STRATEGIC ASSESSMENT. Calon presiden 2024 dukungan Partai Nasdem, Anies Baswedan terus mendapat dukungan dari elemen masyarakat. Terbaru dukungan datang dari Lakskar Angkatan Muda Anies Baswedan (Laskar AMAN).
Menariknya, tokoh pendidikan Indonesia, Indra Charismiadji yang selama ini aktif memberi pandangan terkait kebijakan pendidikan di tanah air, ikut tergabung dalam Laskar AMAN. Dia menyebut, sebagai tokoh pendidikan, dia punya kriteria khusus untuk memiliki calon presiden. Dari sejumlah calon, Anies Baswedan yang paling dijagokan untuk capres 2024. “Saya mendukung pencapresan Mas Anies Baswedan karena melihat prestasi yang dimilikinya. Dia tidak mudah disetir orang lain,” kata Indra Charismiadji saat deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan di Jakarta.
Indra yakin jika Anies menjadi presiden, sektor pendidikan akan mendapatkan perhatian serius. Itu karena melihat latarnya sebagai mantan rektor Universitas Paramaribo, menteri pendidikan dan kebudayaan, dan gubernur DKI Jakarta.
Dia menegaskan di balik kelembutannya, Anies adalah sosok pemimpin yang tegas. Kebijakannya terukur dan selalu mengandalkan hasil riset, menghargai pendapat para pakar. Itu terbukti saat Anies menata Jakarta menjadi kota yang mendulang prestasi dunia. Selain itu, ketika pandemi Covid-19, Anies mampu mengambil langkah maju, sehingga berhasil menekan kasus covid termasuk di satuan pendidikan.
“Kami mendukung Anies Baswedan karena justru punya langkah berbeda, yakni merangkul semua kelompok dan golongan untuk mempersatukan bangsa,” ujar Indra yang didapuk menjadi jubir Laskar AMAN.
Dia menambahkan Anies memang memiliki komitmen untuk merawat tenun kebangsaan dan itu sudah ditunjukkan di Jakarta. Tantangannya memang bagaimana mencerdaskan bangsa ini agar mampu berpikir kritis dan benar-benar menjiwai kebineka tunggal ikaan.
Indra mengajak semua pihak untuk bersaing secara sehat dengan beradu ide dan bukan menggunakan politik identitas. Relawan Laskar Anies yang terdiri dari tokoh pendidikan dan lintas agama merupakan komunitas yang mencerdaskan dan mempersatukan bangsa.
Dikatakan Indra, relawan Laskar AMAN tidak akan pernah memaksa atau membenci siapapun yang berbeda pandangan politik. Kendati begitu, relawan Laskar AMAN mengajak semua pihak meski berbeda pandangan politik untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan penuh persaudaraan.
“Bantu kami untuk membangun Indonesia, jadi silakan Anda mendukung diterima, tetapi yang berbeda pandangan politik dengan kami jangan musuhi kami,” ujarnya.
Anggaplah tetap bersaudara yang ibaratnya lagi balapan sepeda. Siapa saja bisa menang, tetapi tidak perlu membenci. Laskar AMAN tidak memusuhi dan menganggap semua sama harkat martabatnya.
“Saya ini Nasrani, ajaran gereja itu cinta kasih. Kalau ada orang yang mendorong narasi untuk memusuhi justru bertentangan dengan ajaran gereja,” ujarnya. Tidak ada paksaan untuk ikut seperti kami menjadi Laskar AMAN, tetapi tetap saudara sebangsa dan setanah air, lanjut Indra Charismiadji.
Sementara, Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim mengaku mendapat sejumlah laporan dari simpul relawan Anies bahwa akan ada demonstrasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu menolak Anies Baswedan menyapa Sulsel. Bahkan ia mengklaim spanduk yang akan digunakan juga sudah ada fotonya. “Terkait hal tersebut, Kami selaku Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) menanggapi santai dan meminta seluruh relawan dan simpatisan Anies Baswedan untuk tidak reaktif,” ujar Ramli Rahim di Makassar.
