STRATEGIC ASSESSMENT. Media asing kembali menyoroti pemilu presiden (pilpres) RI. Disebutkan bagaimana satu calon presiden (capres) “menang” dibanding yang lain.
Pilpres RI diikuti tiga galon antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Masing-masing berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka.
Reuters sendiri memuat jajak pendapat yang dilakukan pada 16-20 Oktober terhadap 2.567 responden oleh Indikator Politik Indonesia. Prabowo menang tipis dengan perolehan 37% suara, dengan 34,8% mendukung Ganjar dan 22% mendukung Anies, di mana survei memiliki margin kesalahan sebesar 1,97%.
“Hasil tersebut mencerminkan sebagian besar jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir yang menunjukkan Ganjar dan Menteri Pertahanan Prabowo bersaing ketat, dengan Anies berada di posisi ketiga,” jelasnya.
“Survei terbaru ini dilakukan setelah keputusan pengadilan yang banyak mengkritik kelayakan kandidat yang secara efektif memungkinkan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, untuk bergabung dengan Prabowo sebagai pasangannya,” tulis Reuters lagi.
Di sisi lain, media itu juga membuat pendapat survei soal dinasti. Hasilnya menunjukan sangat “memprihatinkan”.
“Hampir 76% dari responden yang disurvei mengatakan bahwa Jokowi tidak boleh memihak kandidat tertentu,” muat media tersebut.
“Indikator juga mengukur pendapat peserta mengenai dinasti dan menemukan bahwa hampir 48% responden memandangnya sebagai ‘sangat mengkhawatirkan’ atau ‘cukup mengkhawatirkan’. Lembaga jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa masuknya Gibran berpotensi merugikan suara Prabowo,” tutupnya.
Cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengajak Susi Pudjiastuti untuk masuk tim pemenangan Anies-Cak Imin (AMIN). Jubir PKS M Iqbal berharap Susi bisa bergabung karena mempunyai pengaruh di Jawa Barat.
“Ya salah satu yang akan mungkin kami berharap bisa bergabung karena beliau sosok yang punya banyak pengaruh di Jawa Barat khususnya,” kata Iqbal di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat.
Iqbal mengatakan Susi merupakan sahabat dari Anies. Dia mengatakan struktur Timnas AMIN diharapkan bisa diumumkan pada awal bulan depan.
Sebelumnya, Cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengajak Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gabung ke tim pemenangan nasional AMIN. Apa kata Susi?
Susi tidak menjawab lugas soal ajakan Cak Imin tersebut. Susi menilai Cak Imin hanya bercanda.
“Cak Imin kerjaannya meledek. Biar saja,” kata Susi sambil menyisipkan emoji tertawa.
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka angkat bicara perihal kemungkinan dirinya dianggap sebagai pengkhianat karena telah memilih untuk menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Gibran mengaku tidak masalah jika dicap sebagai pengkhianat. “Enggak apa-apa, itu enggak apa-apa,” ujar Gibran saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Adapun Gibran merupakan kader PDI-P. Sementara itu, Prabowo berada di kubu yang berseberangan dengan PDI-P. Hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang diprediksi memanas. Apalagi, Gibran telah dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, manuver Gibran itu bisa dianggap sebagai bentuk pengkhianatan. “PDI-P untuk kesekian kalinya merasa dinafikan, dilangkahi, atau bahwa dikhianati oleh pilihan langkah politik keluarga Jokowi,” kata Umam kepada Kompas.com.
Sementara itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin menyebut bahwa karier politik Gibran Rakabuming Raka sudah selesai di PDI-P setelah resmi menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Komarudin lalu mengingatkan soal pesan dan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada setiap kader untuk tidak boleh bermain dua kaki. “Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju). Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh,” kata Komarudin.
