STRATEGIC ASSESSMENT. Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yang taat kepadaku, berarti ia taat kepada Allah; dan siapa yang durhaka kepadaku, berarti ia durhaka kepada Allah; dan siapa yang taat kepada penguasa, berarti ia taat kepadaku, dan siapa yang durhaka kepada penguasa, berarti ia durhaka kepadaku.” (HR. Abu Hurairah r.a).
Dari Tamim Ad Dariry bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Agama itu nasihat. Lalu kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagi siapakah ?’ Rasulullah Saw. menjawab, ‘Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimipin kaum muslimin dan orang-orang awamnya.'” (HR. Muslim).
Jarir Al Bajali berkata : Aku telah berbait kepada Rasulullah Saw. untuk mendirikan salat, membayar zakat, dan memberi nasihat kepada kaum muslimin.” (HR. Syaikhan).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut) itu ? Para sahabat menjawab, ‘Orang yang muflis diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta lainnya.’ Rasulullah Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang muflis diantara umatku adalah seseorang yang datang di hari kiamat dengan membawa amal salat, puasa dan zakatnya. Ia datang di hari kiamat sedangkan ia telah mencaci orang lain, dan telah menuduh orang lain, telah memakan harta orang lain, dan telah mengalirkan darah orang lain, dan telah memukul orang lain. Maka kebaikannya diberikan kepada orang-orang yang telah dianiaya olehnya. Apabila amal kebaikannya telah habis sebelum utangnya dibayarkan, maka orang-orang yang dianiayanya itu diambil dosanya dan dibebankan kepadanya, selanjutnya ia dicampakkan ke dalam neraka.'” (HR. Muslim).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ya Allah, tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan di hari kemudian.” (HR. Syaikhan).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Mayat itu diikuti oleh tiga perkara : keluarga, harta dan amal perbuatannya. Sedangkan yang dua perkara kembali ( sesudah mengantarkannya), dan yang satu tetap mengikutinya. Keluarga dan hartanya kembali, sedangkan yang tetap bersamanya adalah amal perbuatannya.” (HR. Syaikhan).
Dari Ibnu Mas’ud berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang amal perbuatan yang paling disukai Allah. Lalu beliau Saw. menjawab, “Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi ?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku kembali bertanya, “Kemudian apa lagi ? Rasulullah menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Syaikhan).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh dosa besar yang membinasakan. Para sahabat bertanya, ‘Apa sajakah dosa-dosa besar itu ya Rasulullah ?’ Dijawab, ‘Menyekutukan Allah, sihir, mambunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang hak; memakan riba, memakan harta anak yatim; lari dari medan perang; dan menuduh berzina wanita mukmin yang terpelihara kehormatannya.'” (HR. Syaikhan).
Dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Muslim yang sesungguhnya ialah orang yang selamat dari lisan dan tangannya, dan orang yang berhijrah adalah orang yang menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah.”(HR. Syaikhan).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Lembut; Dia menyukai sifat lembut dalam segala urusan.” (HR. Sayyidah Aisyah r.a).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Peliharalah diri kalian dari neraka, sekalipun hanya dengan bersedekah separuh biji kurma. Siapa yang tidak mempunyai kurma maka bersedekahlah dengan tutur kata yang baik.”
Bahwa Rasululah Saw. bersabda, “Janganlah kalian saling membenci dan janganlah saling mendengki, dan janganlah saling bermusuhan, dan janganlah saling memutuskan hubungan, tetapi jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak di halalkan bagi seorang mukmin tidak mengajak bicara saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Syaikhan).
Dari Abdulah bin Umar r.a berkata : “Rasulullah Saw. bukanlah orang yang buruk perangai dan bukan pula orang yang dianggap berperangai buruk. Beliau Saw. selalu mengatakan, ‘Sesungguhnya orang-orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.'” (HR. Syaikhan).
