Foto diperoleh dari Stafsus Mendagri
STRATEGIC ASSESSMENT-Jakarta. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerima audiensi Duta Besar Republik Federasi Jerman, H.E. Ina Lepel, di Kantor Kemendagri hari ini, 1 Maret 2023.
Dubes Jerman didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes Jerman, Christoph Fischer dan staf pers, Amanda. Sementara itu Mendagri didampingi oleh Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA, Kepala BPSDM Sugeng Hariyono, Staf Khusus Mendagri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, Haidrodin Hasibuan, dan Staf Khusus Medagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga.
“Saya ingin memahami lebih dekat tentang sistem dan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri di Indonesia, negara yang begitu besar dan dengan kemajuan ekonomi yang sangat prospektif ke depan,” ungkap Ina Lepel, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Jerman di Pakistan (2015-2017) dan Jepang (2019-2021).
Lebih jauh, perempuan pertama yang menjadi dubes Jerman di Indonesia, itu mengatakan dirinya ingin mengenal lebih jauh tentang Kemendagri berikut fungsi dan kewenangannya.
Pertemuan kedua pejabat diwarnai perbincangan hangat dan bersahabat. Ina Lepel yang ditunjuk menjadi dubes Jerman di Jakarta sejak 1,5 tahun itu memulai percakapan dengan memperkenalkan diri serta apresiasi atas kesempatan yang diberikan Mendagri untuk menerima dirinya.
Selanjutnya, Mendagri menjelaskan cakupan tugas dan wewenang Kemendagri selaku pembina dan pengawas 552 Pemda seluruh Indonesia. Tito juga menerangkan peran dan tugas Kemendagri menjaga stabilitas politik dalam negeri.
Tugas Kemendagri terkait dengan pelaksanaan Pemilu secara serentak pada 2024 mendatang juga mendapat penekanan dalam penjelasan Tito Karnavian. Tidak lupa ia memberikan gambaran upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
“Pemerintah berupaya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, dan atas arahan Presiden, selaku Mendagri saya mengarahkan seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota untuk turut mengendalian inflasi di daerah masing-masing,” kata Tito yang menegaskan bahwa ancaman inflasi telah menjadi momok bagi hampir semua negara di dunia saat ini.
Tito mengatakan ia secara rutin memimpin rapat mingguan dan membangun komunikasi yang efektif dengan para kepala daerah untuk memantau dan mengendalikan tingkat inflasi di daerah.
“Dari komunikasi tersebut kepala daerah mengambil langkah-langkah responsif yang diperlukan. Hasilnya cukup menggembirakan bahwa inflasi terjaga dengan baik,” ungkap Tito.
Tito menjelaskan peran Kemendagri sebagai bagian terdepan dari pemerintah di saat pengendalian Covid-19 yang relatif berhasil. Ketika banyak negara memilih menunda Pemilu karena pandemi, Indonesia mampu melakukan Pilkada serentak tahun 2020 dengan partisipasi politik yang tinggi yaitu 76%. Tampak Ina Lepel menyimak serius penjelasan detail Tito tentang strategi penyelenggaraan Pilkada 2020 yang sukses tanpa menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19.
Dubes Jerman itu memperlihatkan kesan apresiatif atas penjelasan Mendagri. Ia juga mengungkapkan penghargaan atas hubungan dan kerjasama yang baik antara Jerman dan Indonesia yang sudah berlangsung lama di berbagai bidang.
Lebih jauh, Ina Lepel berharap Mendagri Tito tetap memberikan perhatian untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Secara khusus ia mengundang dan mengharapkan kehadiran Mendagri Tito dalam perayaan tahunan reunifikasi Jerman di bulan Oktober yang akan datang.
Kepada Dubes, Mendagri Tito menyampaikan permintaan untuk membantu kerjasama teknis pengembangan kapasitas ASN dan birokrat pemerintah daerah lewat program pendidikan dan latihan.
“Studi komparasi di dalam penanganan kongkrit urusan2 pemerintahan akan melahirkan inovasi dan ide baru. Saya ingin Jerman dan Indonesia dapat saling berbagi pengalaman” ungkap Tito.
Dubes Jerman menyambut baik gagasan ini dan berjanji akan menindaklanjutinya dengan jajarannya serta lembaga terkait di Jerman.
Pertemuan diakhiri dengan pertukaran cindera mata dan foto bersama.
