STRATEGIC ASSESSMENT. Bacapres Anies Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya, Jawa Timur. Para kiai dan gus di Jawa Timur menyatakan dukungan terhadap Anies. Berdasarkan keterangan tertulis, dukungan yang dikeluarkan dengan nama Risalah Sidoresmo. KH Nasirul Mahasin Nursalim atau Gus Mahasin menyatakan ada empat butir hasil musyawarah yang disepakati oleh para kiai.
“Setelah kami tabayyun dan melihat secara langsung haliyah Pak Anies, kami yakin bahwa Pak Anies ini memang seorang dengan amaliyah ahlusunnah waljamaah atau aswaja. Anies itu minna, bagian dari ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyyah,” tulis Risalah Sidoresmo tersebut.
Gus Mahasin mengatakan Risalah Sidoresmo diserahkan secara langsung ke Anies Baswedan oleh KH Mas Mansur Tholhah. Dalam acara itu juga ada rekomendasi lima nama warga dan kader Nahdliyin untuk mendampingi Anies Baswedan.
Lima nama itu antara lain Yenny Wahid, Gus Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Mahfud Md. Gus Mahasin berharap keberpihakan yang konkret terhadap dunia santri dan pesantren.
“Dari semua calon, hanya Pak Anies Baswedan yang memiliki bukti nyata dalam dunia pendidikan. Jadi, kami para kyai ini lebih mempercayai Pak Anies untuk kami titipi santri-santri kami dan pesantren agar mereka menjadi lebih cerdas dan sejahtera,” ujar Gus Mahasin.
Atas dukungan itu, Anies menyampaikan terima kasih. Anies menekankan ke depan pemerintah akan terus meningkatkan perhatian pemerintah kepada santri dan dunia pesantren.
“Pesantren ini sudah ratusan tahun berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Karena itu, pemerintah harus memberikan keberpihakan secara konkret kepada santri dan pesantren,” ucap Anies.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto angkat bicara terkait usulan nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Keduanya kompak memberi sinyal positif. Saat bertemu dengan 19 pemimpin redaksi atau pemred media di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jokowi merespons soal nama Gibran yang diisukan untuk menjadi cawapres salah satu capres.
Adapun dugaan Gibran ditargetkan untuk jadi cawapres ini mencuat setelah adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi soal batas umur wapres menjadi 35 tahun. Salah satu dugaan lainnya, Gibran hendak direkrut sebagai cawapres agar suara pemilih Jokowi juga bisa ikut terambil. “Kalau orang berharap ya boleh-boleh saja, tapi semua harus dihitung,” kata Jokowi dalam pertemuan yang digelar pada Kamis kemarin, 10 Agustus 2023.
Kendati begitu, Jokowi membantah jika dirinya disebut turut andil memasukkan nama Gibran dalam bursa cawapres. Menurut dia, putra sulungnya bisa masuk dalam bursa cawapres karena ada pertimbangan politik dan kepantasan. “Jangan dikit-dikit dari saya,” kata Jokowi.
Nama Yenny Wahid dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Bagaimana menurut PKS?
“Mas Anies masuk dengan banyak calon,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan. Mardani mengatakan baik AHY maupun Yenny masing-masing memiliki kelebihan. AHY menurutnya muda dan berprestasi. Sementara, Yenny dinilainya bisa menggaet suara NU dan Jawa Timur (Jatim). “Anies-AHY punya kelebihan. Mas AHY muda, berprestasi dan pekerja keras. Mas Anies-Mba Yenny kuat di NU dan Jatim juga berpeluang,” ujarnya.
Kendati demikian, Mardani memiliki calon tersendiri untuk Anies. Menurutnya, rekan separtainya, Ahmad Heryawan (Aher), yang paling sempurna untuk mendampingi Anies.
“Anies-Aher kian sempurna. Kang Aher berpengalaman dan punya latar belakang ulama. Jangan lupa Mas Anies-Mbak Susi punya rasa. Sesuai dengan ruh perubahan,” katanya.
Namun, PKS menyerahkan sepenuhnya pilihan cawapres kepada Anies. Dia menyebut partainya siap memenangkan pemilu 2024.
“Yang utama, monggo Mas Anies buat keputusan, kita akan dukung 100. Lebih cepat lebih bisa segera bergerak menyiapkan tim pemenangan lintas parpol dan relawan dan punya waktu yang cukup,” ujarnya.
Sebagai informasi, Yenny Wahid digadang-gadang untuk mendampingi Anies usai menyatakan siap menjadi cawapres. Partai NasDem pun mendukung wacana duet itu dan menyebut pasangan Anies-Yenny Wahid paling top.
Sementara, penolakan datang dari Partai Demokrat. Menurut Demokrat, Yenny Wahid tak cocok mendampingi Anies. Mendapat penolakan, Yenny Wahid pun menegaskan tak pernah menyodorkan diri untuk menjadi cawapres Anies. Belakangan dia juga menilai bahwa Anies justru paling top untuk berpasangan dengan AHY.
“Nah ini (Anies-AHY) yang udah paling pas, paling top. Oke, sudah gitu ya, sudah keren ini,” kata Yenny kepda Anies dan AHY di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).
Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid memberi respons menohok terkait dirinya ditolak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Sebelumnya, suara penolakan itu disuarakan oleh Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Yenny mengaku dirinya tak pernah menyodorkan namanya menjadi cawapres Anies.
Justru, kata Yenny, dirinya mendukung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi pendamping Anies. “Saya nggak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho, saya cuma merespons lamaran yang datang. “
“Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies,” kata Yenny Wahid dalam cuitannya. Yenny Wahid pun mengaku heran dengan Jansen yang langsung menolak dirinya itu. “Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bosmu butuh dukungan, saya emoh lho,” ujarnya. Para ulama NU menyodorkan 5 nama cawapres untuk Anies Baswedan. Usulan nama tersebut disampaikan saat Anies bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya. Usulan nama cawapres kepada Anies dikeluarkan atas nama Risalah Sidoresmo.