Dari Haritsah bin Wahb r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ingatlah, akan aku ceritakan kepada kalian tentang ahli surga. Yaitu setiap orang lemah lagi tertindas, seandainya ia meminta kepada Allah, tentulah Allah akan mengabulkannya. Ingatlah, akan aku ceritakan kepada kalian tentang ahli neraka. Yaitu setiap orang yang sombong, kasar lagi takabur.” (HR. Syaikhan).
Dari Ibnu Umar r.a berkata : “Rasulullah Saw. berjumpa dengan seorang lelaki dari kalangan kaum Anshar yang menasihati saudaranya tentang malu, maka Rasulullah Saw. bersabda, ‘Biarkan dia, karena sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'” (HR. Syaikhan).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kelak di hari kiamat Allah tidak melihat kepada orang-orang yang menarik kainnya karena sombong.” (HR. Syaikhan).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menyandang keempat sifat berikut maka ia adalah munafik tulen, dan barangsiapa hanya memiliki salah satu diantaranya, berarti ia menyandang salah satu sifat munafik hingga ia meninggalkannya, yaitu apabila dipercaya khianat, apabila berbicara dusta; apabila berjanji ingkar; dan apabila bersengketa melampui batas.” (HR. Syaikhan)
Dari Ibu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt. melarang kalian bersumpah dengan memakai nama bapak-bapak kalian. Siapa yang bersumpah, maka bersumpahlah dengan nama Allah atau diam.” (HR. Syaikhan). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak dapat masuk surga orang suka mengadu domba.” (HR. Syaikhan).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu dapat memberi petunjuk kepada kebaikan (kepada Allah), dan sesungguhnya kebaikan itu dapat memberi petunjuk kepada surga. Seseorang benar-benar berbuat jujur hingga ia dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu dapat memberi petunjuk kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya kedurhakaan itu dapat memberi petunjuk kepada neraka. Seseorang benar-benar berbuat dusta hingga ia dicatat disisi Allah sebagai orang yang dusta.”
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yang membaca shalawat buatku sekali, niscaya Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada seorangpun yang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah mengembalikan rohku kepadaku agar aku dapat menjawab salamnya.” (HR. Abu Daud).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang yang paling utama bagiku kelak di hari kiamat adalah orang yang banyak membaca shalawat untukku.” (HR. Turmudzi).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang kikir adalah seseorang yang disebutkan di hadapannya namaku, lalu ia tidak mau membaca shalawat untukku.” (HR. Turmudzi).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Alangkah hinanya seseorang apabila disebutkan namaku di hadapannya, lalu ia tidak mau membaca shalawat unutukku.” (HR. Turmudzi).
Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak bakal masuk surga orang yang di hatinya terdapat kesombongan meskipun hanya seberat dzarrah (atom).” Seseorang berkata, ‘Ada orang yang ingin pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.’ Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhhya Allah itu Dzat Yang Maha Indah, Dia menyukai keindahan. Sedangkan sombong itu menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.”
Dari Abdullah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang diakan hatinya terdapat iman meskipun hanya seberat biji sawi; dan tidak akan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada kesombongan walaupun hanya seberat biji sawi.”
Dari Abdullah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, meskipun hanya seberat dzarrah.”
Dari Abdullah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa mati dalam keadaaan menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia masuk neraka.” Dan saya (Abdulullah) sendiri berkata, ‘Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan Allah, maka dia masuk surga.'”
Dari Jabir r.a, ia berkata : Seseorang datang kepada Nabi Saw., lalu berkata : “Ya Rasulullah, apakah dua hal yang pasti itu ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan Allah, maka dia masuk surga. Dan siapa yang mati menyekutukan Allah dengan sesutu yang lain, dia masuk neraka.”
Dari Hudzaifah r.a, sesungguhnya telah sampai kepada beliau bahwa seseorang bercerita dengan maksud menghasut, maka Hudzaifah pun berkata : “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak dapat masuk surga, orang-orang yang menyiarkan berita untuk mengacau.”
