STRATEGIC ASSESSMENT. Bukan soal Felicitas Tallulembang, BSI dicecar PP Muhammadiyah gegara aliran dana di tahun 2020. Pertanyakan aset Rp 8000 T milik BSI, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi & Bisnis Anwar Abbas sindir pola investasi.
Anwar Abbas membongkar betapa kecilnya kucuran dana BSI terhadap UMKM yang ditengarai membuat Muhammadiyah murka. Ternyata dari total dana BSI, petinggi PP Muhammadiyah itu membongkar bahwa hanya segelintir nasabah yang menikmati.
Usut punya usut, uang Rp 8000 T yang terbilang fantastis itu hanya sedikit yang disisihkan untuk UMKM.
“Hanya jatuh ke tangan 1,3 sekian persen orang yang ada di negeri ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, PP Muhammadiyah mempertanyakan kemana larinya dana 98 persen yang lainnya.
Bahkan, dari secuil aset yang diberikan untuk UMKM, tak semuanya dapat menikmati.
BSI diduga hanya memberikan fasilitas untuk usaha menengah dan mengabaikan usaha mikro. Alhasil polemik terkait otak BSI dalam memprioritaskan nasabah inilah yang diduga sampai saat ini menjadi pemicu Muhammadiyah tarik dana Rp15 T.
Kendati nama komisaris BSI Felicitas Tallulembang ramai disudutkan, Muhammadiyah belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait politisi tersebut.