Kelima itu antara lain Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, hingga Mahfud Md.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya, Assoc. Prof Anang Sujoko menyebut, kelima nama tersebut mempunyai peluang yang sama untuk jadi cawapres Anies.
“Saya kira peluangnya sama, bahkan mungkin nama-nama di luar usulan itu juga masih ada. Masih dinamis perkembangan peta politik saat ini,” kata Anang kepada detikJatim. “Intinya, 5 calon tersebut memang pertimbangan dari ulama-ulama, yang artinya dari pihak yang memiliki spiritualitas religi yang tinggi dibanding pada umumnya. Artinya lebih berbicara pada sisi moral yang tinggi,” lanjutnya.
Anang kemudian membedah peluang 5 nama cawapres tersebut. Pertama Yenny Wahid. Menurutnya, elektabilitas Yenny masih minim. Selain itu, Yenny juga kurang berpengalaman dalam birokrasi.
“Sampai saat ini, (Yenny) belum masuk peta survei, paling tidak beliau tidak muncul, terutama di 5 besar. Jadi kalau diusulkan, mungkin ulama punya pertimbangan tertentu,” katanya.
“Asumsi saya, Yenny diusulkan karena trah Gus Dur yang punya basis massa besar. Disebutkan awal mungkin selama ini punya kedekatan masihan ya (dengan ulama yang mengusulkan). Yenny juga kan dekat dengan NU dan basis Gus Dur yang dikenal punya basis kuat. Namun, pengalaman Yenny di birokrasi masih belum kuat,” lanjutnya. Anang kemudian menyebut nama Khofifah. Mantan Mensos RI ini disebut punya pengalaman birokrasi yang baik, namun belum bisa dicek suaranya di luar Jatim.
“Kalau Khofifah kuat karena mempunyai organ NU yakni Muslimat. Riset saya juga memosisikan Khofifah sebagai sosok ibu, tapi itu kan pada area terbatas di Jatim. Artinya, itu belum tentu teruji di daerah lain. Padahal potensi suara terbanyak kan di Jabar, potensi di luar Jawa belum terlihat jelas,” ungkapnya.
“Memang dalam survei sudah muncul Khofifah, namun belum tatanan 3 besar. Namun, kelebihan Khofifah mempunyai pengalaman birokrasi di kementerian dan lebih membantu Anies saya kira daripada Yenny yang aktivitasnya belum di birokrasi. Yenny masih minim pengalaman birokrasi, kalau Yenny sama Khofifah menurut saya lebih kuat Khofifah terutama soal elektabilitas,” sambungnya.
Digadang-gadangnya Yenny Wahid menjadi cawapres untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024 membuat Koalisi Perubahan untuk Persatuan bergejolak. Partai NasDem mendukung wacana itu. PKS menyerahkan ke Anies. Sedangkan Partai Demokrat menolak keras.
Sikap berlainan itu pun disebut berpotensi membuat koalisi NasDem-Demokrat-PKS menjadi deadlock. Bahkan, Partai Demokrat diyakini bakal hengkang jika pada akhirnya bukan sang ketua umum, Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dipilih menjadi cawapres Anies.
“Saya kira koalisi perubahan sangat potensial deadlock, kalau posisi cawapres Anies tidak ada titik temu antara NasDem dengan Demokrat ini sangat kelihatan kedua partai saling ngotot dan saling perang-perangan secara terbuka,” kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada wartawan.
“Demokrat itu sampai hari kelihatan harga mati buat mereka adalah AHY. Demokrat menunjukkan keseriusannya AHY sebagai cawapres pendamping Anies misalnya sudah mulai kelihatan billboard-billboard yang terpampang seantero Indonesia yang memajang foto Anies dan AHY. Itu tentu sebagai bentuk keseriusan bagaimana Demokrat mengincar posisi cawapres. Kalau nggak serius untuk apa Demokrat susah payah memajang foto Anies sebagai capres 2024,” tambahnya.
Adi mengatakan respons negatif Demokrat akan nama selain AHY sebagai cawapres Anies ini bukanlah yang pertama kali. Selama ini menurutnya partai berlambang bintang mercy itu kerap menunjukkan intimidasi politik jika Anies disandingkan dengan nama lain.
“Demokrat juga sudah lama menunjukkan intimidasi politik ketika ada nama-nama lain AHY yang selalu disebut oleh Anies oleh NasDem, Demokrat itu menunjukkan rasa tidak sukanya, bahkan teranyar ketika Yenny Wahid disebut oleh NasDem sebagai sosok potensial, Demokrat cukup terlihat marah, geram, menunjukkan rasa ketidaksukaannya, ada gestur dari mereka sangat mungkin akan hengkang,” tambahnya.
Karena itu, Adi pun meyakini jika NasDem ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres Anies, maka koalisi tersebut akan bubar jalan. Sebab, menurut dia, AHY merupakan harga mati bagi dukungan Demokrat.
“Ini semakin menebarkan publik bahwa AHY itu bukan jawaban kelemahan Anies selama ini, tapi yaitu Yenny Wahid namanya. Kalau NasDem terus ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres, bukan tidak mungkin koalisi akan bubar jalan dan retak, karena bagi DemokrKendati demikian, Adi juga tidak yakin NasDem mau menerima AHY sebagai cawapres Anies. AHY menurutnya dinilai NasDem tidak menambah suara Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tapi pada saat bersamaan publik masih ingat betul sejak awal NasDem itu tidak terlampau menganggap AHY itu penting sebagai cawapres Anies karena AHY dinilai tidak punya nilai tambah yang selama ini menjadi kelemahan Anies yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah,” katanya.
