STRATEGIC ASSESSMENT. Moskow telah berjanji akan memberikan respons tepat dan nyata jika Ukraina menggunakan rudal jarak jauh canggih pasokan Amerika Serikat (AS), termasuk ATACMS, untuk menyerang wilayah Rusia. “Serangan semacam itu di dalam wilayah Rusia akan mewakili keterlibatan langsung Amerika Serikat dan satelitnya dalam permusuhan terhadap Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir BBC.
Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia—sebuah perubahan besar kebijakan Amerika dua bulan sebelum Biden lengser. Laporan itu diterbitkan beberapa media AS, termasuk New York Times. Namun, Gedung Putih menolak berkomentar.
Tidak jelas apakah pengganti Biden, Presiden terpilih Donald Trump, telah diajak berkonsultasi atau apakah Trump akan tetap berpegang pada keputusan Biden meski sudah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Ukraina memiliki ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) AS dengan jangkauan 300 km (190 mil) serta rudal Storm Shadow Prancis dan Inggris dengan jangkauan yang sama. Namun, negara-negara NATO itu sebelumnya tegas melarang Kyiv menyerang Rusia dengan rudal-rudal jarak jauh tersebut. Keputusan Biden untuk mencabut larangan tersebut merupakan momen penting dalam perang Rusia-Ukraina, yang menandai hari ke-1.000.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow kini telah mengintensifkan serangan terhadap infrastruktur Ukraina karena kedua belah pihak tampaknya telah mencapai jalan buntu di medan perang.