STRATEGIC ASSESSMENT. Sejak hari pertama meningkatnya eskalasi di perbatasan Lebanon-Israel, Hizbullah memfokuskan serangannya ke sistem intelijen dan pengawasan Israel.
Dengan begitu, Hizbullah menerapkan strategi untuk membutakan dulu ‘mata-mata’ dari Israel agar sistem pertahanannya melemah.
Strategi Hizbullah itu tampak saat mereka secara konsisten menyerang menara pengawas dan kontrol militer Israel dan perangkat intelijen di pangkalan-pangkalan pendudukan yang membentang di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Serangan Hizbullah ke wilayah Israel dinyatakan sebagai bentuk dukungan perlawanan milisi pembebasan Palestina di Gaza dalam menghadapi agresi militer darat Israel.
Operasi penyerangan terhadap sistem intelijen Israel oleh Hizbullah yang paling mencolok sejauh ini adalah serangan salvo roket ke Pangkalan Meron di wilayah Utara.
Mengingat peran penting pangkalan udara tersebut, serangan salvo sebanyak 62 roket itu merupakan operasi yang paling signifikan sejauh ini oleh Hizbullah.
“Pada Senin media Israel mengatakan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah menyatakan tujuan sejak awal perang, yaitu untuk “membutakan sistem Israel di wilayah utara”,” tulis laporan Al-Mayadeen.
Mengomentari serangan terhadap pangkalan udara Meron tersebut, seorang analis Israel untuk Channel 14 menyoroti kalau tentara Israel (IDF) sengaja menyembunyikan tingkat kerusakan yang terjadi pada sistem intelijen di pangkalan sensitif.
Media Israel mengonfirmasi kalau pangkalan udara Meron milik tentara Israel (IDF) yang berfungsi sebagai fasilitas pengawas dan kontrol udara wilayah Utara, menjadi sasaran serangan Hizbullah dengan rudal Kornet versi canggih dengan jangkauan efektif hingga 10 km, Minggu (7/1/2024).
Dilansir Al Mayadeen, media Israel tersebut memperingatkan kalau Iron Dome, sistem pertahanan anti-serangan udara canggih milik Israel, tidak dirancang untuk menghadapi ancaman semacam ini.
Ulasan media itu memperingatkan, tentara Israel harus menemukan solusi untuk mengatasi ancaman serangan dari rudal kornet EM Hizbullah.
Hal itu merujuk pada tidak berfungsinya sistem radar yang membuat Iron Dome tidak bisa mendeteksi datangnya serangan roket.
Pangkalan Udara Meron adalah satu di antara pangkalan udara pusat paling strategis bagi seluruh entitas Israel dan pusat komando militer dan intelijen utama di front utara.
Terletak di puncak Gunung Jarmaq, puncak tertinggi di wilayah Palestina yang diduduki Israel, pangkalan ini berjarak sekitar 8 km dari perbatasan Lebanon.
Ini adalah satu-satunya fasilitas yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengendalikan operasi udara menuju Suriah, Lebanon, Turki, dan Siprus, serta bagian utara cekungan Laut Mediterania timur.
Sementara, militer Israel mengklaim serangannya di Suriah telah menewaskan seorang “tokoh sentral” yang bertanggung jawab atas serangan roket Hamas terhadap wilayahnya.
Agen mata-mata Korea Selatan, Badan Intelijen Nasional (NIS), mengonfirmasi kecurigaan mereka soal Korea Utara yang memasok senjata untuk Hamas.
Padahal, Pyongyang selama ini menyangkal keterlibatannya dengan Hamas yang berperang melawan Israel. NIS merilis foto yang menampilkan pejuang Hamas menggunakan roket F-7 yang diproduksi di Korea Utara. Sebagai informasi, F-7 yang merupakan nama lain untuk RPG-7, adalah jenis roket fragmentasi berdaya ledak tinggi. Foto itu dirilis untuk mengonfirmasi laporan Voice of America (VOA).
Roket yang diduga digunakan Hamas itu memiliki kombinasi karakter dan angka Korea, seperti “비저-7류” dan “시8- 80-53” yang masing-masing berarti Viser-Kelas 7 dan Mazmur 8-80-53.
Ketika ditanya mengenai laporan itu, NIS mengatakan “penilaiannya sama dengan laporan VOA.”. “Sumbu dengan karakter (alfabet) Korea terletak di bagian tengah roket F-7 buatan Korea Utara,” kata agen NIS kepada Yonhap, sambil memberikan foto roket F-7 yang dibongkar.
Meski demikian, karakter Korea yang dimaksud NIS tidak dapat diidentifikasi karena tertulis di bagian dalam sekring.
NIS juga mengatakan, pihaknya saat ini “masih terus mengumpulkan” bukti rinci mengenai dugaan pasokan senjata Korea Utara ke Hamas, seperti soal volume dan waktu perdagangannya.
“Tetapi, saat ini sulit untuk memberikan bukti tersebut karena perlu untuk melindungi sumber informasi dan pertimbangan hubungan diplomatik,” ujar NIS, dikutip dari Korea Times.