“Nah yang dianggap mampu menutup kelemahan Anies itu basis di Jatim, Jateng, dan nahdliyin yaitu Yenny Wahid. Inilah sepertinya yang membuat NasDem dari dulu selalu mengincar tokoh-tokoh dan figur penting dari kalangan NU, dulu ada Khofifah, Mahfud Md, teranyar Yenny Wahid,” tambahnya.
Isu Harun Masiku kembali mengemuka dalam perbincangan publik. Isu ini muncul hampir berbarengan sejumlah kelompok warga yang meminta Rocky Gerung dipenjarakan atas kritikannya kepada Presiden Joko Widodo. Pengamat politik, Hariqo Wibowo mengatakan, ada perbedaan perilaku di media sosial walau momentum kedua isu hampir berbarengan. Termasuk, dari akun-akun medsos pendukung Ganjar Pranowo yang merupakan capres PDIP. “Yang saya lihat di media sosial, akun-akun media sosial yang mendukung Ganjar itu diam semua terkait Harun Masiku,” kata Hariqo.
Padahal, ia mengingatkan, sebelumnya akun-akun itu begitu lantang minta Rocky Gerung dipenjarakan karena kritiknya yang memakai kata-kata kasar. Tapi, saat isu Harun Masiku mengemuka, mereka cenderung tidak bersuara. “Publik melihat itu sebagai bentuk double standard,” ujar Hariqo.
Padahal, Direktur Eksekutif Komunikonten itu menuturkan, satu orang masih diduga melanggar hukum karena belum ada persidangan. Sedangkan, satu orang lainnya sudah ditetapkan bersalah dan buronan dari KPK.
“Tapi, tidak ada sikap dari pendukung Ganjar soal Harun Masiku,” kata Hariqo. Ia mengingatkan, saat ini banyak swing voters yang bisa terpengaruh pilihannya karena isu tersebut. Apalagi, mereka merupakan kelompok mayoritas yang tidak mengekspresikan pandangan politiknya di medsos.
Mulai dari ASN, pegawai swasta maupun pekerja-pekerja yang memang tidak dibolehkan menyampaikan pandangan politik di medsos. Bisa pula mereka yang tidak nyaman menyampaikan pandangan politik ke ruang publik.
“Bagi kelompok seperti itu isu ini tentu akan sangat berpengaruh,” ujar Hariqo. Terlebih, ia menambahkan, suara mereka sangat sulit terekam lembaga-lembaga survei, bahkan sulit terdeteksi Big Data. Karenanya, alat secanggih apapun akan kesulitan memonitor perubahan pilihan mereka.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai dukungan Partai Golkar terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres sangat penting. Muzani mengatakan peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar. “Insyaallah besar (potensi Golkar gabung koalisi Gerindra),” kata Muzani usai acara konsolidasi Partai Gerindra di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan.
Muzani berharap Golkar dapat segera menentukan arah dukungannya di Pilpres 2024. Menurutnya, dukungan Golkar akan berpengaruh terhadap Gerindra.
“Tentu saja kita harus menghormati proses internal di Golkar untuk segera diambil keputusan menghadapi Pilpres yang akan datang,” jelasnya.
“Kami berharap Golkar akan mengambil keputusan lebih cepat dan tentu saja Golkar adalah partai lama, partai kuat yang memiliki pengalaman segudang proses politik sehingga dukungan Golkar bagi Gerindra, bagi Prabowo, sangat penting,” sambungnya.
Muzani lantas mengungkap isi obrolan pertemuan Prabowo dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dia menuturkan jika dalam pertemuan itu hanya menyamakan persepsi antara Gerindra dan Golkar.
“Ya saya mendampingi Pak Prabowo bertemu dengan Pak Airlangga, tapi itu lebih bersifat umum pembicaraanya. Umum itu artinya ya menyamakan persepsi cara pandang Golkar terhadap berbagai macam masalah bangsa. Kami juga menyamakan cara pandang persepsi Pak Prabowo,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muzani juga mengatakan jika komunikasi Gerindra dan PAN berjalan lancar. Dia menyebut jika dalam waktu dekat PAN akan menentukan arah dukungannya.
“Insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama PAN akan segera mengumumkan untuk mengambil keputusan. Tapi kita harus sabar terhadap proses internalnya untuk partai itu segera mengambil keputusannya,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pekan lalu. Hashim menyebut Partai Golkar akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 atas restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Yang saya tahu karena saya juga hadir dari Golkar, saya bisa katakan secara tidak resmi Pak Airlangga, Pak Lodewijk datang ke Prabowo minggu lalu,” kata Hashim dalam diskusi pembekalan materi dan konsolidasi relawan Prabowo ‘Menang untuk Indonesia Raya’ via zoom.
Hashim mengatakan dia hadir dalam pertemuan itu meski tidak ikut berdiskusi. Namun, dia melihat saat itu Prabowo dan Airlangga tersenyum usai pertemuan.
“Saya hadir, saya tidak ikut diskusi karena saya waktu itu ikut rapat di ruangan lain. Tapi yang datang dan saya jabat tangan waktu keluar dan sinyal semua senyum-senyum Pak Prabowo, Pak Muzani senyum-senyum, Pak Airlangga dan Pak Lodewijk dan Pak Dito senyum,” ungkap dia.
Selain Golkar, PAN pun disebutkan akan mendukung Prabowo. “Terus saat ini yang sudah cenderung, sangat cenderung dukung Pak Prabowo adalah PAN,” ujarnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menutup pintu untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai Anies tak pernah berbicara soal kelanjutan pembangunan Presiden Joko Widodo.
Grace mengatakan PSI ingin memilih calon presiden yang terbaik.