Dari Hamman bin Al Harits, ia berkata : Kami sedang duduk dengan Hudzaifah di dalam masjid, ketika seorang lelaki ikut duduk bersama kami. Ada yang mengatakan kepada Hudzaifah : “Orang ini suka menyampaikan segala hal kepada sultan.” Maka Hudzaifah pun berkata dengan maksud agar orang itu mendengar : “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu.”
Dari Abu Dzaar r.a bahwa Nabi Saw. bersabda, “Ada tiga macam orang yang pada hati kiamat nanti tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih.” Rasulullah mengucapkan perkataan itu tiga kali. Abu Dzarr menyahut : “Mereka sangat merugi ! Siapakah mereka ya Rasulullah ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Orang yang menjuraikan kain (menyeret ujungnya dengan pongah), orang yang mengungkit-ungkit pemberian, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”
Dari Abu Dzarr r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga orang yang tidak bakal diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, yaitu : orang yang mengungkit-ungkit pemberian, yang hanya memberi untuk mengungkit-ungkitnya; orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu dan orang yang suka berpakaian berjela-jela karena sangat luasnya.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak disucikan (kata Abu Mu’awiyah : dan tidak dipandang) dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu : orang tua pezina, raja (penguasa) pembohong, si miskin yang sombong.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu : orang yang mempunyai kelebihan air di padang sahara, tetapi ia menolak memberikannya kepada musafir; orang yang mengadakan persetujuan dengan orang lain untuk menjual barang dagangan dan ia bersumpah demi Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu debgan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian; orang yang berbaiat (berjanji setia) kepada seorang pemimpin yang ia lakukan hanya demi kepentingan dunia. Apabila ia beroleh keuntungan dipenuhinya janjinya, tetapi apabila tidak, tidak dipenuhinya.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa membunuh dirinya dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan ia pegang untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung langgeng selamanya. Barangsiapa meminum racun sampai membunun dirinya, maka ia akan menghirupnya pelan-pelan di neraka Jahanam secara terus menerus selamanya, dan barangsiapa yang membunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka ia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya.”
Dari Tsabit bin Adl Dlahhak r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara bohong dan sengaja, maka ia seperti apa yang ia ucapkan. Barangsiapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka Jahanam dengan cara itu pula.” Ini adalah riwayat menurut Sufyan. Menutur riwayat Syu’bah, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara bohong, maka ia seperti apa yang ia ucapkan. Dan barangsiapa menyembelih dirinya dengan sesuatu, maka akan disembelih dengan sesuatu itu pada hari kiamat.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Bergegaslah kalian mengerjakan amal-amal baik, sebelum muncul berbagai fitnah yang bagaikan penggalan-penggalan malam yang gelap; dimana pada waktu pagi seseorang masih beriman, tapi pada waktu sore menjadi kafir, atau perang hari ia masih menjadi mukmin, pagi hari ia kafir. Dijualnya agamanya karena mengharapkan keuntungan dunia.”
Dari Abdullah r.a, ia berkata : Anas bertanya kepada Rasulullah Saw. : “Ya Rasulullah, apa kami akan dihukum karena apa yang telah kami perbuat di zaman Jahiliyah ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa diantara kalian berbuat baik di zaman Islam, maka ia tidak dikenai hukuman karena perbuatannya di zaman Jahiliyah. Akan tetapi yang buruk Islamnya, maka ia akan disiksa karena amalnya pada masa Jahiliyah pada masa Islam.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Azza Wa Jalla berfirman (kepada malaikat pencatat amal) : ‘Apakah hamba-Ku berniat akan melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian tulis sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, barulah kalian tulis sebagai satu kejelekan. Dan kalau hamba-hamba-Ku berniat akan melakukan perbuatan baik, lalu ia tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah itu sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Azza Wa Jalla berfirman, ‘Apabila hamba-Ku berniat akan melakukan perbuatan baik dan tidak melakukannya, maka Aku mencatatnya sebagai satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka Aku mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat. Dan apabila hamba-Ku berniat akan melakukan perbuatan jelek, dan tidak jadi mengerjakannya, maka aku tidak jadi mencatatnya. Jika ia jadi mengerjakannya, maka Aku mencatatnya sebagai satu kejelekan.'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa berniat akan melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka dicatat sebagai satu kebaikan baginya. Barangsiapa berniat hendak melakukan kebaikan dan melaksanakannya, maka dicatat baginya sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Barangsiapa berniat hendak melakukan perbuatan jelek dan tidak jadi melaksanakannya, maka tidak dicatat. Jika ia mengerjakannya, maka dicatat.”