Dia mengatakan hal serupa juga terjadi di Riau beberapa hari yang lalu, meskipun jumlahnya kurang dari 10 orang tapi spanduk mereka cukup keren. Pihaknya sangat menghargai kebebasan berekspresi dan berpendapat apalagi dilakukan secara santun dan tertib.
Karena itu Relawan Anies sama sekali tak mempersoalkan jika ada pihak manapun yang menyatakan pendapat menolak kedatangan Anies Baswedan di Makassar selama itu dilakukan dengan cara yang baik, santun dan tertib. Asri Tadda, Ketua Mileanies Sulawesi Selatan juga tak mempersoalkan aksi tersebut, menurut mahasiswa program Doktoral Universitas Hasanuddin ini, setiap orang berhak untuk menyuarakan sikap dan pandangannya terhadap sesuatu, sepanjang dilakukan menurut aturan yang ada.
“Sejauh ini tidak ada aturan yang dilanggar Anies, khususnya kalau dikritik dari perspektif UU Pemilu,” tegas Asri. “Jadi tidak tepat kalau dikatakan Anies melanggar UU Pemilu,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Relawan Soelawesi Pejuang Anies (RESOPA Anies) Syarif Borahima menyatakan bahwa saat ini belum masuk ke tahapan Pemilu, dan Anies juga hanya rakyat biasa, belum ditetapkan sebagai Capres oleh KPU. Sehingga kedatangan Anies ke Sulsel tak lebih dari silaturahmi biasa.
Edi Kiswanto, Ketua Umum Relawan Anies Alumni Universitas Hasanuddin (RELAUNHAS) tak mau ambil pusing dengan demo penolakan tersebut, baginya itu hak demokrasi dan meskipun terkesan tersetting karena terjadi dibeberapa daerah. Edi Kiswanto menganggap itu sebagai upaya pihak sebelah menghambat dukungan masyarakat terhadap Anies Rasyid Baswedan dan itu bagi relawan bukanlah persoalan serius. “Namanya juga usaha,” singkat Edi Kiswanto.
Ketua Umum Sahabat Bung Anies (SBA), DR. Sudirman Numba menegaskan rundown kegiatan yang akan dihadiri Anies Baswedan di Sulsel sudah beredar luas, tak satupun dari semua kegiatan itu yang merupakan kampanye Akbar. “Semua agenda itu tak lebih hanya silaturahmi biasa, kalau jadinya ramai karena memang pendukung Anies yang begitu banyak,” katanya.
Bakal Calon presiden (capres) usungan Partai Nasdem, Anies Baswedan dijadwalkan akan menyapa langsung masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu, 11 Desember 2022. Anies dijadwalkan akan berada di Sulsel selama dua hari, 11 hingga 12 Desember 2022. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan mendatangi tiga daerah sekaligus yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Pangkep. Agenda yang dijadwalkan pun beragam, kuliah umum, jalan santai, silaturahmi dengan masyarakat dan tokoh, mengunjungi pabrik roti Maros bersama pelaku UMKM.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Menurut dia, PKS sedang serius menjalin komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat. “Tentu, Koalisi Perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra,” ujar Kholid.
Kholid menyebut, peluang PKS dengan Gerindra untuk berkoalisi masih terbuka. Namun, Kholid menyinggung bahwa posisi saat ini berbeda dengan tahun 2014 dan 2019. “Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian,” ujar dia.
Kemudian, Kholid memaparkan arti “bergantian” yang dia maksud. Dia ingin agar Gerindra yang gantian mendukung pilihan PKS. PKS kini masih menjajaki Koalisi Perubahan dengan Nasdem-Demokrat.
Sementara itu, Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Bahkan, dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS, Anies kerap ikut di dalamnya. “Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan. Ya arahnya kita menuju terbentuknya Koalisi Perubahan,” kata Kholid.