“Enggak, kita pilih yang terbaik hari ini. Pak Anies tidak pernah bicara apapun terkait program Pak Jokowi, malah cenderung menghindari,” kata Grace di kantor DPP Projo, Jakarta. Grace berpendapat Anies tak memiliki komitmen melanjutkan pembangunan Jokowi. Ia menegaskan hal ini tidak sesuai dengan ‘kompas’ PSI.
“Tidak sesuai dengan kompas kita. Jadi, kompas kita nyari arahnya nih mana yang kalau dia tidak sesuai dengan arah kompas kita, ya berarti enggak satu jalan, enggak satu tujuan,” ucap dia.
Grace menjelaskan PSI bakal membahas sosok capres yang akan mereka dukung melalui Kopdarnas pada 22 Agustus mendatang.
Dalam kesempatan itu, Grace juga merespons pernyataan Ketua Umum Giring Ganesha yang menyatakan siap mengembalikan PSI ke anak-anak muda.
Ia menilai pernyataan Giring merupakan bentuk rasa cinta ke PSI. Ia pun menyebut jabatan merupakan amanah yang tak perlu digenggam kuat-kuat.
“Saya membacanya, pesan itu bahwa Bro Giring sayang banget sama PSI. Kita semua sayang banget sama PSI, dan bagi kami jabatan itu amanah, yang enggak perlu kita genggam kuat-kuat,” kata dia.
Grace juga menduga Giring ingin menyampaikan pesan bahwa PSI berkomitmen soal regenerasi jabatan. “Dan kami punya komitmen untuk regenerasi. Mungkin itu pesan yang bisa disampaikan oleh Bro Giring,” ucapnya.
PSI sempat mengumumkan dukungan ke Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ganjar dipilih lewat hasil hasil rembuk rakyat atau penjaringan nama capres yang dilakukan PSI.
Deklarasi dukungan itu dilakukan pada Oktober 2022 atau jauh sebelum Ganjar resmi diumumkan oleh PDIP. Namun, PSI hingga kini belum diterima langsung oleh PDIP sebagai partai pengusung.
Pada Mei lalu, Giring pun mengatakan PSI belum secara resmi mendukung Ganjar. Sementara itu, baru-baru ini PSI menerima kedatangan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto di kantor DPP PSI, Jakarta.
Usai pertemuan, Prabowo mengaku memiliki banyak kesamaan dengan PSI. Salah satunya, kesamaan pandangan soal keberlanjutan program Jokowi. Meski demikian, PSI mengatakan mereka masih menunggu arahan Jokowi.
Wacana munculnya poros capres keempat masih terus bergulir. Terbaru, ancar-ancar soal jumlah koalisi capres ini muncul di pembicaraan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan MPR. Hal ini disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai para pimpinan MPR bertemu tertutup dengan Jokowi. Bamsoet mengatakan dalam pertemuan itu, Jokowi dan pimpinan MPR saling menggoda soal berapa jumlah capres yang akan bersaing di Pilpres 2024.
“Tadi juga kita saling menggoda di antara kami apakah dua pasang, tiga pasang, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa empat pasang katanya,” kata Bamsoet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, usai pertemuan.
“Kata Pak Jokowi,” timpal Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani.
“Kata Presiden,” sambung Bamsoet.
Hal itu pun, menurut Bamsoet, menjadi kelakar yang menyegarkan dalam pembicaraan hubungan antar-partai. Menurutnya, hubungan politik memang harus diciptakan senyaman mungkin sehingga masyarakat melihat bahwa semua baik-baik saja di tingkat elite.
“Jadi ini candaan-candaan yang menyegarkan dalam pembicaraan hubungan antar-partai, hubungan kehidupan politik kita yang harus kita ciptakan senyaman mungkin agar masyarakat publik lihat bahwa di tingkat elite kita semua baik-baik saja, tidak ada yang perlu dipertentangkan,” tuturnya.
Selain soal Pilpres, Bamsoet mengatakan dalam rapat konsultasi dengan Jokowi itu juga dibahas perihal Sidang Tahunan MPR yang akan digelar 16 Agustus 2023 mendatang.
“Intinya adalah kita menyampaikan persiapan tentang Sidang Tahunan MPR Republik Indonesia tahun 2023 tanggal 16 mendatang plus sidang gabungan DPR dan DPD Republik Indonesia,” ujar Bamsoet.
Kemudian, para pimpinan MPR disebutnya juga menyampaikan bahwa jika Gedung MPR di Ibu Kota Nusantara (IKN) selesai tahun depan, maka bulan ini merupakan terakhir Sidang Tahunan jelang 17 Agustus digelar di Jakarta. Selain itu, mereka juga menyampaikan keinginan agar Pemilu berjalan lancar.
“Tadi kita menyampaikan bahwa jika Gedung MPR di IKN selesai tahun depan maka ini adalah Sidang Tahunan MPR yang terakhir di Jakarta. Kemudian juga kami menyampaikan hal-hal yang telah kami lakukan dan akan kami kerjakan di tahun politik ini terkait dengan konstitusi, terkait dengan keinginan kita semua untuk Pemilu berjalan dengan lancar, aman, tertib dan luber,” papar Bamsoet.
Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan arah dukungan di internalnya kini terbelah dua ke bacapres Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Namun, menurutnya, akan tiba waktunya relawan pendukung Jokowi yang diketuainya kembali bersatu.
“Terbagi dua kan sekarang. Ntar keluar waktunya jadi bersatu, tenang saja,” kata Budi Arie Setiadi di Solo Technopark, Solo, dikutip detikJateng, Jumat (11/8/2023). Budi menanggapi kabar terbelahnya dukungan Projo untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Budi menyebut anggota Projo masih solid meski sebagian memberikan dukungan pada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto. Menurutnya, hanya sebagian anggota Projo yang mengarahkan dukungannya untuk bacapres dari Partai Gerindra tersebut.
“Kan belum, baru 10 provinsi,” kata Budi saat wartawan meminta tanggapannya soal relawan Projo mendukung Prabowo.
