STRATEGIC ASSESSMENT. Digagas oleh Pengurus Besar Mathla’ul Anwar di lahan seluas 2 hektar, di Kampung Gajahmada, Desa Palanyar, kecamatan Cipeucang kabupaten Pandeglang, padi ditanam dengan menggunakan pupuk organik berbahan dasar Fly Ash Bottom Ash (FABA) limbah dari PLTU 2 Labuan Banten, limbah yang selama ini jadi persoalan lingkungan dan kehidupan, ternyata oleh Mathla’ul Anwar menjadi berkah.
“Hari ini saya bahagia luar biasa, ternyata cahaya pertanian betul-betul lahir dari Mathla’ul Anwar, sesuai dengan nama Mathla’ul Anwar sebagai tempat lahirnya cahaya, karena hari ini ada pembuktian bahwa limbah menjadi berkah”. Ujar Kadis Pertanian Provinsi Banten, DR. H. Agus Tauhid, M.Si.
Agus menambahkan, ini sangat luar biasa, di kondisi saat ini, sedang kekeringan karena Elnino, Mathla’ul Anwar malah panen raya padi dengan pupuk organik berbahan dasar limbah FABA PLTU 2 Labuan, dan ini bertepatan dengan ulang tahun propinsi Banten ke 23, sungguh hadiah luar biasa bagi Banten.
Sementara itu, General manager PLTU 2 Labuan, Wisnu Kurniawan, mengapresiasi aplikasi dari penelitian ini.
“Ini penemuan luar biasa, kami sangat terbantukan dengan adanya pupuk organik berbahan dasar limbah FABA ini, kami siap mensupport”. ujarnya.
“Ini hadiah ulang tahun untuk Banten, limbah yang selama ini menumpuk dan menjadi masalah bagi lingkungan, kami ubah menjadi pupuk organik dan menjadi berkah”. Sekjen PBMA KH. DR. Jihadudin, dalam sambutannya.
Sedangkan, Iwan Sujono, tenaga ahli pertanian PB Mathla’ul Anwar, mengatakan, dari hasil ubinan rata rata produksi panen diprediksi mencapai 8,400 Kg per hektar, ini kondisi saat Elnino sekarang ini, sementara biasanya petani Banten dalam satu hektar hanya mendapatkan maksimum 5,5 ton dengan pengaplikasian pupuk kimia itu dalam kondisi cuaca bagus, ini sungguh luar biasa ada kenaikan hasil panen mencapai 15-16 persen.