STRATEGIC ASSESSMENT. Sudah 9 tahun kepimpinan Joko Widodo kita tidak puas. Elemen mahasiswa selaku penyambung lidah rakyat kita harus jatuhkan dan copot Joko Widodo. Satu Kata kita lawan dan jangan diam. Banyak menteri Joko Widodo yang korupsi. Ikutilah seruan mahasiswa untuk melawan. Apabila ada 100 orang yang ingin perubahan aku satu diantaranya dan apabila 10 orang yang menginginkan revolusi maka pastikan aku adalah orangnya.
Demikian dikemukakan orator yang mewakili Kampus Unas Jakarta dalam aksi unjuk rasa oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan (BEMSI Rakyat Bangkit, BEM UI dan BEMSI Kerakyatan) di Jakarta, 20 Oktober 2023, dimana aksi mahasiswa tersebut membawa beberapa tuntutan yaitu menyikapi momentum 9 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan upaya pelanggengan politik dinasti, Wujudkan pendidikan yang demokrasi dan ilmiah, Tegakkan reformasi hukum, Berantas KKN, Tolak Dwifungsi TNI/POLRI.
“Tinjau kembali PSN yang menyengsarakan rakyat, Stop Tindakan represifitas Polri, Selesaikan KKN, dan Netralitas Presiden dalam Pemilu 2014,” seru elemen mahasiswa.
Sementara, orator dari Universitas Muhammadiyah juga mengatakan, tepat 9 tahun kepemimpinan yang tidak ada perubahan yang ada tanah rakyat dirampas. “Hari ini turun kejalan karena indonesia sedang tidak baik-baik saja. Seharusnya Jokowi menemui kami, malah di kabur untuk kunjungan kerja ke Tiongkok dan Arab Saudi,” serunya.
Perwakilan BEM Universitas Riau dalam orasinya menyatakan, kita bersatu padu untuk mengeluarkan aspirasi kita. Seperti kita ketahui ada kasus pembakaran hutan seperti di Riau, Palembang dan pulau Sumatra. “Dan janjinya Jokowi akan memecat Kapolda tapi mana buktinya, bohong besar. Kami sebagai masyarakat Melayu tindakan Apkam kasus Rempang sangat binasa sehingga banyak warga Melayu menangis. Untuk itu, Hanya satu kata kita harus lawan,” ujarnya.
“Mengingat Presiden Joko Widodo sedang tidak ada di Indonesia, untuk itu meminta Wakil Presiden untuk menemui kita dan menerima tuntutan kita. Hari ini ada Mahasiswa yang mengalami tindakan represifitas dan ditangkap, kita tidak akan pergi dari tempat ini sampai mereka dibebaskan, kami mengutuk tindak represifitas dalam bentuk apapun,” tambah orator dari Presma Universitas Trisakti.
Menurut perwakilan BEM IPB Bogor, di sahkannya UU agraria itu adalah cita-cita dari petani tapi apa sudah 73 tahun Indonesia merdeka tapi tetap saja petani masih melarat, Indonesia masih impor beras harga padi masih mahal. Negara yang punya SDA nya banyak tapi semua itu di curi oleh pemerintah yang rakus. 9 tahun Jokowi tidak menghasilkan apa2 hanya menghasilkan ketidak adilan hanya melahirkan dinasti politik hanya melahirkan polisi yang represif.
“Saya mengajak teman teman semua yang punya kepedulian kita selaku masyarakat akan memberikan amarah yang besar kepada Presiden Jokowidodo, jangan sampai kita tidak peduli terhadap bangsa ini di berbagi sektor. Kita punya cita-cita untuk Indonesia lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.