“Tidak. Kan semua aspirasi rakyat harus kita dengarkan,” ucapnya saat ditanya apakah dukungan sebagian relawannya kepada Prabowo itu mengganggu soliditas Projo.
Menurut Budi, Projo saat ini masih menunggu arahan Jokowi, termasuk soal banyaknya dorongan agar Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Presiden Jokowi menyebut Indonesia butuh pemimpin yang berani dan punya ketahanan tinggi. Hal itu ia sampaikan dalam makan siang bersama para pemimpin redaksi.
Jokowi bercerita tentang momentum perbaikan ekonomi. Dia berkata harus ada pemimpin yang berani mengambil keputusan agar Indonesia bisa menjadi negara maju dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.
“Karena itu dibutuhkan pemimpin yang berani, pemimpin yang berani dan melanjutkan apa yang sudah dimulai sekarang,” ucap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Dia pun mengibaratkan kepemimpinan seorang presiden seperti berlari. “Harus lari maraton bukan sprint, kuncinya di endurance,” ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut bahwa kebijakan berani yang dilakukan oleh Indonesia seperti hilirisasi industri nantinya akan menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Ia menyebut tantangan tersebut dapat berdampak terhadap ekonomi nasional sehingga diperlukan konsistensi untuk mempertahankan kebijakan. Jokowi pun memberi contoh saat Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO memenangkan gugatan Uni Eropa soal keputusan Indonesia menyetop ekspor bijih nikel.
“Kita enggak akan berhenti meskipun digugat,” ujar dia.
Ada beberapa hal lain yang dibahas pemimpin redaksi dengan Jokowi di kesempatan itu. Beberapa pemimpin redaksi juga bertanya tentang momen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyupiri Jokowi.
Momen itu terjadi saat Jokowi meninjau PT Pindad, Malang, Jawa Timur. Kala itu, Prabowo menyetir kendaraan taktis Maung buatan Pindad. Menteri BUMN Erick Thohir duduk di sebelah Prabowo. Sementara itu, kursi belakang ditempati Jokowi dan Iriana. “Pak Prabowo bagus banget nyetirnya, halus banget, sehingga rasanya nyaman,” kata Jokowi menjelaskan momen tersebut.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku deg-degan usai bertambahnya mitra Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pada hari ini.
“Tentu kayak rumah tangga itu, ada saudara baru itu deg-degan. Deg-degan happy sekali, sangat bahagia,” katanya saat memberi sambutan dalam deklarasi dukungan resmi PAN dan Golkar kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Seperti diketahui, PKB bersama Gerindra sebelumnya telah membangun kerja sama politik dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Koalisi ini sebelumnya juga ketambahan anggota baru Partai Bulan Bintang. Hari ini, anggota koalisi bertambah yaitu PAN dan Golkar.
Muhaimin mengatakan bertambahnya mitra di koalisi ini semakin menambah himpunan kekuatan koalisi menghadapi Pilpre 2024. “Tentu ini menjadi kekuatan kita semakin baik,” ujar dia.
Muhaimin kemudian menyampaikan selamat datang pada PAN dan Golkar di bahtera koalisi Prabowo. “Ahlan wa sahlan, insya Allah mulia dunia akhirat,” kata dia. Pada kesempatan itu, Muhaimin tak lupa memuji sosok Prabowo di depan mitra koalisinya yang baru itu.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan bahwa Prabowo Subianto punya dua hal, yakni keiklasan dan pengabdian yang panjang. “Insya Allah ini wujud dari kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil, lebih sejahtera, lebih beradab dan maju,” katanya.
Cak Imin juga berharap bahwa bertambahnya Golkar dan PAN di KKIR jika dihadapkan dinamika politik dapat diselesaikan dengan diskusi.
“Moga-moga kebahagian kita ini akan terus berjalan sampai akhir zaman. Tidak ada gangguan apa pun. kalau ada perbedaan pandangan diselesaikan dengan Musyawarah sebaiknya,” kata Cak Imin.
Hari ini Golkar dan PAN resmi mendeklarsikan dukungan pencapresan Prabowo di pemilu 2024 mendatang. Artinya Golkar-PAN resmi bergabung dalam Koalisi Kebangkita Indonesia Raya (KKIR). Pernyataan dukungan kangsung disampaikan petinggi partai. Pertama, dari Ketua Umum Golkar, Airlangga. Ia menyebutkan alasannya mendukung pencapresan Prabowo karena ia sosok yang lahir dari rahimnya Partai Golkar.
“Tidak lain tidak bukan karena letnan Jenderal Prabowo lahir dari rahim Golkar,” katanya.
Airlangga juga mengatakan bahwa kedekatan ini karena Prabowo telah banyak mengikuti berbagai kegiatan Parpol Golkar.
“Dan kekaryaan tidak diragukan lagi. Ini egaliter searah sejalan dan setujuan dengan Partai Golkar Pak Prabowo,” katanya.
Adapun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan bukan kali ini saja mereka bekerja sama dengan Gerindra. PAN, kata Zulhas, telah mempunyai riwayat kerja sama politik dengan Gerindra.
“Secara politik, PAN telah 10 tahun memperjuangkan Prabowo. Itu adalah waktu yang cukup lama untuk menyusun kekuatan. Kami yakin, pemilu kali ini Prabowo menang,” kata Zulhas. Kemudian Zulhas mengatakan PAN juga menilai bahwa Prabowo adalah tokoh nasional yang integritasnya teruji. Kinerja Prabowo kata Zulhas, tidak diragukan.
