STRATEGIC ASSESSMENT. Belanda harus segera bersiap menghadapi tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh Rusia yang semakin asertif. Hal ini disampaikan oleh komandan Angkatan Darat Belanda, Letnan Jenderal Martin Wijnen.
Menurutnya, setelah selesai dengan Ukraina, Moskow diduga mempunyai rencana terhadap negara-negara Baltik. Ini merujuk bekas Republik Soviet, yang telah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa (UE).
Karenanya Amsterdam harus memperkuat militer dan membantu masyarakat beradaptasi terhadap potensi kesulitan perang. Wijnen mengatakan kepada surat kabar De Telegraaf bahwa Belanda harus meningkatkan kesiapan operasionalnya, termasuk anggaran dan anggota.
Perlu diketahui, Belanda sendiri sudah menghapuskan wajib militer pada tahun 1997 dan kini menghadapi “kekurangan personel yang signifikan”. Namun militer Belanda kini menjalankan kampanye yang disebut “tahun dinas”, yang mendorong generasi muda untuk mendaftar wajib militer secara sukarela selama 12 bulan.
Wijnen sendiri memimpin Angkatan Darat Kerajaan Belanda sejak 2019. Dalam perang Rusia-Ukraina, Amsterdam telah menjadi salah satu pendukung paling gigih Kyiv, dengan menjadi salah satu dari sedikit negara yang menjanjikan pengiriman jet tempur F-16 buatan AS ke negeri Presiden Volodymyr Zelensky tersebut (www.cnbcindonesia.com)