STRATEGIC ASSESSMENT. Peran Besar Ulama dan Santri menghadapi Sekutu pada Tahun 1945 tentu saja memberikan bukti bahwa Komitmen Ulama dan Santri terhadap Indonesia Merdeka sungguh luar biasa. Menghadapi Ancaman Sekutu(Belanda, Inggris dan Amerika Serikat) yang bertekad menguasai Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan main – main itu harus pula disikapi dengan sikap tegas. Para Founding Fathers tak segan untuk Sowan kepada Ulama dan Santri sebagai kalangan yang terdidik dan tercerahkan. Hasilnya lahirlah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang berisi sikap tegas Ulama dan Santri terhadap situasi yang mencekam itu.
Konsolidasi Kebangsaan termasif pun dilakukan Siang Malam sehingga menghasilkan tekad kuat Para Ulama, Santri, Masyarakat dari berbagai kalangan dan golongan untuk berkorban jiwa dan raga mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Perlawanan Besar dipimpin KH Hasyim Ashari yang dimulai pada 10 November 1945 hingga beberapa hari kemudian membuahkan kemenangan demi kemenangan. Slogan Hidup Mulia dan Mati sebagai Syuhada telah mengorbankan perlawanan yang membanggakan Sepanjang Sejarah Revolusi Kemerdekaan. Sekutu untuk pertama kalinya kalah memalukan, padahal tidak terlalu jauh dari masa itu sekutu mengalahkan Jepang dengan Bom Atomnya.
Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Ulama dan Santri justru telah menjadi Soko Guru. Era Perang Pangeran Diponegoro yang panjang telah menorehkan Sejarah Perjuangan dan Kejuangan mereka. Maka tidaklah heran jika Generasi Ulama dan Santri Era Proklamasi Kemerdekaan memiliki heroisme yang sama. Tepatnya, bisa dikatakan tanpa Peran Ulama dan Santri boleh jadi Indonesia Merdeka hanya Sejarah semata. Bisa saja kita hanya mampu memproklamirkan tanpa mampu mempertahankan.
Pertanyaan Besarnya saat ini, bolehkah Semangat Hari Santri dan Resolusi Jihad menjadi Roh Penegakan Demokrasi khususnya pada Kontestasi Pemilu 2024 yang akan datang. Pemilu legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan digelar Bulan Februari 2024. Tentu saja jawabannya Sangat Boleh. Para Kyai dan Santri tentu lebih faham siapa musuh bangsa saat ini yaitu Para Koruptor yang meraup kekayaan negara secara besar – besaran dan ilegal. Para Komprador yang menampilkan dirinya bak Nasionalis Sejati tetapi menikam dari belakang. Para Oligarki yang berdiri ngangkang merampok kekayaan hasil bumi Indonesia dengan serakah. Tentu Para Santri dan Kyai telah mengidentifikasi mereka – mereka yang berada dibalik layar Partai Politik yang berkontestasi.
Dengan Semangat Resolusi Jihad Kyai dan Santri (Wajib Ain) hadir dalam setiap otak dan batang tubuh gerakan politik Pemilu 2024 sehingga orang- orang terpilih menjadi Anggota DPR RI dan DPD RI adalah memenuhi unsur dan kretaria yang diinginkan bersama. Demikian pula halnya pada Kontestasi Pemilihan Presiden, Para Kyai dan Santri harus memberi Semangat, Pencerahan kepada Calon Pemimpin Bangsa beserta Pemilih bahwa Pemilu itu adalah jalan yang tepat untuk mensejahterakan dan memajukan Bangsa dan Negara. Dan pada Akhirnya jika terjadi hasil demokrasi yang mengecewakan maka Para Kyai dan Santri harus tetap tampil ditengah – tengah kita semua mencontohkan Prilaku dan Budi Pekerti bahwa apapun hasil dari pemilu ini harus diterima dengan lapang dada.
Selamat Hari Santri 22 Oktober 2023,Jayalah Kyai dan Santri Indonesia
Andi Naja FP Paraga
Pemerhati Sosial Budaya