STRATEGIC ASSESSMENT. Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara atas upaya pembunuhan ke mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kremlin menegaskan mengutuk segala kekerasan dalam konteks politik.
“Rusia mengutuk keras setiap contoh kekerasan dalam konteks persaingan politik,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip AFP.
“Rusia berbelasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan ini dan berharap mereka yang terluka segera pulih,” tambahnya.
Namun baik Peskov mengatakan serangan itu sudah bisa diprediksi. Ia menyinggung hidup Trump yang menurutnya memang “dalam bahaya”.
“Setelah berbagai upaya untuk menyingkirkan kandidat Trump dari arena politik dengan menggunakan semua alat hukum- pengadilan, jaksa, upaya mendiskreditkan politik- jelas bagi semua pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya,” kata Peskov.
“(Namun) kami sama sekali tidak percaya bahwa upaya tersebut diorganisir oleh kekuatan saat ini,” tegasnya lagi.
Hal senada juga dikatakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Ia menyangkutkan itu dengan Ukraina.
“AS sebaiknya membuat inventarisasi atas kebijakannya yang menghasut kebencian terhadap lawan politik, negara, dan masyarakat,” katanya.
“Mungkin akan lebih baik menggunakan uang ini untuk membiayai kepolisian Amerika dan layanan lain yang dimaksudkan untuk menjamin hukum dan ketertiban di Amerika Serikat,” tulisnya di Telegram.
AS sendiri merupakan salah satu pendukung perlawanan Ukraina di perang dengan Rusia. Pada pertemuan puncak peringatan 75 tahun NATO di Washington, 10 Juli lalu, AS cs mengumumkan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina dan membuat Rusia marah.
Sebelumnya penembakan terjadi saat Trump berpidato di depan pendukungnya di Pennsylvania. Menggenakan kemeja putih dan blazer gelar serta topi “Make America Great Again (MAGA)” cerah, Trump yang asik berbicara di depan para pemilih Partai Republik tengah berbicara soal imigrasi ilegal.
Namun pukul 18.08 waktu setempat (sekitar pukul 06.08 Minggu waktu RI) suara tembakan tiba-tiba terdengar. Pidato Trump tiba-tiba terpotong dengan suara tembakan empat kali berturut-turut.
Trump yang dalam keadaan berantakan dan berdarah kemudian diangkut ke dalam SUV lalu. Ketika mobil menjauh, pasukan keamanan bersenjata lengkap yang mengenakan seragam bergerak ke lokasi kejadian.
Sementara itu, pelaku dilaporkan berhasil dilumpuhkan. Dalam operasi dan baku tembak yang terjadi, sang pelaku tewas.