STRATEGIC ASSESSMENT. Laut Merah kembali panas. Kali ini melibatkan Turki dan kelompok Houthi di Yaman. Istanbul mengecam keras serangan rudal yang menargetkan kapal kargonya yang dilakukan milisi pro Iran tersebut. Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan tindakan sedang diambil untuk mencegah insiden lebih lanjut.
Kementerian Turki tidak merinci dalam pernyataannya apakah kapal tersebut mengalami kerusakan. Hanya saja, pemerintah mengatakan bahwa inisiatif yang diperlukan sedang diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Houthi memang mengumumkan telah menargetkan sebuah kapal kargo di Laut Merah. Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan melaksanakan operasi yang menargetkan kapal Anadolu S di Laut Merah dengan sejumlah rudal balistik dan rudal laut seraya menambahkan bahwa serangan itu akurat dan langsung.
Satuan tugas angkatan laut multinasional yang dipimpin AS, CENTCOM, mengatakan dua rudal menghantam area di dekat kapal itu. Namun tak dilaporkan kerusakan ataupun korban.
Sejak November lalu, Houthi telah menargetkan pengiriman di dan sekitar Laut Merah. Mereka mengatakan hal ini adalah bentuk protes perang Israel di Gaza, Palestina.
Laut Merah disebut juga al-Bahr al-Ahmar. Perairan ini membentang sekitar 1.930 kilometer (km) dari Teluk Suez, Mesir di utara ke Teluk Aden, Yaman di selatan, yang menghubungkannya dengan Samudra Hindia.
Fakta tersebut menjadikannya penting bagi jalur perdagangan global, terutama Teluk Persia ke Eropa dan Amerika Utara. Setidaknya ada 12% perdagangan global melintasi perairan itu.