STRATEGIC ASSESSMENT-Jakarta. Kerja keras Perum BULOG dalam mewujudkan sentra penggilingan beras atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang bermanfaat untuk sinergi dengan petani dengan mengefisienkan alur proses pengolahan beras yang terintegrasi dalam faslitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi. Demikian dikemukakan Deputi Asisten Utusan Khusus Presiden (UKP) Achmad Yakub kepada Redaksi di Jakarta.
“Pemanfaatan teknologi bermakna untuk memenuhi kebutuhan beras Indonesia yang terus tumbuh, tidak cukup dengan strategi meningkatkan produksi saja, tetapi juga memodernisasi penyimpanan dan pengolahan melalui teknologi agar beras berkualitas baik yang dinikmati bersama” kata Yakub.
Lokasi MRMP terletak di Kendal dan Sragen di Jawa Tengah. Terdiri dari mesin pengering serta unit penggilingan padi sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna.
Menurut Yakub, sudah saatnya memang kita memiliki silo untuk menyimpan gabah, yakni fasilitas untuk menyimpan bahan curah dengan kapasitas mencapai 2 ribu ton per silo. Gabah baru akan diolah menjadi beras jika dibutuhkan, seperti untuk kondisi darurat bencana atau program stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sehingga beras yang disalurkan kepada masyarakat masih fresh, terjamin mutu dan kualitasnya. Kemudian juga berfungsi untuk menurunkan susut pasca-panen.
“Dari itu semua yang perlu diperhatikan adalah kemampuan Perum BULOG untuk memastikan MRMP canggih ini bisa dimanfaatkan secara optimal, jangan sampai terjadi fasilitas tersebut kemudian idle atau nganggur tidak terpakai,” ujarnya (Red)