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Seseorang datang kepada Rasulullah Saw., lalu berkata : “Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika seseorang datang bermaksud hendak mengambil hartaku.” Rasulullah Saw. bersabda, “Jangan berikan hartamu kepadanya.” Orang itu bertanya, “Bagaimana jika ia menyerangku ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Ganti serang ia !” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana kalau ia berhasil membunuhku ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau mati syahid” Sekalilagi orang itu bertanya, “Bagaimana kalau ia yang terbunuh ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Ia masuk neraka”.
Dari Al Hasan, ia berkata : Ubaidullah (Amir Basrah pada saat itu) menjenguk Ibnu Ziyad Ma’qil bin Yasar bin Yasar Al Muzani dalam sakit yang membawa kematiannya. Ma’qil berkata : “Saya akan menceritakan sebuah hadis yang saya dengar dari Rasulullah Saw. Andaikata saya tahu bahwa saya masih akan hidup, tentu saya tidak bakal menceritakannya kepadamu. Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap hamba yang diserahi oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, lalu mati dalam keadaan menipu rakyatnya pada saat ia mati, pasti Allah mengaramkan surga baginya.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Islam mulai dalam keadaan asing dan akan kembali sebagaimana ia mulai menjadi asing. Maka berbahagialah kiranya yang terasing.”
Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Islam itu mulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana semula. Ia akan kembali kepada dua masjid sebagaimana ular kembali ke sarangnya.”
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi, selama masih ada orang yang iman kepada Allah di muka bumi ini.”
Dari Hudzaifah r.a, ia berkata : “Kami sedang bersama Rasulullah Saw. ketika beliau bersabda, “Hitunglah untukku, berapa orangkah yang menyatakan Islam ?” Kami berkata : “Ya Rasulullah, apakah engkau mengkhawatirkan kami, sedangkan kami berjumlah antara enam hingga tujuh orang”. Rasulullah Saw. bersabda, “Kalian tidak tahu, mungkin suatu saat nanti kalian mendapat cobaan”. Kata Hudzaifah : “Ternyata benar, kami mendapat cobaan, sehingga kami tidak dapat salat melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi”.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap orang diantara para Nabi pasti diberi tanda bukti kenabian yang sepadan dengannya, yang diimani oleh manusia; sedangkan yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diturunkan Allah kepadaku. Aku berharap, akulah yang paling banyak pengikut dibanding dengan mereka (para Nabi yang lain), nanti pada hari kiamat.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai matahari terbit dari arah baratnya. Apabila matahari telah terbit dari barat, maka manusia seluruhnya akan beriman. Tetapi, pada saat itu imannya tiada berguna lagi, apabila sebelumnya ia tiada iman, atau tiada berbuat kebajikan dengan imannya itu.” (Lihat surat Al An’am, ayat 158).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga hal yang apabila keluar, maka tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya atau ia belum mengusahakan kebaikan dengan imannya itu, yaitu : apabila matahari terbit dari barat, Dajjal keluar, dan Dabbah (binatang melata) berkeliaran di bumi.”
Dari Shuhaib r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila ahli surga sudah masuk surga, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu yang dapat Aku tambahkan kepada kalian ?’. Mereka menjawab, ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami ?’ Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka ?’. Lalu Allah menyingkapkan tirai yang menutup-Nya. Sekonyong-konyong-penduduk surga merasakan nikmat yang tiada taranya, selain memandang Allah ‘Azza wa Jalla”.
Dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Saya adalah manusia yang pertama memberi syafa’at di surga dan saya adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya.”
Dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Saya adalah Nabi yang banyak pengikutnya pada hari kiamat dan saya adalah orang yang pertama yang mengetuk pintu surga.”
Dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Saya datang ke pintu surga pada hari kiamat, lalu saya minta dibukakan. Yang menjaga bertanya, ‘Siapakah Engakau ?’ Saya menjawab, ‘Muhammad !’ Lalu penjaga berkata, ‘Saya diperintahkan supaya tidak membuka pintu ini sebelum anda datang.'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap Nabi mempunyai doa yang ampuh (yang dikabulkan bila digunakan). Saya ingin menyimpan doa saya, untuk memberi syafaat bagi umat saya besok pada hari kiamat.”
Dari Zabur Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajab (doa yang pasti diperkenankan), yang digunakan untuk berdoa, lalu dikabulkan dan didatangkan apa yang dimintanya. Sedangkan saya menyimpan doa untuk memberikan syafaat pada hari kiamat bagi umatku.”
Dari Al Abbas bin Abdul Muththallib, sesungguhnya beliau berkata : “Ya Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan sesuatu manafaat kepada Abu Thalib. Karena dulu ia merawatmu dan pernah marah untukmu ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Ya, ia berada di kedangkalan neraka. Seandainya tidak ada saya, tentulah neraka yang paling bawahlah ia berada.”
Dari Abdullah bin Al Harits r.a, ia berkata : Saya mendengar Al Abbas berkata : “Saya bertanya kepada Rasulullah Saw. : “Ya Rasulullah, Abu Thalib dulu merawatmu dan menolongmu, apakah itu ada manfaatnya baginya ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Ya, saya menemukannya berada di luapan neraka, lalu saya mengeluarkannya ke kedangkalan.”
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya ahli neraka yang paling rendah siksanya ialah ia memakai terompah dari api, sehingga otaknya mendidih karena panasnya terompahnya itu.”
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ahli neraka yang paling ringan siksanya adalah Abu Thalib. Ia mengambil sepasang terompah yang mengakibatkan mendidih otaknya.”
Dari Aisyah r.a, ia berkata : Saya berkata : “Ya Rasulullah ! Ibnu Jud’an, dulu di masa Jahiliyah suka menyambung tali persaudaraan dan memberi makan orang miskin. Apakah yang demikian itu bermanfaat baginya ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada manfaatnya semua itu. Karena tak sehari pun mengucap : ‘Rabbighfirlii khathii ati yaumad diini (Wahai Tuhanku, ampunilah kesalahanku pada hari kiamat).'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tujuh puluh orang diantara umatku masuk surga. Itu adalah sekelompok di antara mereka yang bagaikan rembulan.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Di antara umatku, tujuh puluh orang masuk tanpa hisab.” Mendengar sabda Nabi itu, seorang laki-laki berkata, “Ya Allah, doakan kepada Allah semoga saya termasuk diantara mereka.” Maka Nabi Saw., lalu mendoakannya, “Wahai Allah, masukkanlah ia ke dalam mereka !” Laki-laki yang lain meminta pula : “Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah, semoga saya termasuk di antara mereka”. Rasulullah Saw. menjawab, “Engkau telah keduluan Ukasyah.”
Dari Imran bin Hushain r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Di antara umatku tujuh puluh orang yang masuk surga tanpa hisab.” Para sahabat bertanya : “Sesungguhnya mereka siapa ya Rasulullah ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat memakai jampi-jampi, tidak mempercayai suara burung (tathayyur), tidak berobat dengan tusukan besi panas (Kai), tetapi mereka tawakkal kepada Tuhan mereka.”
Dari Sahal bin Sa’d r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Pasti tujuh puluh ribu orang atau (keraguan perawi) tujuh ratus ribu orang masuk surga dalam keadaan saling berpegangan, sebagian dari mereka memegang sebagian yang lain, orang pertama mereka tidak mau masuk surga sebelum orang terakhir mereka masuk. Muka mereka bercahaya-cahaya, bagaikan bulan purnama.”