“Perjalanannya dalam mengabdi kepada RI tidak bisa diragukan. Dan yang paling penting, Prabowo konsisten dan sabar dalam merajut kohesivitas sosial dan persatuan bangsa,” kata Zulhas.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyangkal Presiden Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe atas dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar terhadap pencapresannya dalam Pemilu 2024. Prabowo mengatakan Jokowi merupakan orang yang sangat demokratis. “Beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap parpol,” ujar Prabowo, Minggu, 13 Agustus 2023.
Menurut Prabowo, Jokowi pasti merestui setiap menuver keputusan partai politik. “Apa pun keputusan partai, partai apa pun pengalaman saya dan keyakinan saya,” katanya. Prabowo menduga bahwa apa yang ia utarakan mengenai Presiden Jokowi ini disetujui oleh pucuk pimpinan partai politik lain. “Saya kira semua ketum (setuju), beliau (Jokowi) tidak akan melarang, mendikte. Itu kenyataannya demikian,” ujarnya.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyangkal Presiden Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe atas dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar terhadap pencapresannya dalam Pemilu 2024. Prabowo mengatakan Jokowi merupakan orang yang sangat demokratis. “Beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap parpol,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, Jokowi pasti merestui setiap menuver keputusan partai politik. “Apa pun keputusan partai, partai apa pun pengalaman saya dan keyakinan saya,” katanya.
Baca Juga:
Politikus PAN Bilang Koalisi Pendukung Prabowo Punya 46 Persen Kursi Parlemen
Prabowo menduga bahwa apa yang ia utarakan mengenai Presiden Jokowi ini disetujui oleh pucuk pimpinan partai politik lain. “Saya kira semua ketum (setuju), beliau (Jokowi) tidak akan melarang, mendikte. Itu kenyataannya demikian,” ujarnya.
Prabowo mencontohkan kondisi di mana dukungan Partai Perindo kepada Gerindra yang kemudian beralih ke PDIP. Kata Prabowo, Presiden Jokowi tidak ada ikut campur. “Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Itu yang saya tegaskan. Saya kira semua ketum setuju,” katanya.
Selain Prabowo, bantahan Jokowi cawe-cawe dalam arah dukungan pencapresan juga disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. “Presiden tidak ada arahan, jadi keputusan kami bareng-bareng,” kata Zulhas.
Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menganggap sikap Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai langkah politik yang biasa saja. “Buat saya, selamat bergabung. Ini proses demokrasi yang biasa saja,” ucap Ganjar di Semarang, Jawa Tengah. Ganjar mengatakan saat ini komunikasi terus berjalan antara semua pihak yang berkepentingan di Pilpres 2024. Baik partai politik maupun kandidat capres-cawapres.
Negosiasi dilakukan dari waktu ke waktu. Apabila ada partai politik yang telah menyatakan dukungan ke salah satu capres, kata Ganjar, maka bukan hal yang luar biasa.
“Dalam proses demokrasi itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau-beliau sudah memberi keputusan, sudah punya catatan-catatan harus merapat kemana,” ucap Ganjar.
Ganjar mengatakan saat ini suasana masih sangat cair. KPU pun baru membuka masa pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.
Dia lalu mengungkit kembali Pilpres 2014 lalu kala banyak partai yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Namun, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang memenangkan kontestasi.
Setelah itu, anatomi partai politik yang mendukung Jokowi-JK di pemerintahan pun berubah. Ada yang mulanya tidak mendukung di Pilpres 2014, kemudian masuk ke dalam pemerintahan.
“Kejadian ini kita catat dalam perjalanannya dan selalu ada dinamika yang berubah,” kata Ganjar.
Ganjar menghormati sikap semua partai politik di Pemilu 2024. Dia berharap semuanya turut berperan dalam menjaga demokrasi agar berjalan sebagaimana mestinya.
Siapapun yang berkontestasi, kata dia, harus mengutamakan permasalahan bangsa dan negara.
Partai Golkar dan PAN baru saja menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. Disampaikan dalam acara deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarat Pusat.
Prabowo kini didukung lima partai politik, yaitu Gerindra, PKB, PBB, Golkar dan PAN. Akan tetapi, belum ada cawapres yang disepakati bersama.
Sementara itu, Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, Perindo dan PSI. Belum ada pula cawapres yang disepakati bersama.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menganggap gelagat partai-partai pendukung Prabowo Subianto sebagai kode dari Presiden Joko Widodo. Dia bicara demikian usai Golkar dan PAN menyatakan dukungan ke Prabowo. Menambah daftar partai pendukung setelah Gerindra, PKB dan PBB.
“Meskipun dukungan politik ini tidak terbuka sebagai arah dan sikap politik Jokowi. Secara tidak langsung, partai-partai yang mendukung Prabowo bisa disinyalir sebagai bentuk dari kode yang diberikan oleh Jokowi,” ujar Arifki dalam keterangannya. Dia punya penilaian seperti itu karena Gerindra, PKB, Golkar serta PAN merupakan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Arifki merasa pengaruh Jokowi lebih terasa di koalisi pendukung Prabowo ketimbang kubu pengusung Ganjar Pranowo.
“Arah dukungan yang diberikan oleh PAN dan Golkar punya arti sendiri kemana arah KIB itu sebenarnya,” ucapnya.
Arifki mengatakan asumsinya juga kian kuat jika melihat manuver relawan Pro Jokowi (Projo). Menurut dia, Projo saat ini sudah makin dekat ke Prabowo Subianto ketimbang capres lainnya.
“Projo udah dekat ke Prabowo, sekarang Golkar dan PAN,” kata dia.
Arifki memprediksi Pilpres 2024 bakal berjalan panas jika hanya Prabowo dan Ganjar yang bertarung. Berbeda lagi jika Pilpres 2024 diikuti pula oleh Anies Baswedan.
