STRATEGIC ASSESSMENT. Konflik Israel-Palestina yang berlanjut dengan serangan Israel ke Gaza memicu ragam reaksi dari berbagai kalangan. Salah satu langkah reaksi yang muncul adalah gerakan boikot pada produk Israel maupun pro Israel.
Dalam hal ini, beberapa segmentasi termasuk produk teknologi yang dianggap pro Israel menjadi sasaran. Dalam lini produk teknologi pro Israel tersebut juga terdapat beberapa nama perusahaan besar seperti Google.
Selain itu, sebagai negara dengan ekosistem startup teknologi yang cukup sukses, Israel juga memiliki beberapa startup yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Beberapa startup asal Israel tersebut memiliki produk berupa Artificial Intelligence (AI) sampai aplikasi navigasi.
Beberapa produk teknologi yang dikategorikan sebagai produk pro Israel ini memberi bantuan dalam beberapa bentuk terhadap Israel di tengah konflik Palestina-Israel. Berikut daftar produk teknologi Pro Israel dan langkahnya dalam mendukung Israel seperti dilansir dari detikFinance.
Google merupakan raksasa teknologi asal Amerika Serikat yang memiliki produk layanan di internet. Beberapa produknya merupakan produk utama dari pengguna internet seperti mesin pencari Google, sistem operasi Android sampai YouTube.
Dukungan Google terhadap Israel dapat dilihat dengan tidak pernah adanya nama Palestina dalam salah satu platform pemetaan milik Google yaitu Google Maps.
Hewlett Packard atau HP merupakan teknologi yang memproduksi perangkat keras komputer sampai mesin cetak. Perusahaan ini berpusat di California, Amerika Serikat. Langkah HP dalam mendukung Israel dibuktikan dengan keterlibatan HP dalam membuat sistem identifikasi biometrik yang mengawasi dan membatasi pergerakan warga Palestina.
Siemens merupakan perusahaan yang bergerak dalam beberapa lini industri teknologi. Mulai dari pembangkit listrik, sistem pengelola industri sampai perangkat lunak merupakan produk dari perusahaan ini. Siemens memiliki kantor pusat di Munich, Jerman. Peran Siemens sangat penting bagi Israel, perusahaan ini merupakan pemasok listrik bagi Israel yang menghubungkan jaringan listrik Israel dengan Eropa.
Dalam lini startup teknologi asal Israel, beberapa startup ini merupakan startup yang berasal dari Israel. Salah satu dari startup ini cukup dikenal oleh pengguna gadget di Indonesia.
Waze merupakan aplikasi startup ini cukup banyak digunakan di Indonesia sebagai alternatif Google Maps. Waze merupakan platform navigasi yang sebelumnya bernama Linqmao. Startup ini didirikan pada 2008 oleh pengusaha Israel, Uri Levine yang dibantu oleh ahli perangkat lunak Ehud Shabtai dan Amir Shinar. Pada 2013, Waze diakuisisi oleh Google yang menyebabkan banyak fitur Waze pindah ke Google Maps.
Jolt. Startup ini bergerak pada bidang teknologi edukasi. Startup ini menyediakan kursus untuk berbagai profesi yang berhubungan dengan teknologi. Jolt membuat banyak orang memiliki kesempatan untuk bekerja di perusahaan besar dunia seperti Uber, Netflix, sampai Facebook. Jolt didirikan oleh pengusaha tiga teknologi Israel, Lior Frenkel, Nadav Leshen dan Nitzan Cohen Arazi pada 2015.
Tailor Brands. Startup ini merupakan startup yang bekerja di bidang digital marketing. Pengguna startup ini dapat membuat logo bisnis mereka dengan sistem AI yang disediakan oleh Tailor Brands.
Selain itu, Tailor Brand juga dapat menjadi sistem pengaturan bisnis yang sederhana. Startup ini didirikan oleh Nadav Shatz, Tom Lahat dan Yali Saar yang merupakan pengusaha teknologi asal Israel.
Helios merupakan startup yang bergerak di bidang analisa dan pengujian aplikasi pada smartphone. Helios dapat menjadi penguji dari pengembang dari sebuah aplikasi. Startup ini bekerja dalam pengembangan dan pengujian dari sebuah aplikasi yang dapat memproduksi skenario dan bug pada aplikasi. Helios didirikan pada 2014 oleh Nadav Shatz, Tom Lahat dan Yali Saar.
Firebolt. Startup ini merupakan startup teknologi yang memiliki produk berupa layanan simpan data sampai pemrosesan data.
Perusahaan ini baru didirikan pada 2019 oleh Ariel Yaroshevich, Eldaad Farkash dan Saar Bitner.
Sementara, ratusan warga Palestina terbunuh setiap hari dan malamnya sejak gempuran Israel yang memanas pada 7 Oktober 2023. Pasalnya, rumah sakit setempat bahkan sudah kewalahan dengan jumlah korban, ditambah fasilitas rumah sakit yang tidak memadai imbas blokade total oleh Israel.
Listrik, air bersih, bahan bakar, hingga pasokan medis atau perawatan yang bisa menyelamatkan nyawa pun nihil. Setidaknya 15 rumah sakit dan pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi, sehingga pasien harus dipindahkan ke rumah sakit lain yang sudah penuh sesak.