Anggota DPR Fraksi PDI-P ini lantas menganggap keluarnya kader merupakan hal biasa di PDI-P. Komarudin mengaku sudah terbiasa melihat kader yang berpindah, berhenti, dan beralih ke partai politik lain. Ia juga menilai bahwa Gibran sudah tidak tegak lurus dengan instruksi partai yang menekankan larangan untuk tidak bermain dua kaki.
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin yakin warga Muhammadiyah akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Hal itu diungkapkan Din usai bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Mulanya, Din mengatakan dirinya datang bersama tokoh pimpinan ormas Islam dalam pertemuan bersama Ahmad Syaikhu di DPP PKS hari ini. Dia menyebut pimpinan ormas Islam itu juga pernah menjadi anggota dewan pertimbangan MUI.
“Kami datang dengan sejumlah tokoh pimpinan ormas-ormas Islam yang berskala nasional itu ada 70-an dan pernah menjadi anggota dewan pertimbangan MUI yang waktu itu saya diamanahi sebagai ketua yang datang kali ini berjumlah belasan, saya nggak sempat hitung tadi. Banyak yang mau datang tapi terkendala waktu karena memang sangat sempit sekali pengundangan kepada mereka ya,” kata Din Syamsuddin kepada wartawan di DPP PKS, Pasar Minggu, Jaksel.
Din mengatakan Muhammadiyah tak terafiliasi dengan partai politik. Namun, dia menyebutkan Muhammadiyah membebaskan warganya untuk terjun di dunia politik.
“Tentang Muhammadiyah, saya mohon maaf sebenarnya tidak punya kewenangan untuk menyatakan karena saya di Muhammadiyah hanyalah seorang ketua pimpinan ranting tingkat Kelurahan Pondok Labu, maka kami di organisasi sangat berdisiplin mengikuti pimpinan pusat Muhammadiyah,” tuturnya.
“Namun dapat dipastikan khittah Muhammadiyah berbunyi sejak tahun 71 tidak mempunyai hubungan struktural dan organisatoris serta tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun. Tertulis, namun yang tak tertulis, Muhammadiyah memberi kebebasan kepada warganya untuk fantasyiru fil ahza, bertebaran di banyak partai politik,” lanjutnya.
Kemudian, Din mengatakan banyak wajah Muhammadiyah di PKS. Dia pun yakin warga Muhammadiyah akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). “Sebagai anggota Muhammadiyah saya berkeyakinan, bahkan dalam nada haqqul yakin, tidak lagi ainul yakin, haqqul yakin warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin atau AMIN,” ujarnya.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei salah satunya terkait elektabilitas 3 pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres cawapres. Survei menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dibanding pasangan lainnya.
Survei dilakukan pada 16-20 Oktober 2023 terhadap 2.567 responden. Survei dilakukan melalui tatap muka. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Survei dilakukan setelah putusan MK pada 16 Oktober lalu terkait capres dan cawapres di bawah usia 40 tahun boleh maju asalkan berpengalaman sebagai kepala daerah. Survei ini juga dilakukan sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan cawapres Prabowo.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara terlatih. Margin of error ±1,97% dengan tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Peneliti Indikator Burhanuddin Muhtadi memaparkan elektabilitas Prabowo unggul dari calon presiden lainnya dengan persentase 37%. Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 36% setelah putusan MK dan mengungguli pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Setelah MK mengambil keputusan survei, suara Pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun dari 37% ke 36%,” kata Burhanuddin dalam pemaparannya.
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan capres dan cawapres di bawah usia 40 tahun boleh maju pemilihan presiden asalkan berpengalaman sebagai kepala daerah. Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, 69,1% responden yang tahu terkait itu setuju dengan putusan MK. Survei dilakukan pada 16-20 Oktober 2023 terhadap 2.567 responden. Survei dilakukan melalui tatap muka. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Survei dilakukan setelah putusan MK pada 16 Oktober lalu. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara terlatih. Margin of error ±1,97% dengan tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo mengatakan 69,1% responden yang tahu terkait putusan itu mengatakan setuju. Sementara yang tidak setuju berada di angka 29,3%.