“Ini bakal menjadi pertarungan liar jika Anies juga ikut bertarung, karena kompetisi tiga pasang bakal sulit mengarahkan angin politik ke pihak lawan,” tutur Arifki.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra buka suara usai ia tak terlibat di koalisi empat partai yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Yusril mengatakan, PBB merupakan partai pertama yang mendeklarasikan Prabowo sebagai bakal calon presiden (Bacapres). Deklarasi itu berlangsung di ICE BSD dan dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
“Deklarasi hari ini dilakukan oleh Gerindra, PKB, Golkar dan PAN, karena PBB sudah mendeklarasikan lebih dahulu,” kata Yusril kepada CNNIndonesia.com. “Maka dalam deklarasi empat partai hari ini, PBB tidak dilibatkan lagi. Kami memahami sepenuhnya hal itu,” lanjutnya.
Yusril menjelaskan bahwa PBB tetap merupakan bagian dari koalisi yang mencalonkan Prabowo.
Sementara itu, sekretaris jenderal PBB Afriansyah Noer mengonfirmasi partai berlogo bulan bintang dan Yusril tak diundang dalam deklarasi kali ini.
“Memang itu bagian dari deklarasi partai pendukung Prabowo yang berada di Kabinet Indonesia Maju, dan yang ada di fraksi DPR RI,” kata Afriansyah.
PBB, lanjut dia, tak punya fraksi dan tak punya anggota di DPR RI.
“Jadi kami hari ini belum diajak bergabung. Dan ini, pun sebatas deklarasi untuk memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres,” ungkap Afriansyah.
PAN dan Golkar baru saja menyatakan dukungan untuk Prabowo di Pilpres tahun depan. Dukungan ini membuat dia mendapat lima dukungan dari partai politik.
Kelima parpol yang mengusung Prabowo di Pilpres 2024 yakni Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB.
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mendapat desakan dari internal koalisi untuk mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, hingga saat ini, Anies tak kunjung mengumumkan bakal cawapresnya. Meskipun, ia sudah sejak hampir satu tahun yang lalu pertama kali dideklarasikan sebagai bakal capres. Adapun mereka yang mendesak Anies mengumumkan cawapres adalah Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Partai Nasdem meminta agar Anies tidak didesak seperti itu. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan blak-blakan mengatakan, mereka butuh kepastian terkait sosok bakal cawapres Anies.
AHY mengatakan , publik sudah tidak sabar ingin tahu siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Anies di Pilpres 2024. Sementara itu, PKS memandang kontestasi Pilpres 2024 sudah semakin dekat. PKS menyatakan konsolidasi perlu segera dilakukan. Dengan suara di internal tersebut, maka Nasdem kalah 1-2 dari Demokrat dan PKS terkait bakal cawapres Anies. Belakangan, nama-nama yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies mencuat. Di antaranya seperti Khofifah Indar Parawansa, AHY, Yenny Wahid, Susi Pudjiastuti hingga Ahmad Heryawan (Aher).
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat AHY mengatakan, saat ini yang berharga adalah kepastian penentuan bakal cawapres Anies Baswedan. Ia mengungkapkan, publik yang mendukung narasi perubahan sudah tidak sabar menunggu siapa figur pendamping Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. “Yang mahal dalam kehidupan itu adalah kejelasan dan kepastian. Saya pikir, semua seperti itu. Makanya, sering kali kita mengatakan bahwa ketidakpastian, ketidakjelasan itu yang sering membuat orang tidak optimal,” ujar AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta.
AHY mengatakan, dorongan pada Anies untuk menentukan pendamping selalu dibawa dalam komunikasi Demokrat dengan dua mitranya di koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem. “Waktu sangat berharga, kita ingin segera melakukan berbagai hal yang efektif, tepat sasaran,” kata AHY. “Tapi, semua itu tentu membutuhkan kejelasan dan kesatuan komando. Di sinilah sebetulnya kami terus bekerja untuk mencari momentum-momentum yang lebih baik lagi agar bisa ditentukan,” ujarnya lagi. AHY menekankan bahwa Demokrat tak ingin sekadar mengikuti Pilpres 2024, tetapi juga mempunyai target untuk kembali memimpin pemerintahan. “Kita juga memahami bahwa dinamika, konstelasi politik terus bergerak. Yang jelas, kami ingin sukses dalam pemilu ini, bukan hanya sekadar ikut-ikutan,” katanya.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf meminta bakal capres KPP, Anies Baswedan, segera mengumumkan bakal cawapres. Ia menganggap bahwa Pilpres 2024 sudah semakin dekat. Sehingga konsolidasi harus segera dilakukan. “Keputusan yang cepat akan memberikan kepastian kepada koalisi dan publik,” ujar Muzammil dalam keterangannya. Dalam pandangannya, Anies mesti memberikan kepastian juga pada tiga partai politik (parpol) internal KPP, yaitu, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
Selain itu, dengan adanya bakal cawapres maka KPP dinilai bisa mengoptimalkan kinerja di akar rumput. “Perlu adanya kepastian untuk menggerakan berbagai kelompok masyarakat pendukung Anies,” kata Muzammil. Ia pun khawatir, ada pihak di internal KPP yang pindah haluan mendukung bakal capres lain, jika Anies tak segera memberikan keputusan. “Ini dapat membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak sejalan dengan Anies Baswedan untuk bermanuver,” ujarnya. Terakhir, Muzammil menganggap bulan Agustus menjadi waktu yang tepat untuk mendeklarasikan bakal RI-2 dari KPP. “Sejalan dengan momentum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus dan Hari Konstitusi pada 18 Agustus,” katanya.
Nasdem menjadi satu-satunya partai di internal KPP yang tidak sepakat Anies didesak segera mengumumkan bakal cawapres. Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, Anies Baswedan belum perlu mendeklarasikan bakal cawapres. Menurutnya, masih ada cukup waktu sebelum Anies mengumumkan pendampingnya. “Sabar, syukur masih ada waktu hingga cukup. Sekarang belum darurat,” ujar Effendi pada Kompas.com.
