STRATEGIC ASSESSMENT. Jakarta. Secara umum, perjuangan Timnas sepakbola Indonesia dibawah Shin Tae Yong selama Sea Games ke 31 di Vietnam masih mengecewakan. Kesalahan elementer seperti salah passing, mental kurang kuat, sembrono di jantung pertahanan sendiri, kerjasama tim dan berpikir cepat memanfaatkan peluang sekecil apapun masih nampak jelas.
Ketidakhadiran Elkan Baggot dan Pratama Arhan memang membuat permainan Timnas tetap “mbulet/ruwet atau tidak enak dipandang” dibandingkan saat piala AFF.
Ricky Kambuaya yang sejatinya bermain bagus di AFF dan sampai babak penyisihan grup, namun mengecewakan saat semifinal karena terprovokasi Thailand ada baiknya jangan dipanggil Timnas lagi, termasuk Firza Andika dan Rachmat Irianto.
Selain mereka, yang juga kurang layak dipanggil ke Timnas yaitu Irfan Jauhari, walaupun memiliki fighting spirit yang baik. Fachruddin Aryanto juga kurang layak dipertahankan karena masih banyak defender defender top yang perlu diberi kepercayaan oleh Shin Tae Yong (STY), semacam Piere Bio Pauline, Otavio Dutra dan Fabiano Beltrame, walaupun mereka sudah senior namun kekuatan fisiknya masih terlihat oke selama perhelatan Liga 1. Posisi penjaga gawang juga tidak cukup dengan Ernando Ari Sutaryadi, karena permainannya belum stabil dan masih sering blunder saat mengantisipasi umpan crossing lawan.
STY harus memanggil Ilija Spasojevic, Irfan Jaya, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattinama, Hansamu Yama, I Putu Gede, Ricky Cawor atau intinya semua lini masih harus dibenahi. STY perlu mendengarkan masukan dari Stefano Teco Cugurra (Pelatih Bali United), Robert Rene Alberts (Pelatih Persib Bandung), Aji Santoso (Pelatih Persebaya) dan masukan dari dewan pelatih terkait nama-nama pemain yang layak masuk Timnas.
Soal naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattinama harus dimuluskan pembuatan passportnya dan ini bukan tanggung jawab PSSI saja namun pemerintah terutama Kemenpora, Kemenkumham, Kemenlu dan juga DPR RI harus pro aktif. Jika sebelum Juni, naturalisasi ketiga pemain belum tuntas, kecil Indonesia lolos piala Asia dan tidak salah jika netizen memaki maki berbagai pihak yang menjadi biang keroknya (Red/Ertama)