“Sikap mereka kebanyakan setuju, di kalangan di semua responden di 58,6% sementara yang tahu putusan lebih tinggi yang setuju dengan putusan itu, dugaan kuat ini masalah usia ini masalah umum, saat itu belum dikaitkan dengan Gibran,” kata Hendro.
Sejumlah baliho PSI bermunculan di Kota Medan dengan menampilkan foto putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pantauan detikSumut, baliho PSI tersebut ada di Jalan Sisingamangaraja di dekat Tugu Sisingamangaraja, Medan Kota. Dalam satu baliho yang terpampang, tampak wajah Kaesang dan Jokowi sedang berpidato sambil mengangkat tangan. Dalam baliho itu juga tertulis tagline ‘PSI Partai Jokowi’.
Baliho PSI tersebut juga terdapat di dekat flyover Medan Amplas dan sejumlah titik lain di Kota Medan seperti di Jalan Ayahanda, Medan Petisah, Jalan Karya Wisata, Medan Johor dan Jalan S Parman. Baliho lainnya bertuliskan slogan ‘Politik Santuy dan Santun’, ‘Politik Move On’ dan ‘Jokow15me’.
Ketua PSI Sumut Nezar Djoeli pun menjelaskan soal tagline ‘PSI Partai Jokowi’ yang beredar di Medan. Menurutnya tagline tersebut merujuk Kaesang yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan Jokowi. Kaesang merupakan anak dari Jokowi yang kini jadi Ketum PSi.
Menurut Nezar, mengaitkan PSI dengan Jokowi menjadi strategi untuk membesarkan PSI agar lolos ke Senayan,
“Semangat kawan-kawan membesarkan PSI untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya sebagai bentuk perjuangan PSI butuh presidential threshold, jadi strategi pemenangan semua sektor harus dimaksimalkan,” tutupnya.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, memberikan pernyataan terbaru terkait status Gibran Rakabuming Raka di PDIP usai resmi jadi cawapres Prabowo Subianto. Komarudin menegaskan secara de facto keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir. “Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM,” kata Komarudin.
Komarudin menyampaikan persoalan ini tidak perlu dibuat heboh. Menurutnya, keluar, pindah, dan berhenti dari partai merupakan hal biasa.
“Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan. Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan Partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” ucap Komarudin.
Kemudian, Komarudin mengatakan persoalan tegak lurus dan hitam putih ini sudah berulang kali disampaikan. Tak hanya itu, kader lain seperti FX Rudi yang menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta juga telah menyatakan dengan tegas tentang keharusan dan etika sebagai bekas kader.
“Pada akhirnya, melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, ahlak, karakter, dan prilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan. Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakter-nya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah,” kata anggota DPR RI Dapil Papua ini.
Lebih jauh, Komarudin juga mengungkit kembali saat pencalonan Ganjar Pranowo pada 21 April 2023. Menurutnya, saat itu Megawati sudah jelas bahwa tidak boleh ada dansa politik setelah pencalonan Ganjar sebagai capres PDIP.
“Kita coba flash back ya. Pada 21 April 2023, PDI Perjuangan mencalonkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo. Saat itu Ibu Mega menyatakan tidak ada yang boleh melakukan dansa politik. Semua wajib bergerak serentak turun ke bawah untuk memenangkan Pemilu 2024, baik Pemilu Presiden dengan Pak Ganjar sebagai calon presiden maupun Pemilu Legislatif,” jelas Komarudin.
Dia juga mengungkit pemanggilan Gibran pada 19 Mei 2023. Dia menyebut saat itu Gibran dipanggil karena bertemu dengan Prabowo di Solo.
“Saat itu, sebagai kader yang yunior, kami tidak menjatuhkan sanksi. Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu Ketua Umum,” tegas Komar.