Militer Korea Selatan sebelumnya mengatakan, Korea Utara diduga memiliki hubungan dengan Hamas dalam perdagangan senjata dan bidang militer lainnya.
https://s.snackvideo.com/p/dnubvkg2
Tak hanya itu, militer Korea Selatan juga beranggapan Korea Utara bisa menggunakan taktik militer seperti yang digunakan Hamas kepada Israel, untuk melakukan serangan mendadak terhadap Korsel.
Di sisi lain, Korea Utara menepis spekulasi yang mengatakan Hamas menggunakan senjata mereka untuk menyerang Israel.
Ribuan warga Israel menggelar aksi protes besar-besaran di kantor pemerintahan Israel dan Habima Square yang berlokasi di kawasan Tel Aviv.
Aksi demo ini sengaja digelar warga Israel untuk menuntut pencopotan Benjamin Netanyahu dari jabatan Perdana Menteri (PM).
Selain menuntut pelengseran Netanyahu, para demonstran yang tumpah ruah di jalanan Tel Aviv juga turut mendesak pemerintah untuk menyerukan pembebasan tawanan Israel yang ditahan Hamas serta diakhirinya perang di Gaza.
Sambil membawa berbagai macam poster protes, ribuan massa juga turut meneriakan kalimat hujatan, seperti ‘Netanyahu adalah bencana terbesar bagi Israel’.
https://s.snackvideo.com/p/RrO0dWWU
Ada pula yang menyerukan kalimat “Bushah bushah, bushah”, yang berarti “malu, malu, malu” mengacu pada pemerintahan Netanyahu yang dianggap gagal atas serangan 7 Oktober lalu.
https://s.snackvideo.com/p/dRrrbR8S
Demo serupa juga digelar di sekeliling kediaman Netanyahu yang ada di Kaisarea.
Sementara di Yerusalem, orang-orang berkumpul di depan rumah Presiden Israel Isaac Herzog untuk berdemonstrasi menuntut pengembalian lebih dari 100 tawanan yang masih ditahan di Gaza.
https://s.snackvideo.com/p/dgMUoFX6
Tak diketahui secara pasti berapa jumlah warga Israel yang ikut turun ke jalanan kali ini.
Namun melansir dari The Time Of Israel, jumlah orang yang hadir di alun-alun tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa minggu terakhir saat hanya puluhan hingga ratusan orang berkumpul.
Hingga jadi yang terbesar yang pernah tercatat dalam Sejarah Israel selama perang dengan Hamas di Gaza Meletus.
“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya karena, sepanjang awal perang ini, semua orang telah sepakat, termasuk para pengunjuk rasa anti-pemerintah, bahwa mereka perlu bersatu pada saat terjadi perang, pada saat para tawanan masih ditahan di Gaza, kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Tel Aviv.
Milisi bersenjata Lebanon, Hizbullah menyatakan telah menembak pos militer Israel dengan 62 roket. Penembakan tersebut dilakukan saat pertemuan PM Lebanon dengan pejabat Uni Eropa, Josep Borrell.
https://s.snackvideo.com/p/opBvdr0l
Borrell mengingatkan kepada Lebanon agar tidak ikut terseret dalam konflik antara Israel melawan Hamas.
“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Arouri perlawanan Islam [Hizbullah] menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal,” kata kelompok yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu atas serangan di Israel utara.
Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 40 roket ditembakkan ke pangkalan pengawasan udara Meron dan mereka membalasnya dengan menyerang “sel teroris” yang ikut serta dalam peluncuran tersebut.
Kelompok Jama’a Islamiya Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan dua tembakan roket ke Kiryat Shmona di Israel utara.
https://s.snackvideo.com/p/cLoddz21
Hizbullah dan tentara Israel terus saling baku tembak di sepanjang wilayah perbatasan, dengan satu serangan Israel masuk jauh ke dalam wilayah Lebanon dan menghantam sebuah rumah hampir 40 km (25 mil) dari perbatasan, kata koresponden Al Jazeera di Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan seluruh Lebanon akan terekspos jika mereka tidak bereaksi terhadap pembunuhan wakil ketua Hamas al-Arouri dan memperingatkan bahwa mereka “pastinya tidak akan dibiarkan tanpa reaksi dan hukuman”.
Al-Arouri dibunuh dalam dugaan serangan Israel pada hari Selasa di kubu Hizbullah. Nasrallah telah memperingatkan Israel agar tidak memperluas konflik, dengan mengatakan “tidak ada batasan” dan “tidak ada aturan” dalam perjuangan kelompoknya jika Israel memilih untuk melancarkan perang terhadap Lebanon.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada hari Sabtu bahwa “penting” untuk menghindari eskalasi regional di Timur Tengah.
“Hal ini mutlak diperlukan untuk menghindari Lebanon terseret ke dalam konflik regional,” katanya, juga memperingatkan Israel bahwa “tidak ada yang akan menang dalam konflik regional”.
https://s.snackvideo.com/p/ooa1dpAO
“Kami melihat intensifikasi baku tembak yang mengkhawatirkan di Jalur Biru,” tambahnya, mengacu pada garis demarkasi saat ini antara kedua negara, sebuah perbatasan yang dipetakan oleh PBB yang menandai garis penarikan pasukan Israel ketika mereka meninggalkan negara tersebut. Lebanon selatan pada tahun 2000.
https://s.snackvideo.com/p/pbdpp7GC
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa setiap pemboman skala besar di Lebanon selatan akan menyebabkan “ledakan komprehensif” di wilayah tersebut.