Effendi menekankan, bahwa Nasdem terbuka menerima masukan dari PKS dan Demokrat terkait bakal cawapres Anies. Akan tetapi, pengumuman bakal cawapres Anies masih perlu mempertimbangkan berbagai hal. “Itu masukan, segalanya dipertimbangkan. Faktor internal dan eksternal,” katanya. Baginya, Anies pasti memikirkan yang terbaik untuk kemenangan KPP pada Pilpres 2024. Ia juga meyakini bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah menghitung dan menunggu momentum yang tepat. “Anies itu figur yang tenang, cermat dan seksama, yang tidak grusa-grusu (terburu-buru),” ujar Effendi.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menegaskan partainya tidak akan hengkang kecuali Koalisi Persatuan untuk Perubahan bubar. PKS mengatakan koalisi pendukung Anies Baswedan memang penuh kedewasaan. “Kami berkoalisi dengan penuh kesadaran dan kedewasaan. Jadi saya kira, tidak ada ancam-mengancam dalam koalisi ini,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid.
Kholid mengatakan Demokrat tidak akan hengkang karena didasari pada piagam yang sudah ditandatangani ketiga ketum partai. Mereka, kata dia, sepakat menyerahkan persoalan cawapres kepada Anies Baswedan.
“Demokrat, PKS dan Nasdem prinsipnya sudah serahkan ke Pak Anies Baswedan cawapresnya siapa dan kapan diumumkannya, dan sudah tanda tangan piagam,” ucapnya.
Karena itu lah, Kholid mengatakan persoalan cawapres sepenuhnya ada di tangan Anies Baswedan. Partai-partai di koalisi, tambah dia, harus memberikan keleluasaan kepada Anies untuk menentukan pilihan.
“Bola ada di Pak Anies sebagai capres. Kita tunggu saja keputusan dari beliau. Kita berikan ruang yang lebih leluasa bagi capres untuk menentukan cawapres,” ujar dia.
Sebelumnya, Andi Arief buka suara soal pandangan yang menilai Partai Demokrat akan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan jika sang ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan. Andi Arief menegaskan komitmen Demokrat di koalisi tersebut.
“Partai Demokrat tidak pernah berpikir akan hengkang dari koalisi, terpikir pun tidak,” kata Andi. Andi Arif mengatakan partainya hanya akan keluar jika memang koalisi yang terdiri dari NasDem dan PKS ini bubar di tengah jalan. “Partai Demokrat hanya akan hengkang jika memang koalisi itu sendiri yang bubar. Selama tidak bubar Partai Demokrat akan tetap berada dalam koalisi,” ujar Andi.
Andi juga bicara teka-teki sosok yang akan menjadi cawapres dari Anies Baswedan. Dia menilai nama cawapres itu harus segera diumumkan kepada publik.
“Partai Demokrat punya usul memang bahwa jangan sampai terlambat dalam mengumumkan calon wakil presiden karena memang faktanya di lapangan masyarakat menunggu apakah siapa pasangan Pak Anies Baswedan. Bagi Partai Demokrat apakah mba Yenny, apakah Ibu Khofifah, apakah AHY atau yang lain silakan diumumkan saja. Saya kira ini sudah diumumkan karna nggak ada nama lain sih saya kira. Kecuali ada nama lain yang membuat kejutan gitu,” katanya.
“Jadi strategi yang tepat, taktik yang tepat di momentum yang salah itu juga sangat berbahaya,” tambahnya.
Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, menyindir keras Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dinilai ngotot ingin jadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Prabowo Subianto. Dia mengatakan, keluarga Gus Dur dengan tegas akan menarik diri dan tidak akan mendukung Prabowo jika mengangkat Cak Imin sebagai bacawapresnya. Dia menyebut perilaku Cak Imin yang mengudeta Gus Dur di PKB adalah alasan kuat untuk tidak mendukung sepupunya itu. “Susah, terlalu susah bagi kami terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi,” kata Yenny dalam acara Rosi di Kompas TV. “Gus Dur yang pendiri partai disebut oleh Cak Imin guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti,” sambung dia.
Yenny mengatakan, keluarga Gus Dur tetap baik dengan sosok Prabowo, tetapi akan sulit mendukung jika didampingi oleh Cak Imin. Beda hal jika Prabowo tidak mengangkat Cak Imin jadi bacawapres. Menurut Yenny, keluarga Gus Dur masih bisa memberikan dukungan.
“Tapi kalau sama-sama pengusung kan enggak masalah, nanti kan bisa satu di pinggiran sana satu di pinggiran sini,” imbuhnya. Yenny mengatakan, apa yang diutarakan tersebut sebenarnya sudah dimengerti oleh Prabowo. Meskipun keluarga Gus Dur tidak pernah secara langsung mengungkapkan luka kudeta yang dilakukan Cak Imin kepada Gus Dur di PKB.
Prabowo saya rasa mengerti posisi kami, banyak pihak yang sudah bicara langsung dengan Prabowo hal seperti ini. Jadi mengerti sekali standing position dari keluarga Gus Dur,” katanya. Selain itu, Yenny juga mengungkapkan perintah almarhum Gus Dur yang melarang atribut penggunaan namanya di PKB pimpinan Muhaimin. Ia mengatakan, larangan itu ditandatangani Gus Dur di depan notaris, tetapi atribut Gus Dur masih sering dipakai oleh Cak Imin hingga saat ini.
“Walaupun ada perintah dari Gus Dur secara tertulis ditandatangani di depan notaris, melarang penggunaan semua atribut tentang Gus Dur oleh PKB Muhaimin, ada. Itu ada larangannya jelas sekali,” kata Yenny. “Tapi ya namanya orang masih mencuri-curi, kebiasaan kayaknya mencuri-curi, mencuri partai sekarang mencuri gambar,” ungkap dia.