STRATEGIC ASSESSMENT. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam Hamas. Ini ditegaskannya saat berbicara mengenai perjalanan ke Israel. Ia mengutuk Hamas dan menyebutnya bukan Palestina. Di saat yang sama ia juga menyinggung perang di Ukraina, membawa nama Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mendesak Kongres untuk mengambil tindakan serta mengesahkan paket bantuan ke Kyiv dan Israel. “Hamas dan Putin mewakili ancaman yang berbeda,” tegasnya dikutip dari BBC International.
“Namun mereka memiliki kesamaan. Mereka berdua ingin sepenuhnya memusnahkan demokrasi di negara tetangga,” tegasnya.
Ia menyebut Hamas telah melancarkan “kejahatan murni terhadap dunia”. Ia kembali menekankan tidak ada prioritas yang lebih tinggi bagi AS selain keselamatan warganya, yang ia sebut disandera Hamas.
Di sisi lain ia mengatakan tak akan membiarkan Putin berkuasa di Ukraina. Rusia sendiri telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak Februari 2022. “Dengan memastikan keberhasilan Israel dan Ukraina, hal ini sangat penting bagi keamanan nasional Amerika,” ujar Biden lagi.
Mengutip laman yang sama, Israel telah menjadi penerima kumulatif terbesar bantuan militer AS sejak Perang Dunia II. Hingga saat ini, menurut sebuah lembaga penelitian kebijakan publik Kongres AS, Congressional Research Service, Paman Sam telah memberi Israel US$ 158 miliar (sekitar Rp 2.500 triliun) dalam bentuk bantuan bilateral dan pendanaan militer.
Pada tahun 2023, AS menyisihkan US$ 3,8 miliar untuk Israel dalam pendanaan militer. Ini adalah bagian dari perjanjian 10 tahun yang ditandatangani pada masa pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama yang berjanji memberikan bantuan militer senilai US$ 38 miliar ke Israel dari tahun 2019 hingga 2028.
Sejak perang di Ukraina, pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS juga telah memberikan lebih dari US$ 75 miliar bantuan kepada Ukraina, yang mencakup bantuan kemanusiaan, keuangan, dan militer, menurut Kiel Institute for the World Economy, sebuah lembaga penelitian Jerman. Sekitar 60% dari jumlah ini berkaitan dengan militer, seperti bantuan senjata dan keamanan.