STRATEGIC ASSESSMENT. Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan bahwa terhitung sore ini, pendaftar Capim dan Dewas KPK kini bertambah. Ia menyebutkan bahwa saat ini pendaftar capim KPK ada 253 orang. “(Pendaftar Capim KPK) Pimpinan 253, (pendaftar) Dewas 171 (orang),” kata Ketua Pansel KPK Yusuf Ateh kepada wartawan. Ateh mengatakan bahwa orang yang sudah melakukan registrasi secara daring ada sebanyak 830 orang.
Salah satu yang sudah mendaftarkan diri yakni mantan Menteri Energi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Ia resmi mendaftarkan dirinya menjadi Capim KPK periode 2024-2029 karena ada pelbagai dorongan mulau dari sahabat hingga pegiat antikorupsi. Sudirman Said dinilai memiliki integritas, rekam jejak, independen, berpengalaman, berani dan sudah teruji, serta memiliki manajemen organisasi yang mumpuni, salah satunya sebagai Deputi Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias 2005-2008.
Selain itu, ada dua nama dari pimpinan KPK yang kembali mendaftarkan diri pada Capim KPK periode selanjutnya. Mereka adalah Nurul Ghufron dan Johanis Tanak. Keduanya memang baru satu kali maju jadi Capim KPK. Keduanya memang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPK peruode 2019-2024.
Berbeda dengan dua pimpinan KPK lainnya yakni Nawawi Pomolango dan Alexander Marwata. Keduanya enggan maju kembali pada Capim dan Dewas KPK periode 2024-2029. Nawawi enggan maju kembali menjadi Capim KPK karena banyaknya permasalahan di lembaga antirasuah tersebut.
Alex Marwata memang tidak bisa kembali maju menjadi Capim KPK karena sudah dua kali maju. Alex menyatakan akan pensiun usai menjadi Wakil Ketua KPK periode 2019-2024.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan juga sudah mandaftarkan diri menjadi Capim KPK periode 2024-2029. Pahala Nainggolan mendaftarkan diri setelah mendapatkan sejumlah dorongan dari pimpinan dan insan KPK.
Pahala juga mengajak semua orang yang sekiranya sudah memenuhi syarat untuk daftar menjadi Capim KPK, maka segera mendaftarkan diri. Ia mengingatkan jangan sekadar memprotes negara dalam semua kondisi.
Selain itu, digadang-gadang pula mantan Kapolda Lampung Irjen Pol Ike Edwin ikut mendaftarkan diri jadi Capim KPK periode 2024-2029. Sikapnya ini bukan kali pertama bagi Irjen Ike Edwin.
Ia pernah mendaftarkan diri juga pada Capim KPK periode 2019-2024. Kendati saat itu ia justru kalah dari Firli Bahuri yang justru terpilih menjadi Ketua KPK.
Mantan pegawai KPK yang terpaksa keluar karena tes wawasan kebangsaan (TWK) era eks Ketua KPK, Firli Bahuri, daftar menjadi calon pimpinan (capim) KPK. Setidaknya ada empat mantan pegawai KPK yang daftar jadi capim KPK.
Dua nama yang diberhentikan pada 2021 karena TWK, Giri Suprapdiono mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK dan Hotman Tambunan mantan Ketua Satgas Pembelajaran Antikorupsi KPK, daftar menjadi capim KPK.
Hotman mengatakan sudah lama ada di dunia antikorupsi. Hotman mengaku memiliki kepentingan menjaga pemberantasan korupsi.
Giri dan Hotman termasuk dari empat mantan pegawai KPK anggota IM57+ institute yang mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK.
“Saat ini, terdapat empat calon eks KPK yang tergabung dalam IM57+ Institute yang mendaftar sebagai bentuk komitmen kami bahwa KPK harus diisi oleh orang berintegritas,” kata Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha.
Praswad mengatakan banyak pihak dari IM57+ yang ingin mendaftar sebagai capim KPK. Namun, katanya, orang-orang tersebut terhalang persyaratan umur yang saat ini digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kemudian dua orang lainnya yakni Herry Muryanto dan Arien Marttanti Koesniar. Mereka diberhentikan akibat polemik tes wawasan kebangsaan (TWK).