STRATEGIC ASSESSMENT. Pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus dilaksanakan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah sudah menyiapkan dana jumbo untuk pembangunan IKN. Mantan Managing Director IMF tersebut di Grand Jatra Balikpapan, Kalimantan Timur menyebut di tahun anggaran 2023 ini IKN akan dapat alokasi anggaran sebesar Rp 23,9 triliun dari APBN. Mayoritas uang itu bakal digunakan untuk membangun infrastruktur di ibu kota baru.
IKN sendiri akan dibangun bertahap hingga 2045. Tahap pertama sudah dilakukan sejak tahun 2022 kemarin sampai 2024 mendatang. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Sumadilaga menjelaskan pada tahap pertama ini fokus pembangunan pada infrastruktur dasar mulai dari penyediaan air minum, ketenagalistrikan hingga pengelolaan limbah.
Sampai saat ini, ada 29 proyek di IKN Nusantara Kalimantan Timur yang sudah teken kontrak. Proyek itu termasuk dalam pembangunan infrastruktur di bawah Kementerian PUPR tahap I tahun 2022 sampai 2024.
Dalam deretan proyek itu ada pembangunan rumah menteri, Jalan Tol IKN, Kantor Presiden, Kantor Sekretariat Presiden, hingga sejumlah kantor Kementerian. Jadi, 29 paket proyek itu akan dibangun dan ditargetkan selesai pada 2024.
Sebanyak 29 proyek yang sudah teken kontrak itu bernilai Rp 25 triliun. Sementara total yang direncanakan PUPR sebanyak 34 paket proyek dengan total anggaran sebesar Rp 46 triliun.
Secara keseluruhan progres pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur baru mencapai 12-15%. Untuk saat ini Kementerian PUPR tengah fokus untuk membangun infrastruktur dasar untuk IKN, mulai dari sumber air (bendungan), jalan, dan mulai dibangun juga Istana Negara IKN.
Pemerintah mengklaim minat investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata berkali-kali lipat dari target investasi awal. Sebagai contoh, dari Sosialisasi Awal Peluang Investasi di IKN (Pre-Market Sounding) pada 22 Agustus 2022 disebutkan, permintaannya lebih tinggi dari penawaran awal dari yang ditawarkan sebesar 38 hektare (ha), permintaan lahan dari calon investor (berdasar Letter of Interest) mencapai 965 ha atau 25 kali lipat.
Selanjutnya pada Market Sounding Bersama Presiden RI di 18 Oktober 2022 hasilnya hingga awal Januari 2023, permintaan lahan mencapai 1.693 ha atau 44 kali lipat. Total lebih dari 100 pernyataan minat dari investor dalam dan luar negeri, dimana 71 diantaranya sudah memberikan Letter of Intent dari berbagai sektor yang diterima oleh Tim Investasi IKN dengan perincian pendidikan (18 investor), Infrastruktur dan Utilitas (18 investor), 9 investor mengerjakan Mixed Use dan Komersial; 9 investor perumahan; 6 investor Jasa Konsultan; 5 investor kesehatan; 3 investor Perkantoran Swasta dan BUMN, 2 investor Perkantoran Pemerintah dan 4 investor teknologi.
Saat ini ada 3 investor swasta akan segera membangun hunian ASN dengan nilai investasi Rp 41,12 triliun terdiri dari 184 tower dan kapasitas hunian 14.500 orang.
Tiga perusahaan siap membangun hunian melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Konsorsium CCFG Corp. dan PT
Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi Rp. 30,8 triliun, Korea Land and Housing Corp senilai Rp. 8,65 triliun dan PT Summarecon Agung Tbk senilai Rp1,67 triliun (Red/berbagai sumber)