STRATEGIC ASSESSMENT. Ular piton memang bisa menelan manusia. Menurut pakar dari Cornell University, Dr Harry W. Greene, ular piton di Sulawesi jenisnya adalah ular piton batik atau sanca batik. Panjangnya bisa mencapai lebih dari 10 meter dan sangat kuat. Mereka menyergap kemudian melingkari mangsanya dengan sangat erat.
Mereka membunuh korban yang berakhir mati lemas atau serangan jantung, hanya dalam hitungan menit. Ular piton menelan makanan utuh-utuh. Rahang mereka dihubungkan oleh ligamen yang sangat fleksibel sehingga dapat meregang di sekitar mangsa yang besar.
Ular sanca batik menggigit terlebih dahulu. Lalu, kata Greene, dalam hitungan detik ia akan melilit kuat ke seluruh tubuh seseorang, memutus sirkulasi darah ke otak, menutup saluran udara, dan mencegah dada mengembang. Dari salah satu atau semua alasan tersebut, seseorang akan cepat mati.
Greene menyebut kematian mungkin datang dalam hitungan menit, tapi butuh waktu lama untuk menelan. Piton bisa menelan manusia karena rahang bawahnya secara tak langsung menempel pada tengkorak sehingga membuatnya bisa mengembang. Menurut Greene, proses menelan bisa berlangsung sekitar sejam hingga korban sepenuhnya di dalam perutnya.
Ular piton hampir secara eksklusif pemakan mamalia walau mereka kadang-kadang memangsa reptil, termasuk buaya. Biasanya mereka makan tikus dan hewan kecil lainnya. Tetapi begitu mencapai ukuran tertentu, mereka tidak lagi mengganggu tikus karena kalorinya sudah tidak sepadan.
Pada dasarnya mereka bisa menjadi sebesar mangsanya. Makanannya pun kemudian termasuk hewan sebesar babi atau bahkan sapi. Sedangkan manusia walau jarang terjadi, sudah beberapa kali dimakan oleh hewan yang satu ini.
Seberapa sering sebenarnya, ular terutama piton memangsa manusia? Ternyata sangat jarang. “Di lingkungan alaminya, sangat-sangat jarang. Bahkan mungkin lebih langka dari luka yang disebabkan oleh ular terhadap orang yang memelihara piton dan boa,” cetus David Penning, asisten profesor biologi di Missouri Southern State University.
Namun serangan fatal ular memang beberapa kali terjadi, apalagi manusia makin sering membabat alam liar. Pertemuan dengan ular lebih sering terjadi di masyarakat adat yang tinggal di hutan hujan bersama ular.
Sebenarnya menurut Brad Moon, profesor biologi di Universitas Louisiana, menelan manusia tak mudah bagi ular piton, lebih mudah mangsa khas ular, termasuk hewan pengerat, rusa, babi hutan, dan monyet.
Itu karena ular ini mudah melebarkan rahangnya untuk menelan hewan yang berukuran kecil atau yang secara bertahap bertambah besar dari kepala hingga pantat. Namun sebaliknya, bahu manusia yang berbentuk persegi mungkin menyulitkan piton batik.
Mengingat hambatan bahu ini, serta ukuran beberapa manusia yang besar, ular piton umumnya tidak menyerang manusia. Namun jika manusianya kecil dan ular pitonnya besar, taruhlah minimal 5 atau 6 meter, ada kemungkinan ular piton mengincar orang.