INDONESIA YOUTH DEMOCRACY INSTITUTE
Jl.Salemba Raya, N0, 49D, Jakarta Pusat
Kepada Yth,
Presiden RI Joko Widodo
Cq. Kepala Kantor Staf Presiden Jend.TNI (Purn) Moeldoko
Salam Demokrasi.
Melalui surat ini kami Indonesia Youth Democracy Institute menyapa dan mendoakan agar bapak selalu diberikan kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa.Surat inikami sampaikan sebagai bentuk kritik atas penyelengaraan lembaga negara di bawah pemerintahaan Bapak Presiden Joko Widodo. Penyelengaraan negara yang kami maksud adalah wibawa penegakan hukum dan kepastian hukum bagi setiap warganegara.
Organinasi Polisi Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Jend. (Pol) Listyo Sigit Prabowo menghasilkan ketidakseimbangan penyelenggaraan negara. Satu persatu peristiwa yang memperlihatkan ketidak mampuan (profesionalitas) Kapolri dalam menciptakan penyelenggaraan yang seimbang terlihat terang benderang.
Salah satu peristiwa yang terlihat jelas, lemahnya kepemimpinan Kapolri dan menjalankan visi negara hadir disetiap lapisan masyarakat adalah peristiwa Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Bripda Randy. Kedua orang tersebut contoh yang menampilkan ketidakseriusan Kapolri dalam menampilkan ketegasan seperti yang ingin diperlihatkan Bapak Presiden.
Tidak selarasnya sikap Presiden dan sikap Kapolri merupakan satu hal yang serius.Bagaimanapun, letak Polri di dalam tatanan negara adalah lembaga eksekutif.
Contoh tersebut diatas hanya satu dari ratusan peristiwa lainnya gambaran dari kekecewaan warga negara terhadap profesionalitas Polri ditengah warga. Mencermati penegakan hukum dan kebebasan berpendapat di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan.
Kami menilai organisasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak lagi sejalan dengan semangat demokrasi. Penegakan hukum yang kami nilai semakin jauh dari harapan reformasi, wajah penegakan hukum telah berubah menjadi panggung politik. Kualitas dan prestasi yang “itu-itu”saja.
Anggaran negara yang disedot untuk belanja Polri tidak senada dengan wajah demokrasi dan hukum di Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang ditelurkan Kapolri tidak terlalu berbeda dengan Organisasi Politik seperti Partai Politik. Meminjam pepatah yang diucapkan Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo, “Ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga.” Kami berpendapat, jika pimpinannya politis maka bawahannya juga akan politis. Maka dengan itu, kami juga menilai, Presisi yang digaungkan Jendral Pol. Listyo Sigit tidak lebih seperti jargon Politik seorang Politisi.
Satu tahun kepemimpinan Jendral Pol. Listyo Sigit sudah dipertontonkan, yang terjadi di tengah masyarakat adalah kekecewaan yang semakin mendalam karena kurangnya Responsibilitas anggota Polri dalam menangani perkara masyarakat kecil dan tidak transparan dan berkeadilan dalam menangani perkara besar. Atas pendapat kami seperti tersebut di atas, dan atas kepentingan masyarakat yang menginginkan demokrasi dan penegakan hukum yang lebih baik, kami Indonesia Youth Democracy Institute menyampaikan tuntutan:
-Meminta Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan jiwa ksatria mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia karena tidak mampu membuktikan janjinya.
Demikianlah surat ini kami sampaikan kepada Bapak Presiden Joko Wododo sebagai tanggung jawab moral kami kepada peradaban dan penyelenggaraan negara yang lebih baik.
Hormat Kami, Jakarta, 28 Januari 2022
DIREKTUR EKSEKUTIF
Antony Benusu