STRATEGIC ASSESSMENT. Pencapaian ekonomi Indonesia mengalami hasil yang sangat baik meskipun situasi global menunjukan ketidakpastian, yang sebetulnya menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia. Berdasarkan data dari International Monetary Fund (IMF), Indonesia masuk kedalam 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-7 diatas negara Inggris dan Perancis.
Dalam data oleh IMF tersebut, diketahui dengan mengacu pada GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB), Indonesia memiliki nilai PDB sebesar 4,02 Triliun pada tahun 2022.
PDB sendiri adalah satu acuan terhadap perbandingan dari pergerakan nilai mata uang yang ditentukan oleh daya beli nilai uang yang berputas di negara tersebut terhadap barang dan jasa di suatu negara.
Selanjutnya, Indonesia juga tercatat konsisten terkait pertumbuhan ekonomi yang berada diatas 5 persen lebih. Konsistensi tersebut juga terlihat dari tiga kuartal berturut-turut sejak triwulan IV tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia memilkik nilai resiliensi yang kuat terhadap berbagai ancaman yang ada oleh karena situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
Dalam laporan yang juga disampaikan oleh World Bank (Bank Dunia), mengemukakan bahwa perekonomian Indonesia akan mendapat efek dorongan oleh kenaikan harga komoditas. Meskippun gejolak global terus terjadi, kemampuan Indonesia dalam memperkuat dan menjaga daya tahan ekonomi domesik menjadi dasar bagaimana ekonomi Indonesia memiliki kekuatan yang baik dibanding bahkan negara maju.
Selain itu, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara-negara yang memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi ke level prapandemi sejak tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh kinerja ekonomi domestik yang terus menguat oleh karena situasi pandemi yang terus terkendali. Bank Dunia juga memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan berada pada tingkat 5,1% di tahun 2022 atau tidak jauh dari proyeksi sebelumnya, yaitu 0,1 pp.
Kemampuan pemerintah dalam menangani situasi pandemi yang kondusif menjadi salah satu pilar bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi kuat ditengah kondisi krisis global yang terjadi.
Selain itu, hal itu pula menjadi sebuah prasyarat penting bagi dorongan terhadap berbagai kegiatan masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi dapat terus terjaga.
Selanjutnya, konsistensi pemerintah Indonesia selama ini juga merupakan bukti nyata dalam upayanya untuk menghasilkan kinerja ekonomi domestik terus menguat meski di tengah berbagai tantangan global.
Berbagai kebijakan Fiskal (APBN dan berbagai perangkatnya) juga terus diarahkan sebagai instrumen penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika ekonomi.
Hal ini dianalogikan menjadi sebuah peredam syok (shock absorber), di tengah peningkatan risiko global.
Kemampuan pemerintah dalam mengelola APBN akan terus diarahkan untuk memastikan daya beli masyarakat khususnya kelompok yang rentan menjadi terlindungi, sehingga pemulihan ekonomi dan penguatan ekonomi akan dapat terus terlaksana.
Tulus J Maha, Analis Taiwan-Indonesia Trade Association (TITA)