STRATEGIC ASSESSMENT. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, PDI-P menyiapkan 10 nama cawapres untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo. Sementara, Ketua Umum Muhaimin Iskandar mengatakan, tetap mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres meski tidak dipilih sebagai Cawapres, namun sikap pribadinya itu belum tentu akan diikuti PKB secara organisasi.
“Bila tidak terpilih sebagai cawapres, akan melaporkan hal tersebut secara resmi ke forum rapat ‘tiga pilar’ PKB terdiri dari Dewan Syuro, Tanfidzyah, dan Ijtima Ulama dan dirinya khawatir bila tidak dapat tiket capres atau cawapres akan mengganggu stabilitas posisinya sebagai Ketum PKB,” ujar Muhaimin Iskandar.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, Anies Baswedan, calon presiden NasDem, PKS, dan Demokrat diprediksi kalah telak di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan perolehan suara di bawah 10 persen. Survei menyatakan elektabilitas Anies di Jateng hanya 4,3 persen, Ganjar 55,2 persen dan Prabowo 20,4 persen. Sedangkan di Jatim, elektabilitas Anies yang terekam LSI yaitu sebesar 8,2 persen. Sementara Ganjar Pranowo (35,3 persen) dan Prabowo Subianto (20,2 persen). Di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Utara, Prabowo diprediksi akan menang.
Di Jawa Barat, Prabowo Subianto (29 persen), Anies Baswedan (26,3 persen), dan Ganjar Pranowo (15 persen). Di Sumatera Utara, elektabilitas Prabowo mencapai 50 persen, Anies Baswedan (32,6 persen) dan Ganjar Pranowo (16,2 persen). Sementara, di Banten elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 48,2 persen, Anies Baswedan (17,5 persen), dan Ganjar Pranowo (4,3 persen). Sebelumnya, pada Survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023, Prabowo Subianto (24,5 persen), Ganjar Pranowo 22,8 persen dan Anies Baswedan 13,6 persen.
Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengatakan, dirinya mendengar kekhawatiran soal isu penjegalan dan kriminalisasi imbas dari cawe-cawe Presiden yang merupakan ketidaknetralan presiden. Menurutnya, Koalisi Perubahan tetap solid dan fokus kepada agenda dasar membereskan kemiskinan, ketimpangan, menghadirkan keadilan, memastikan kesetaraan kesempatan, membuka lapangan kerja.
Anggota Constitutional and Administrative Law Society/CALS dan Dosen Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah menyatakan norma konstitusi tidak mengatur secara eksplisit mengenai cawe-cawe seorang presiden terkait Pilpres, dan seorang presiden seharusnya paham etika pemerintahan untuk senantiasa adil dan proporsional. Presiden Jokowi harus bersikap imparsial alias tidak boleh memihak kepada salah satu calon Pilpres 2024. Jokowi seharusnya paham dua dari 11 prinsip penyelenggaraan Pemilu sebagaimana ketentuan Pasal 3 UU 7/2017 adalah adil dan proporsional.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan, keberpihakan seorang presiden terhadap calon tertentu boleh saja, hanya saja sikap itu harus dipisahkan dengan penggunaan fasilitas negara guna mendukung keberpihakan tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pernah mengajak elite Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu di Pulau Kaliage, Kepulauan Seribu untuk membahas salah satu agenda membicarakan potensi upaya penjegalan terhadap Anies Rasyid Baswedan, termasuk dengan mengganggu tiga partai politik dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Direktur Eksekutif Fixpoll Muhammad Anas mengatakan hasil survei Fixpoll Research and Strategic Consulting pada 9 hingga 16 Mei 2023 di Provinsi Jawa Timur menyebutkan Prabowo menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 35,8%, sedangkan urutan terbawah diduduki Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan suara 3,0%. Sedangkan, figur cawapres yang dijagokan di Jatim yaitu Mahfud MD. Sementara, survei Indikator Politik Indonesia pada 26-30 Mei 2023 menunjukkan tren dukungan Anies Baswedan menjadi 12,5% per Mei 2023; Prabowo Subianto (25,3%) dan Ganjar Pranowo (25,2%).
Dari sisi gender, mayoritas pemilih Anies adalah perempuan sedangkan Prabowo dan Ganjar adalah laki-laki. Dari sisi etnis, Anies Baswedan banyak suara responden Minang dan Betawi, sedangkan Ganjar Pranowo dari Jawa dan Batak, serta Prabowo dari Madura dan Sunda. Dari sisi pekerjaan, basis pemilih utama Anies atau mayoritas adalah pegawai baik PNS ataupun swasta, guru atau dosen, serta kalangan profesional dengan porsi 27,2%.
Selain itu juga kalangan pelajar atau mahasiswa 25,4%. Adapun Ganjar dari kalangan buruh kasar, bengkel/teknisi, satpam, supir/ojek, pedagang kecil (warung/kaki lima), hingga kerja tidak tetap sebesar 39,1%. Demikian juga kalamgan pegawai (negeri/swasta), guru/dosen, profesional sebesar 34,2%.