Kantor berita Palestina (WAFA) melaporkan jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang terbunuh dalam serangan Israel melonjak menjadi lebih dari 11.360 jiwa dengan korban luka mencapai 28.200 orang sejak 7 Oktober. Di antara korban tewas tersebut, tercatat sebanyak 4.609 anak-anak, 3.100 wanita, dan 678 lansia.
Banyaknya korban dalam sehari tersebut membuat masyarakat sekitar juga kewalahan menggelar kepengurusan jenazah dengan normal. Salah seorang warga Deir el-Balah, Jalur Gaza, Mukhtar Al Hor bercerita bahwa warga Gaza sebetulnya memiliki ritual pemakaman tersendiri sebelum memanasnya gempuran Israel belakangan ini.
Lelaki berusia 57 tahun ini mengatakan, biasanya ada puluhan bahkan ratusan orang yang berbondong-bondong mengantarkan satu jemaah ke pemakaman. Namun, semakin banyak korban yang berguguran, semakin sedikit pula orang-orang yang mengurus jenazah tersebut.
Mukhtar mengatakan, belasan jenazah telah dikeluarkan dari bawah reruntuhan kamp pengungsi Nuseirat. Namun, beberapa di antaranya merupakan bagian tubuh yang belum dapat diidentifikasi.
Bukan tanpa alasan, dikuburkan di kuburan massal sebagai imbas dari penuhnya ruang pemakaman di wilayah Deir Al Balah. Walikota setempat, Diab al-Jaru, menyebut bahwa korban yang berjatuhan di wilayahnya sendiri sudah menyentuh angka ratusan.
Untuk itu, al-Jaru mengatakan, kuburan massal menjadi opsi terakhir dari pemakaman di wilayahnya. Pemakaman di kuburan massal biasanya hanya dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Kondisi normal, warga muslim Palestina biasanya membawa jenazah yang sudah dimandikan ke rumah keluarga. Saat itulah, momen anggota keluarga perempuan mengucapkan selamat tinggal yang terakhir kalinya pada jenazah.
Sementara anggota keluarga pria mengusung jenazah ke masjid agar didoakan sekaligus menyelenggarakan salat jenazah. Setelahnya, jenazah barulah diangkut dengan kendaraan atau jemaah salat jenazah ke pemakaman.
Abu Ammar, petugas yang memandikan jenazah sesuai ajaran Islam di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, turut bercerita. Ia mengatakan menerima ratusan jenazah setiap harinya sejak serangan dimulai hampir beberapa minggu lalu.
Kondisi saat ini membuat salat jenazah hanya dilakukan di halaman rumah sakit setelah jenazah dimandikan. Gelaran salat jenazah pun hanya dihadiri oleh segelintir orang yang tersisa di sana.
Abu Ammar juga mengatakan, mereka semua akan berakhir dimakamkan di kuburan massal tanpa nisan, bukan di kuburan tunggal dengan marmer nisan seperti biasanya.
Biasanya, kata Abu Ammar, jenazah orang dewasa akan dibungkus dengan tiga kain kafan yang berbeda. Mereka juga memandikan jenazah dua kali dengan air dan sabun, lalu ketiga kalinya menggunakan kapur barus.
Tetapi, sejak memanasnya agresi Israel pada 7 Oktober 2023, mereka hanya bisa menghapus noda darah di wajah jenazah dan segera mengkafaninya hanya dengan sehelai kain kafan.
Abu Ammar menjelaskan, bagian tubuh yang robek dibungkus terlebih dahulu dengan plastik penutup kemudian ditutup dengan kain kafan agar tidak ternoda. Sebab jumlahnya yang banyak, pihak administrasi rumah sakit pun terpaksa membaringkan beberapa jenazah di luar halaman. “Agresi ini telah melewati batas dan melanggar hukum hak asasi manusia internasional. Dunia harus menghentikan perang biadab melawan kita,” pungkasnya.
Kelompok Houthi di Yaman memberikan ancaman kepada Israel buntut perang dengan Hamas di Jalur Gaza. Mereka mengancam akan menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah. Pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Huthi, mengatakan kelompok yang didukung Iran sedang memantau kapal-kapal Israel di perairan yang penting secara komersial. Dia juga memastikan pihaknya memeriksa kapal-kapal yang tidak memiliki bendera Israel.
“Mata kami terbuka untuk terus memantau dan mencari kapal Israel,” katanya dalam pidato yang disiarkan oleh stasiun TV Al-Masirah.
Dia mengatakan Israel memang menggunakan taktik kamuflase di Laut Merah. Menurutnya, mereka juga mematikan alat identifikasi kapal.
“Musuh mengandalkan kamuflase dalam pergerakannya di Laut Merah, khususnya di Bab al-Mandab (selat), dan tidak berani mengibarkan bendera Israel di kapalnya dan mematikan alat identifikasi,” ucapnya.
Namun demikian, Houthi menegaskan akan tetap mencari kapal-kapal Israel. Dia juga menekankan tidak akan ragu menyerang kapal-kapal tersebut.
Selat Bab al-Mandab adalah jalur sempit antara Yaman dan Djibouti di kaki Laut Merah, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia yang membawa seperlima konsumsi minyak global.
Untuk diketahui, sejauh ini lebih dari 11.300 orang telah tewas dalam serangan yang dilakukan Israel di Gaza. Jumlah tersebut juga dikonfirmasi oleh pihak kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.