STRATEGIC ASSESSMENT. Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat perkara, barang siapa dalam dirinya terdapat empat perkara tersebut, niscaya Allah mengharamkan neraka bagi dirinya, dan niscaya Dia memelihara dari setan, yaitu : seseorang yang dapat menguasai dirinya ketika berkeinginan, ketika merasa takut, ketika berselera dan ketika marah. Dan ada empat perkara lainnya, barang siapa dalam dirinya terdapat keempatnya niscaya Allah Ta’ala akan menyelimutinya dengan rahmat-Nya dan memasukannya ke dalam surga, yaitu : seseorang yang memberi tempat berteduh kepada orang yang miskin, belas kasihan kepada orang yang lemah, lemah lembut terhadap hamba sahaya, dan menafkahi kedua orang tuanya.” (HR. Al Hakim).
Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat macam orang yang merupakan kewajiban Allah untuk tidak memasukkan mereka ke dalam surga dan tidak mengizinkan mereka mencicipi nikmat surga, yaitu : pecandu khamar, pemakan riba, pemakan harta anak yatim tanpa alasan yang hak, dan orang yang menyakiti ibu bapaknya.” (HR. Al Hakim).
Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat perkara yang tidak pernah kenyang dari empat perkara lainnya, yaitu : bumi dari hujan, wanita dari laki-laki, mata dari memandang dan orang alim dari ilmu.” (HR. Al Hakim).
Dari Ali r.a bahw Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat hal yang menjadi kebahagiaan seseorang, yaitu : memiliki istri saleh, anak-anak berbakti, teman-teman saleh dan rezeki berada di tempat tinggalnya sendiri.” (HR. Ad Dailami).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat hal yang merupakan penderitaan, yaitu : pandangan yang picik, hati yang keras, keinginan yang menggebu-gebu dan cita-cita yang berkepanjangan.” (HR. Abu Nu’aim).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat perkara yang pemiliknya tidak akan ditimpa oleh keburukan kecuali dengan cara yang mengherankan, yaitu : diam, hal ini merupakan permulaan ibadah; tawadhu, berzikir kepada Allah dan sedikit sesuatunya.” (HR. Thabrani).
Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasululah Saw. bersabda, “Ada empat orang yang pahalanya terus mengalir sesudah mereka mati, yaitu : seseorang yang mati di jalan Allah, seseorang yang mengajarkan ilmu, dialirkan kepadanya pahala ilmunya yang diamalkan oleh orang lain, seseorang yang bersedekah, pahalanya dialirkan kepadanya selagi sedekahnya itu masih ada, dan seseorang yang meninggalkan anak saleh yang selalu mendoakannya.” ( HR. Thabrani).
Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada empat perkara berupa tabungan di surga, yaitu : menyamarkan sedekah, menyembunyikan musibah, silaturahmi, dan ucapan ‘La haula wala quwwata illa bilah’ (Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah Swt).'” (HR. Al Khatib).
Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Cegahlah mulut kalian dari ucapan yang menyakitkan kepada kaum muslimin. Apabila seseorang diantara mereka meninggal, maka katakanlah hal yang baik mengenainya.” (HR. Thabrani).
Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Belas kasihanilah oleh kalian tiga macam orang yaitu, orang mulia diantara kaum yang menjadi hina, orang kaya diantara kaum yang jatuh miskin, dan orang alim yang berada di tengah-tengah orang jahil (bodoh).” (HR. Al Askari).
Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Zuhudlah terhadap masalah duniawi, niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan orang lain, niscaya Allah akan mencintaimu.” (HR. Al Hakim).
Dari Adh Dhahak r.a secara mursal , bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Orang yang paling zuhud adalah orang yang selalu mengingat kuburan mati dan kebinasaan serta meninggalkan perhiasan dunia yang mewah karena memilih kehidupan yang abadi (akherat) daripada perhiasan dunia yang pasti binasa. Juga tidak menganggap hari esok adalah harinya, dan ia berkeyakinan bahwa dirinya pasti mati.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Raja Al-Ghawani r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Berobatlah kalian dengan mengucapkan kalimat yang dijadikan pujian oleh Allah terhadap diri-Nya sebelum makhluk memuji-Nya. Diantara kalimat yang dijadikan pujian terhadap diri-Nya adalah kalimat Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), dan Qul Huwallahu Ahad (Katakanlah, ‘Dia-lah Allah Yang Maha Esa)’. Siapa yang tidak disembuhkan oleh Al-Quran, maka tidak seorangpun yang dapat menyembuhkannya.'” (HR. Ibnu Qani’).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Didiklah para wanita dengan melucuti pakaian dan perhiasan yang indah-indah. Sesungguhnya sebagian wanita itu bila memiliki pakaian yang banyak dan perhiasan yang bagus-bagus mereka suka keluar.” (HR. Ibnu Addi’).
Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Berpendirian teguhlah kalian, sebaik-baik upaya adalah dengan berpendirian teguh, dan sebaik-baik perbuatan kalian adalah salat. Tiada seorangpun yang dapat memelihara wudhu selain orang mukmin.” (HR. Ibnu Majah).