STRATEGIC ASSESSMENT. Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kerjakankah sebagian shalat kalian di rumah, dan janganlah menjadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari).
Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan, yaitu menyekutukan Allah, mengerjakan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh berzina wanita-wanita yang terpelihara kehormatannya yang dalam keadaan lalai lagi beriman.” (HR. Sya ikan).
Dari A’isyah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Amal yang paling disukai Allah adalah amal yang dilakukan secara terus menerus sekalipun sedikit.” (HR. Syaikan).
Dari Mu’adz r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Amal yang paling disukai Allah saat menghembuskan nafas terakhir lisanmu masih basah karena menyebut-nyebut Allah.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Mu’adz r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Shalat yang paling disukai Allah adalah shalatnya Nabi Daud, dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Nabi Daud. Dia tidur separuh malam, lalu bangun mengerjakan shalat sepertiganya, dan tidur lagi seperenamnya. Dia mengerjakan puasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Muslim).
Dari Abu Dzar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ucapan yang paling disukai Allah adalah seseorang hamba yang mengucapkan kalimat, ‘Subhaanallaah wa bihamdihi’ (Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya).'”
Dari Abu Dzarr r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Hormatilah teman karib yang disukai ayahmu, janganlah kamu memutuskannya, karena Allah akan memadamkan cahayamu.” (HR. Bukhari).
Dari Samurah Ibnu Jundub r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Perkataan yang disukai Allah Swt. ada empat, yaitu : Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), Laa ilaha illallahu (tiada Tuhan selain Allah) dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Sekehendakmu dengan yang mana kamu memulainya.” (HR. Ahamd).
Dari Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Rumah yang disukai Allah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan.” (HR. Baihaqi).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah mencintai orang yang berlaku baik bila menjual, berlaku baik bila membeli, berlaku baik bila membayar utang dan berlaku baik bila menagih utang.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Waspadalah terhadap keburukan orang lain dengan buruk berprasangka.” (HR. Al Baihaqi dan Ahmad).
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Cintailah kekasihmu dengan sedang-sedang saja, siapa tahu di suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang membencimu biasa-biasa saja, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu.” (HR. Al Turnudzi).
Dari Ali r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara, yaitu : mencintai Nabi kalian dan mencintai keluarga, serta membaca Al-Quran, karena sesungguhnya orang-orang yang hafal Al-Quran itu kelak akan berada di bawah naungan Allah Swt., yaitu pada hari yang tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya, berada bersama dengan para nabi dan kekasih-kekasih-Nya.” (HR. Ad Dailami).
Dari Abu Ahwash r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kalian mendatangi shalat (berjamaah) berjalanlah dengan tenang. Rakaat yang kalian jumpai lakukanlah hal itu, dan rakaat yang kalian lewati sempurnakanlah.” (HR. Syaikhan).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memberinya cobaan supaya Allah mendengar tadharru’-Nya.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Ubaidah Ibnu Shamit r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila hendak menuju pembaringanmu maka lakukanlah wudhu untuk salat, kemudian baringkanlah dirimu pada lambung kananmu, lalu kami berdoa, ‘Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, dan aku serahkan pula urusanku kepada-Mu. Aku memohon perlindungan diri kepada-Mu dengan mengharap pahala-Mu. Tiada tempat untuk berlindung dan tiada jalan selamat dari-Mu kecuali hanya kembali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah engaku utus.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Darj Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan terhadap seorang hamba, maka Dia menjadikan kekayaan berada pada dirinya dan takwanya berada dalam kalbunya. Namun, apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hamba, maka dijadikan kefakiran berada di hadapan matanya.” (HR. Al Hakim).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia membuatnya memahami agama dan membuatnya berzuhud terhadap dunia, lalu Dia memperlihatkan kepadanya aib-aib dirinya.” (HR. Al Baihaqi).
Dari Ammar Ibnu Yasir r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Dia menghendaki keburukan bagi hama-Nya, maka Dia menahan hukuman dosanya agar kelak di hari kiamat ia menemuinya.” (HR. Thabrani).
Dari Abu Dzar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabaila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia membukakan baginya pintu hatinya, dan Dia menjadikan didalamnya keyakinan dan kejujuran. Dia menjadikan kalbunya selalu menyadari apa yang ia tempuh, dan Dia menjadikan kalbunya selamat, lisannya jujur, akhlaknya lurus, dan Dia menjadikan telinganya berpendengaran tajam dan matanya berpenglihatan taham.” (HR. Asy-Syekh).
Dari Anas r.a bahwa Rasukullah Saw. bersabda, “Apabila hendak mengerjakan suatu perkara, maka pikirkanlah dulu akibatnya. Apabika akibatnya baik, kerjakanlah. Dan apabila akibatnya buruk, tinggalkanlah.” (HR. Ibnu Mubarak).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila hendak melakukan suatu perkara, maka engkau harus bersikap tenang sehingga Allah menunjukkan kepadamu jalan keluar.” (HR. Bukhari).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila engkau hendak menyebut aib orang lain, maka ingatlah aib dirimu sendiri.” (HR. Ar-Rafi’i).
Dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila seorang lelaki bangun di tengah malam, lalu ia membangunkan istrinya, kemudian keduanya mengerjakan shalat dua rakaat (tahajjud), maka keduanya ditulis termasuk orang lelaki dan wanita yang banyak zikir.” (HR. Ibnu Hibban).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tidurnya maka ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan rohku, dan yang telah menyehatkan badanku, serta yang telah memperkenankan diriku untuk ingat kepada-Nya.'” (HR. Ibnu Sunni).
Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila engkau merasa sakit, maka letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit, kemudian ucapkanlah, ‘Dengan menyebut nama Allah, aku mohon perlindungan kepada keperkasaan dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang kurasa dari sakitku ini,’ kemudian angkatlah tanganmu. Ulangi hal tersebut dalam bilangan yang ganjil.'” (HR. Turmudzi).