Rengasdengklok merupakan salah satu kecamatan di Karawang yang dikenal karena sejarah. Berkunjung ke sini, traveler bisa berwisata di beberapa wisata sekitarnya. Rengasdengklok menjadi salah satu saksi bisu kemerdekaan Indonesia. Di sanalah tempat Sukarno dan Hatta dibawa oleh kaum muda.
Saat itu, mereka berdua diculik untuk didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, diculiknya Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok juga dimaksudkan agar mereka terbebas dari intervensi Jepang.
Salah satu yang paling lekat dengan Rengasdengklok adalah keberadaan rumah Djiauw Kie Siong. Rumah inilah yang menjadi tempatnya Sukarno sekeluarga dan Hatta diculik.
Berkunjung ke sini, traveler bisa napak tilas sejarah awal kemerdekaan dengan mendengarkan penuturan sejarah dari keluarga pemilik rumah ini.
Letaknya berada di Dusun Bojong, Rengasdengklok, berdekatan dengan sungai Citarum yang menjadi batas antara Rengasdengklok di Kabupaten Karawang dan Kedungwaringin yang sekarang masuk Kabupaten Bekasi.
Rumah ini dibangun pada 1920, artinya rumah ini telah berusia sekitar 103 tahun. Namun kini, rumah itu telah dipindahkan dari lokasi aslinya pada 1957 karena abrasi.
Salah satu wisata yang identik dengan gerakan perjuangan di Rengasdengklok adalah Monumen Kebulatan Tekad. Itu karena monumen ini berada di bekas markas PETA (Pelindung Tanah Air).
Monumen ini berdiri setelah kemerdekaan, tepatnya 1950 dan diresmikan pada 17 Agustus 1950. Monumen ini memiliki beberapa arti yang melambangkan perjuangan kemerdekaan, antara lain:
Tundangan tugu: Menggambarkan perjuangan seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan
Badan tugu: Memiliki bentuk segi empat yang melambangkan kesatuan perjuangan bangsa.
Bulatan tugu: Memiliki bentuk bulat, menggambarkan bulatnya tekad dalam merebut kemerdekaan.
Kepalan tangan kiri: adalah aksen paling ikonik yang melambangkan perlawanan dan memegang teguh kemerdekaan.
Rantai dan tiang: selain sebagai penjaga monumen, melambangkan pula sebagai ikatan kokoh dan kuat dari seluruh rakyat Indonesia.
Berkunjung ke Rengasdengklok, traveler juga bisa mampir ke Taman Hud-hud. Tempat wisata ini memiliki beberapa hal menarik seperti kolam renang hingga taman burung dan beberapa wahana lainnya. Menariknya, Taman Hud-hud disebut terinspirasi dari kisah Nabi Sulaiman AS.
Gus Iqbal menjelaskan dahulu Nabi Sulaiman dianugrahi mukjizat salah satunya dapat berbicara dengan hewan, “Kala itu ada seekor burung yang mengabarkan adanya seorang ratu cantik bernama Balqis penyembah matahari, pembawa kabar itu ialah burung Hud-hud,” kata dia.
Atas peristiwa itu, ratu Balqis kemudian menjadi istri Nabi Sulaiman berawal dari burung Hud-hud sebagai pembawa kabar. Oleh karenanya burung Hud-hud disebut sebagai burung pembawa kabar bahagia.
Taman ini merupakan wisata ramah keluarga dengan luas sekitar 1,2 hektare. Lokasinya di Jalan Proklamasi, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Biaya tiketnya yakni Rp 30 ribu (weekday) dan Rp 50 ribu (weekend).
Tak jauh dari Rengasdengklok, terdapat objek wisata yang menarik untuk didatangi, yakni Kompleks Percandian Batujaya.
Kompleks ini ditemukan disebut-sebut sebagai yang tertua di Indonesia dan lebih tua dari Candi Gedong Songo di Semarang. Puluhan candi kuno ini merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan diduga dibangun pada abad ke-4 Masehi.
Kompleks Percandian Batujaya terletak di hamparan seluas 500 hektar. Saking luasnya, hamparan candi tersebar. di antara tiga desa dan dua kecamatan.
Awalnya, situs ini terkubur di bukit kecil. Bukit tersebut menonjol di antara hamparan tanah dan sawah yang luas. Hingga akhirnya beberapa warga menemukan batu bata berwarna merah dan dilakukan ekskavasi dari tahun 1992 hingga 2000.
Selain melihat candi, berkunjung ke sini traveler juga bisa cuci mata lewat panorama hamparan sawah yang luas. Berkunjung ke sini disarankan naik kendaraan pribadi ataupun kendaraan sewaan.
Namun, jika menggunakan transportasi umum bisa naik dari Terminal Tanjungpura, Karawang dan memilih angkot jurusan Tanjungpura-Rengasdengklok. Dari pasar Rengasdengklok, melanjutkan dengan angkot jurusan Rengasdengklok-Batujaya. Lokasi kompleks candi ini berada sekitar 18 km dari Rengasdengklok (www.detik.com)