STRATEGIC ASSESSMENT. Partai Ummat menolak lawatan grup musik Coldplay. Mereka juga mendesak promotor membatalkan konser di Jakarta karena grup musik ini mendukung LGBT yang dilarang oleh agama Islam.
“Masih ada waktu bagi promotor untuk membatalkan konser ini karena sangat merusak generasi muda kita. Khususnya untuk agama Islam, larangan terhadap seks sesama jenis jelas larangannya dalam Al-Qur’an,” kata Ketua Bidang Pendidikan DPP Partai Ummat, Aspizain Caniago.
Menurutnya, larangan terhadap perilaku LGBT tak hanya disampaikan agama Islam, melainkan juga oleh semua agama yang tumbuh di Indonesia. Dia mengatakan perilaku LGBT bukan persoalan Partai Ummat semata, melainkan persoalan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama.
Aspizain mengatakan kecenderungan seks personel Coldplay dan dukungan mereka ke gerakan LGBT berpotensi mempengaruhi penggemar mereka di Indonesia yang rata-rata masih usia muda. Dia menyatakan usaha kampanye LGBT melalui musik sangat berbahaya sehingga harus dihentikan.
Aspizain mendesak kepolisian dan lembaga terkait yang berwenang mencabut izin konser Coldplay yang akan digelar pada 15 November mendatang karena potensial membawa protes dari masyarakat yang merasa agama mereka dinista.
Sementara, Gerakan Nasional Anti (Geranati) L98T akan menggelar aksi menolak kampanye LGBT yang dinilainya dilakukan Coldplay besok. Coldplay diketahui akan menggelar konser di GBK Senayan, Jakarta, pada 15 November 2023
“10 November 2023 kita akan melakukan aksi mulai kumpul di Masjid Al-Azhar, habis itu kita salat dan setelah itu kita menyampaikan di Mabes Polri. Setelah dari Mabes Polri akan ke Menparekraf. Kita akan audiensi, bersama seluruh masyarakat akan turun, itu sampai kita akan ke Menkopolhukam, sampai kita bisa ada jaminan, tidak ada kampanye LGBT,” kata juru bicara Geranati L98T, Novel Bamukmin.
Selain itu, ia mendesak promotor membatalkan konser Coldplay karena dinilai mendukung LGBT yang dilarang oleh agama Islam. Hal itu juga ia sampaikan kepada Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang turut menolak adanya kampanye LGBT.
Lebih lanjut, Novel mengancam akan mencekal grup musik asal Inggris itu hingga detik-detik konser itu akan diadakan jika pihak terkait tidak merespons aspirasinya tersebut.
“Dan kalau memang tidak ada jawaban yang jelas, maka kita akan sambungkan tanggal 15 hari-H-nya, bisa kemungkinan kita kepung GBK atau sebelumnya kita kepung bandara atau bisa hotelnya. Kita serahkan kepada masyarakat, bagaimana mereka menyikapi secara langsung yang kalau tidak ada tindakan dari institusi-institusi terkait saat ini,” pungkasnya.