STRATEGIC ASSESSMENT. Dari Abu Huarairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa sedang bershaum lalu ia lupa sehingga makan dan minum, maka hendaknya ia menyempurnakan shaumnya, sesungguhnya hanya Allah-lah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Syaikhan).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yang menolong saudaranya tanpa sepengetahuannya, niscaya Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Abu Qatadah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menangguhkan penagihannya dari orang yang berutang kepadanya atau membebaskan menghapuskan utangnya, maka pada hari kiamat ia akan berada di bawah naungan ‘Arasy.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa dipelihara oleh Allah dari kejahatan kedua rahangnya (lisannya) dan dari kejahatan diantara kedua kakinya (kemaluannya), niscaya ia masuk surga.” (HR. Turmudzi).
Dari Al Husein r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa dianugerahi seorang bayi lalu ia azan pada telinga kanannya, dan ikamah pada telinga kirinya, niscaya bayi tersebut tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan.” (HR. Abu Ya’la).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, niscaya Dia menjadikannya memahami masalah agama.” (HR. Mu’awiyah).
Dari Abi Sa’id r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa tidak menyayangi manusia, jelas Allah tidak akan menyayanginya.” (HR. Turmudzi).
Dari Sa’id bin Zaid r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa berebut tanah walau sejengkal secara aniaya, niscaya Allah mengalungkan kepadanya kelak di hari kiamat tujuh lapis bumi.” (Muttafaq ‘alaih).
Dari Abu Hurairah r.a Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
Dari Mu’awiyah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Juru azan merupakan orang-orang yang paling panjang lehernya*) : maksudanya mudah dikenal, kelak di hari kiamat.” (HR. Ahmad).
Dari Abu Musa r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, sebagian darinya saling memperkuat sebagian yang lain.” (HR. Syaikhan).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang mukmin adalah saudara orang mukmin lainnya, dalam keadaaan bagaimanapun ia tidak boleh membiarkan tanpa memberi nasihat yang baik kepadanya.” (HR. Ibnu Najjar).
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang dicintai.” (HR. Syaikhan).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Penasihat itu adalah orang yang dipercaya. Karena itu, apabila ia dimintai nasihat, hendaknya ia memberi nasihat seperti yang ia lakukan untuk dirinya sendiri.” (HR. Ath Thabrani).
Dari Abu Huarairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang muslim adalah orang yang menyelamatkan kaum muslimin dari gangguan lisan dan tangannya. Orang mukmin adalah orang yang dipercaya oleh orang lain atas darah dan harta mereka. Dan orang yang berhijrah itu adalah orang yang menjauhi hal-hal yang dilarang Allah.” (HR. Ahmad).
Dari Hubaib bin Khirasy r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang-orang muslim semuanya bersaudara, tiada kelebihan bagi seseorang atas lainnya kecuali karena takwa.” (HR. Ath Thabrani).
Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kebajikan adalah salah satu dari pintu surga, ia dapat menghindarkan pelakunya dari keburukan yang membinasakan.” (HR. Abu Syekh).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Air suci lagi menyucikan terkecuali apabila bau, rasa atau warnanya berubah disebabkan oleh najis yang mengenainya.” (HR. Al Baihaqi).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya dan tidak boleh pula menyerahkannya kepada musuh; barang siapa memenuhi keperluan saudaranya, maka Allah akan selalu memenuhi keperluannya. Dan barangsiapa menolong orang muslim dari suatu bencana, maka Allah akan menolongnya dari bencana besar kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka niscaya Allah akan menutupinya kelak di hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih).
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Semoga Allah merahmati seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu ia menyampaikan kepada orang lain persis seperti apa yang ia dengar, karena banyak orang yang menerima penyampaian lebih mengerti daripada orang yang mendengarkannya.” (HR. Ahmad).