STRATEGIC ASSESSMENT-Washington. Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan informasi intelijen terbaru menunjukkan kelompok pro-Ukraina berada di balik serangan sabotase pada pipa Nord Stream tahun lalu. Begitu laporan media AS, New York Times (NYT), mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya. Para pejabat mengatakan kepada NYT bahwa tidak ada indikasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atau letnan utamanya terlibat dalam operasi tersebut atau siapa pun yang bertanggung jawab bertindak atas arahan pemerintah Ukraina.
Misteri telah berputar antara Washington, London, Kiev hingga Moskow tentang siapa yang mungkin bertanggung jawab atas ledakan di sepanjang pipa yang dirancang untuk membawa gas Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik itu.
Proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar itu telah lama dikecam oleh Barat sebagai ancaman keamanan nasional yang memungkinkan Moskow menjual gas dengan lebih mudah ke Eropa. Menurut NYT, tinjauan intelijen yang baru dikumpulkan menunjukkan para pelaku kemungkinan adalah lawan dari Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi tidak menyebutkan anggota kelompok, atau siapa yang mengarahkan atau membayar operasi tersebut.
“Pejabat AS yang meninjau intelijen mengatakan bahwa tidak ada kesimpulan tegas” tentang serangan itu, membiarkan terbuka kemungkinan bahwa operasi itu mungkin dilakukan di luar pembukuan oleh pasukan proksi yang memiliki hubungan dengan pemerintah Ukraina atau dinas keamanannya,” NYT melaporkan seperti dikutip dari Fox News.
Perkembangan terbaru ini terjadi setelah Gedung Putih bulan lalu menolak postingan blog dari jurnalis investigasi AS Seymour Hersh yang mengklaim bahwa Presiden Biden telah mengarahkan serangan itu. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, CIA dan Departemen Luar Negeri juga menegaskan postingan itu benar-benar palsu dan fiksi lengkap, menurut Reuters.