
STRATEGIC ASSESSMENT. Diriwayatkan dari Amir bin Taghlib bahwa Rasulullah Saw. diberi sejumlah harta, kemudian beliau membagikannya kepada sebagian dan ada juga sebagian orang yang tidak diberinya. Kemudian mendengar bahwa orang-orang yang tidak mendapatkan bagian mencela. Maka beliau memuji dan memuja Allah lalu berkata, “Amma ba’du, demi Allah sesungguhnya aku benar-benar telah memberikan bagian kepada seseorang dan sebagian yang lain tidak mendapatkannya. Sungguh orang yang tidak aku beri adalah orang yang lebih aku cintai daripada mereka yang mendapatkan bagian. Aku memberikan bagian kepada yang mendapatkannya karena menurutku ada kegelisahan dan kecemasan dalam hati mereka dan aku melihat bahwa mereka yang tidak aku beri hatinya memiliki kelapangan dan kebaikan. Di antara mereka adalah Amir bin Taghlib”. Demi Allah tidak ada yang aku sukai dari kalimat beliau kecuali ucapannya itu.
Diriwayatkan dari Abu Humaid as-Sa’idi bahwa pada sore hari Rasulullah Saw. berdiri setelah melaksanakan shalat. Kemudian beliau memuji Allah dan memujanya setelah itu beliau mengucapkan kalimat, “Amma ba’du”.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw. naik ke atas mimbar, dan itu merupakan majelis terakhir yang beliau hadiri, beliau bersandar pada bahunya dan mengenakan selimutnya. Beliau membalut kepalanya dengan sorban. Kemudian beliau memuji Allah dan memuja-Nya. Setelah itu beliau bersabda, Wahai manusia perhatikanlah aku”. Kemudian mereka mengarahkan perhatian kepada beliau. Lalu beliau berkata, “Amma ba’du, sesungguhnya kaum ini adalah dari kaum Anshar yang akan menjadi sedikit dan menjadi banyaklah orang-orang, maka barangsiapa yang menjadi pemimpin umat Muhammad, lalu dia mendatangkan bahaya bagi seseorang atau dapat memberikan manfaat bagi seseorang, maka hendaklah ia menerima yang terbaik dari mereka dan meninggalkan yang buruk dari mereka”.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Seseorang datang ketika Rasulullah Saw. sedang khutbah di depan makmum pada hari Jum’at. Beliau berkata, Apakah fulan itu sudah shalat sunah’. Dijawab, ‘Belum’. Beliau berkata kepada orang yang baru datang tadi, ‘Berdirilah engkau dan shalatlah'”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila engkau berkata kepada temanmu, ‘Diamlah !’, sedangkan imam sedang khutbah maka Jum’atmu sia-sia”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah Saw. membicarakan hari Jum’at, kemudian beliau bersabda, ‘Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim berdiri shalat dan meminta kepada Allah pada saat itu, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya'”. Beliau memberikan isyarat dengan tangannya.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Ketika kami melaksanakan shalat Jum’at bersama dengan Rasulullah Saw. datanglah kafilah dagang dengan membawa berbagai makanan, orang-orang beranjak meninggalkan Jum’at dan menuju kepada kafilah tersebut hingga yang tersisa hanya dua belas orang”. Maka turunlah ayat berikut, “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, dan Allah sebaik-baik Pemberi Rezeki”. (QS. al-Jumu’ah : 11).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw. melaksanakan shalat qabliyah dhuhur dua rakaat dan ba’diyah dhuhur dua rakaat, ba’diyah maghrib dua rakaat di rumahnya, ba’diyah isya dua rakaat. Beliau tidak melakukan shalat setelah Jum’at hingga dia beranjak lalu shalat dua rakaat.