Sementara itu, Prabowo mendapat dukungan terbesar dari kalangan petani, peternak, nelayan sebesar 48,5%. Selain itu dari buruh kasar, bengkel/teknisi, satpam, supir/ojek, pedagang kecil (warung/kaki lima), hingga kerja tidak tetap sebesar 39,2%. Prabowo juga unggul banyak dari pemilih kalangan pelaku usaha toko/grosir, wiraswasta, pengusaha, kontraktor sebesar 38,4%, ibu rumah tangga 38,8% dan pelajar ataupun mahasiswa sebanyak 36,3%. Jauh di atas perolehan Anies dan Ganjar.
Sekretaris Jenderal Forum Doktor dan Cendekiawan Indonesia Anies (FDCIA) Dr. Eliya Cinto, S.Pd., M.Pd mengatakan, Forum Doktor dan Cendekiawan Indonesia Anies (FDCIA) mencermati isu penjegalan Calon Presiden Anies Baswedan. Forum Doktor dan Cendekiawan Indonesia Anies (FDCIA) adalah kaum intelektual dan cendekiawan yang terdiri dari profesor, doktor, magister lintas perguruan tinggi dan lintas profesi, peraih gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Ketua Umum Dr. El Fahmi Noor Azis, Sp.OG., Onk dengan anggota Prof. Dr. Fasli Jalal, Prof. Dr. Hafid Abbas, Prof. Dr. TB Masya, Dr. Anwar Budiman, Dr. Fikri Bareno, Dr. Nizar Dahlan, Dr. Zefri, M.Si., Dr. Eka Yunita, MM., M.Pd., Dr. Nurdiati Akma, Dr. Asmil Kolonel (Purn) Ilyas, Dr. Fauzan, Dr. Erwin, Dr. Wazri Afifie, Dr. Pramudia, Dr. Irma, Dr. Rizal, Dr. Niko, Dr. Irma, Dr. Neng Nurwiatin, Dr. Abuya Sidiq, Dr. Juju Purwanto, S.H., M.H, Ir. John Odhius, M.T., Dra. Afrida, S.Pd., M.Pd., H. Pepen, dan lain-lain. FDCIA juga bekerjasama dengan komunitas simpul relawan seperti: Sekber, Forkom, Forum Bersama (Forbes ABW), KOPASINDO (Komandan Pedagang Pasar Indonesia yang diketuai oleh anggota DPRD Kabupaten Bekasi Dr. Musmal, Bundo Kanduang.
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman mengatakan, ada tiga dari lima nama bakal cawapres Anies yang sudah mengerucut yakni Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sementara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap kompak dan solid agar pencapresan Anies Baswedan tidak dijegal oleh internal koalisi. PKS, NasDem dan Demokrat tidak saling jegal tapi saling menguatkan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan, pernyataan Politikus PDI Perjuangan Ansy Lema mengungkit partainya telah 7 kali menang bersama Presiden Joko Widodo (2 kali Pilkada di Solo, 1 kali di Jakarta, 2 kali Pilkada di Jakarta Pusat, Pilkada saat memenangkan Gibran dan Bobby) sebagai bentuk kemarahan pada Jokowi.
Menurutnya, pernyataan tersebut bukan hanya untuk memberitahu PDIP tegak lurus dengan Jokowi, namun PDIP merasa tidak ada hal yang tidak dilakukan untuk Jokowi. PDIP kesal sebab sikap politik Jokowi saat ini yang dinilai kemana-mana.
Ketua Umum Rumah Jokowi Yonathan Yongki mengatakan, relawan Rumah Jokowi mendeklarasikan dukungannya pada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, namun mereka jika Ganjar nantinya dipasangkan dengan Menhan Prabowo Subianto karena ada beberapa rekam jejak dari Prabowo yang masih tercatat saat peristiwa kerusuhan tahun 1998. Relawan Rumah Jokowi akan mengadakan Rakernas di Kupang, NTT.
PDIP dan Gerindra memiliki elektabilitas yang tinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin berdasarkan hasil survei Litbang Kompas per Mei 2023. PDIP memiliki elektabilitas sebesar 22,6 persen di segmen pemilih Nahdliyin; Gerindra (19,6 persen), Demokrat dengan 7,9 persen. Diikuti PKB 7,4 persen, Golkar 7,1 persen, NasDem 6,6 persen, PAN 3,6 persen, Perindo 3,6 persen, PPP 3,4 persen, lainnya 1,7 persen. Sementara, elektabilitas PDIP menurut hasil survei Populi Center periode 4-12 Mei 2023 mencapai 22 persen; Gerindra 17,5 persen, Golkar 10 persen, PKB 6,6 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 5,1 persen, NasDem 5 persen, PPP 2,6 persen, PAN 2,4 persen; Perindo 2,8 persen, PBB 0,7 persen, Hanura 0,6 persen, PSI dan Partai Buruh 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, Partai Ummat dan Partai Garuda 0,3 persen.