STRATEGIC ASSESSMENT. Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan telah meluncurkan serangan rudal yang menargetkan lima pangkalan militer di dan dekat Haifa, Israel utara, sepanjang hari Sabtu. “Pejuang Hizbullah menargetkan sebuah pangkalan teknis, pangkalan Angkatan Laut Haifa, pangkalan Angkatan Laut Stella Maris, dan dua pangkalan lainnya di dekat Haifa, salah satunya merupakan rumah bagi sebuah stasiun pengisian bahan bakar tentara musuh dengan serangan rudal secara bersamaan,” kata kelompok yang didukung Iran tersebut dalam sebuah pernyataan.
Militer Zionis Israel mengakui ada sekitar 80 roket yang menyerang dari wilayah Lebanon. Lima orang terluka, dua di antaranya akibat serangan yang menghantam sebuah sinagoge.
Secara terpisah, militer Zionis mengeklaim telah mencegat beberapa proyektil yang melintas dari Lebanon ke Israel. Sirene serangan udara telah diaktifkan pada hari Sabtu di Haifa dan komunitas sekitar di Israel utara. Penyedia layanan darurat Israel, Magen Adam David, mengatakan timnya tidak menemukan korban dari pecahan roket pada tahap awal. Namun, disebutkan bahwa lima orang, berusia antara 16 hingga 70 tahun, terluka ringan saat mereka bergegas ke tempat berlindung. Mereka dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, juga pada hari Sabtu, militer Israel mengumumkan kematian seorang tentaranya dalam pertempuran di Lebanon selatan. Kematian prajurit tersebut berarti 48 tentara Israel yang diakui telah tewas dalam pertempuran dengan Hizbullah sejak 30 September, ketika Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.
Pada 23 September, Israel meningkatkan serangan udara terhadap Hizbullah di Lebanon dan seminggu kemudian mengirim pasukan ke selatan negara itu, setelah satu tahun saling tembak lintas batas tingkat rendah yang menurut Hizbullah mendukung Hamas yang memerangi Israel di Gaza.