Dari Abdullah r.a ia berkata : bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepada kami : “Sukakah anda semua menjadi seperempat penduduk surga ?” Kami menjawab dengan takbir : “Allahu Akbar”. Nabi Saw. bersabda, “Saya berharap supaya anda menjadi seperdua penduduk surga. Perlukan saya terangkan sebabnya ? Sebabnya ialah : karena orang-orang Islam di tengah-tengah orang kafir hanyalah bagaikan selembar rambut putih pada sapi hitam, atau seperti rambut hitam pada sapi putih.”
Dari Abu Malik Al Asy’ari r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kebersihan itu sebagian dari iman; alhamdulillah itu dapat memenuhi timbangan; Subhanallah wal hamdulillah itu memenuhi antara langit dan bumi; salat adalah cahaya; sedekah adalah bukti nyata; kesabaran adalah sinar; Qur’an adalah bukti yang menguntungkan kamu atau merugikan kamu; setiap manusia itu pergi lalu menjual jiwanya, ada yang menyelamatkannya dan ada yang membinasakannya.”
Dari Ibnu Umar r.a ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak diterima shalat seseorang tanpa bersuci, dan tidak diterima sedekah yang berasal dari kejahatan.”
Dari Abu Hurairah r.a, dari Muhammad Rasulullah Saw., kemudian ia menuturkan hadis : Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan diterima shalat seseorang di antara kamu, bila ia berhadas, sampai ia berwudhu.”
Dari Utsman bin Affan r.a, ketika itu ia sedang berada di halaman Masjid, lalu didatangi oleh seorang mu’adzdzin pada waktu Ashar, minta air wudhu kemudian berwudhu. Setelah itu berkata : “Demi Allah, saya akan menceritakan kepadamu sebuah hadits, andaikata tidak ada ayat di dalam kitab Allah, niscaya saya tidak bercerita kepadamu”. Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun laki-laki muslim yang berwudhu, lalu di bagus-baguskannya wudhunya itu, sesudah itu ia shalat, niscaya diampuni Allah dosa-dosanya yang terjadi diantara shalatnya itu dengan shalat berikutnya.”
Dari Utsman r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap orang Muslim apabila tiba waktu shalat wajib, lalu ia berwudhu dengan sempurna, dan shalat dengan khusus’, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya yang telah lalu selagi ia tidak melakukan dosa besar. Demikian itu berlaku untuk segala zaman.”
Dari Humran, Maula Utsman bin Affan r.a, ia berkata : “Pada suatu hari Utsman bin Affan berwudhu dengan sempurna. Lalu ia berkata : “Saya pernah melihat Rasulullah Saw. berwudhu dan beliau membaguskan wudhunya, kemudian bersadda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti ini, lalu pergi ke masjid dan shalat saja yang menjadi pendorongnya, niscaya Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.'”
Dari Utsman bin Affan r.a, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang wudhu untuk shalat dan disempurnakan wudhunya itu sebagus-bagusnya, sesudah itu ia pergi menunaikan shalat wajib berjama’ah dengan orang banyak di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Shalat lima waktu dan shalat Jumat sampai shalat Jumat berikutnya adalah penebus dosa yang terjadi di antara shalat-shalat tadi.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang diantara kamu bangun dari tidurnya, hendaklah kamu Istintsar (membersihkan lubang hidungmu) tiga kali, karena setan tidur di dalamnya.”
Dari Jabir bin Abdullah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang berwudhu maka hendaklah mengeluarkan air dari hidung, dan barang siapa istinja’ dengan batu, maka hendaklah dengan bilangan ganjil.”
Dari Umar bin Khaththab r.a, ia berkata : bahwa ada seorang lelaki berwudhu, ia tidak membasuh tempat kuku kakinya. Kemudian Nabi Saw. melihat, lalu bersabda, “Ulang kembali wudhu kamu dengan sempurna dan sebagus-bagusnya !.” Orang itu wudhu kembali dan sesudah itu ia melakukan shalat.”