STRATEGIC ASSESSMENT. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) oleh pemerintah daerah (pemda) yang masih terlampau minim. Yang berakibat peredaran uang hingga tingkat daya beli masyarakat di daerah tergolong rendah.
Pernyataan itu diberikan Jokowi saat memberikan kuliah kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disiarkan secara virtual.
Pada satu sisi, Jokowi mengapresiasi tingkat inflasi terakhir yang melandai di kisaran 2,13 persen. Namun begitu, ia melihat pemda di tingkat provinsi/kabupaten/kota masih pelit belanja.
“Kalau peredaran uang rendah artinya daya beli juga enggak kuat. Segera keluarkan, ini masih 31 persen realisasi belanja,” pinta Jokowi.
Adapun realisasi belanja APBD di pemerintah provinsi masih lebih baik dibanding kabupaten/kota, yakni 41 persen. Namun Jokowi menganggap angka itu masih terlalu kecil.
Di sisi lain, realisasi pendapatan daerah sedikit lebih tinggi ketimbang pengeluaran, yakni di angka 38 persen untuk kabupaten/kota dan 49 persen untuk provinsi. Jokowi lantas mendorong seluruh pemda agar lebih masif merealisasikan APBD di sisa waktu 5 bulan ini.