
STRATEGIC ASSESSMENT. Pentingnya menjaga wilayah strategis Indonesia, seperti Sumatera dan Indonesia Timur yang harus dijaga ketat karena punya nilai strategis tinggi, baik dari segi posisi geografis maupun kekayaan sumber daya alam. Wilayah ini bisa jadi sasaran dalam konflik global.
Saat ini telah meningkatnya ketegangan Global dan polarisasi kekuatan Dunia karena adanya konflik antara blok barat (NATO, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia) dan blok tandingan (Rusia, Tiongkok, Iran, Korea Utara) bukan hanya soal militer, tapi juga menyangkut ekonomi, ruang angkasa, dan sumber daya.
Konflik Regional bisa menjadi pemicu perang besar dengan isu-isu seperti Taiwan, Korea dan Asia Tengah meskipun tampak kecil, bisa meledak jadi konflik global karena ada negara-negara besar di belakangnya. Ini meningkatkan risiko negara seperti Indonesia terseret.
Adanya ancaman perang dagang dan blokade sumber daya. Negara-negara bisa saling memberi embargo atau memblokade ekspor-impor barang penting, termasuk logam tanah jarang, litium, uranium, kobalt, dan nikel komoditas yang juga dimiliki Indonesia.
Peran strategis Indonesia dalam rantai pasokan global. Indonesia memiliki cadangan mineral strategis yang sangat dibutuhkan untuk teknologi masa depan (komputasi kuantum, kendaraan listrik, dll). Ini bisa jadi alat tawar diplomatik, tapi juga sumber kerentanan konflik.
Indonesia harus waspada karena bisa menjadi Ukraina Kedua karena menjadi ajang perebutan kekuatan besar. Papua dan wilayah timur disebut sebagai titik rawan yang harus dijaga secara khusus. RUU TNI yang kemarin telah disahkan menjadi UU TNI dinilai memperlemah pertahanan, khususnya Pasal 3.
Indonesia perlu memperkuat ketahanan nasional yang baru, khususnya melalui diplomasi aktif, kerja sama internasional, dan pengelolaan sumber daya yang berdaulat dan cerdas. Salah satu caranya adalah gerakan nonblok modern yang bukan sekadar netral, tetapi aktif dalam menjaga keseimbangan dunia melalui kerja sama teknologi, industri, dan sumber daya, tanpa berpihak pada salah satu blok besar dunia.
Peran sentral anak muda dan pemimpin nasional. Generasi muda harus menjadi motor perubahan dan kesadaran geopolitik. Namun hal ini juga butuh dukungan dan kepemimpinan kuat dari kepala negara agar Indonesia tidak pasif dalam menghadapi tantangan global.
Disampaikan dalam diskusi publik oleh GMNI Jakarta Selatan dengan tema “Peran Gerakan Mahasiswa Dalam Menjaga Persatuan Nasional Di Tengah Perang Dagang AS-China Dan Krisis Keadilan Sosial”