STRATEGIC ASSESSMENT. Indonesia menghadapi era disrupsi dan pandemi yang membawa tantangan luar biasa, memerlukan pendekatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi yang dinamis. Salah satu konsep yang relevan dalam situasi ini adalah VUCA, yang merupakan akronim dari Volatility (Volatilitas), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambiguitas). Konsep ini dapat membantu negara dan organisasi dalam mengatasi tantangan yang tidak terduga dan kompleks, serta menavigasi masa-masa sulit dengan lebih efektif.volatilitas dapat terlihat dari fluktuasi harga komoditas, perubahan kebijakan pemerintah, dan gangguan ekonomi akibat pandemi. Untuk menghadapi volatilitas, Indonesia perlu mengembangkan ketangkasan dan kesiapan dalam merespons perubahan. Misalnya, pemerintah dan bisnis harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kondisi ekonomi global, serta memiliki rencana kontingensi yang solid untuk menghadapi berbagai skenario.
Pandemi COVID-19 adalah contoh nyata dari ketidakpastian yang dihadapi Indonesia. Ketidakpastian ini memerlukan strategi dan prediksi yang fleksibel. Pemerintah dan organisasi perlu mengumpulkan data yang relevan dan terus-menerus memantau perkembangan untuk membuat keputusan yang tepat waktu. Selain itu, penting untuk membangun sistem yang memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan situasi, seperti mengubah prioritas anggaran dan kebijakan berdasarkan kebutuhan yang berkembang. menghadapi kompleksitas dalam mengelola ekonomi, sosial, dan politik. Untuk mengatasi kompleksitas ini, diperlukan pemahaman mendalam terhadap interkoneksi sistem dan pendekatan yang holistik. Misalnya, kebijakan ekonomi harus mempertimbangkan dampaknya terhadap berbagai sektor dan lapisan masyarakat. Selain itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi krusial untuk mengatasi masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara terpisah.
Untuk mengatasi ambiguitas, diperlukan kejelasan dalam pengambilan keputusan dan komunikasi. Pemerintah dan organisasi harus berkomunikasi dengan transparan dan jelas kepada publik, serta memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Selain itu, penting untuk memiliki pemimpin yang mampu memberikan arah yang jelas dan tegas dalam situasi yang tidak menentu.
Ekonomi Indonesia telah mengalami resesi sejak triwulan pertama tahun 2020, dengan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 3,5% hingga 5,73%. Kurs rupiah cenderung melemah, dan depresiasinya masih berlanjut hingga tahun 2023. Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan VUCA sangat relevan. Pemerintah Indonesia perlu menerapkan kebijakan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi global. Diversifikasi ekonomi dan peningkatan daya saing industri dalam negeri juga menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu dan memperkuat fondasi ekonomi.
Perlu adanya investasi dalam pendidikan dan teknologi untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan inovasi. Dengan demikian, Indonesia dapat lebih tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Peran sektor swasta dan masyarakat juga penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Secara keseluruhan, pendekatan VUCA dapat membantu Indonesia menavigasi masa-masa sulit ini dengan lebih efektif. Dengan memahami dan menerapkan konsep volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, Indonesia dapat mengembangkan strategi yang lebih adaptif, responsif, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.
*Disampaikan dalam Diskusi Publik dengan tema “Warisan Ekonomi di Akhir Masa Jabatan Jokowi (Gelombang PHK, Krisis Nilai Tukar dan Daya Beli Menurun)” yang diselenggarakan oileh Forum Insan Cita.