STRATEGIC ASSESSMENT –Mengapa basis “Khatsarim” Israel penting?
Pangkalan yang juga dikenal sebagai pangkalan keenam Angkatan Udara Israel ini merupakan pangkalan pertama yang dibangun setelah berdirinya negara teroris Israel pada tahun 1960-an.
Pangkalan udara Khatsarim terletak di selatan wilayah pendudukan di kota Beersheba dan mencakup skuadron ke-107 (pesawat F-16), skuadron ke-69 (pesawat F-15) dan skuadron pelatihan ke-102 (pesawat M-346 Master) dan komandonya adalah Brigadir Jenderal “Amikhai Levin” yang juga bertanggung jawab.
Alasan pemilihan pangkalan ini sebagai salah satu sasaran serangan rudal Iran adalah peran pentingnya dalam pembunuhan SEED Nasrallah, Sardar Nilfroshan dan Ali Kirki, yang dilakukan oleh pesawat tempur F-15 dari skuadron ke-69.
Skuadron ke-69 (bernama Hammer) merupakan skuadron ketiga Angkatan Udara Israel setelah Skuadron ke-101 dan ke-103, yang didirikan pada tanggal 15 Juli 1948 di tengah-tengah Perang Arab-Israel Pertama.
Skuadron ini awalnya memiliki pesawat tempur F-4 Phantom dan berpartisipasi dengan pesawat tempur ini dalam perang seperti Sinai (Terusan Suez) pada tahun 1956, Perang Yom Kippur pada tahun 1973 dan Perang Lebanon Pertama dari tahun 1981 hingga 2000.
“Ron Arad”, pilot Israel yang ditangkap oleh pasukan perlawanan setelah pesawatnya jatuh di Lebanon selatan pada tahun 1986 (dan hingga saat ini Israel belum dapat menemukannya), bertugas di skuadron 69 yang sama.
Skuadron ini dipindahkan ke Pangkalan Udara Khetsarim pada tahun 1991, dan pesawat Phantom-nya dinonaktifkan pada tahun 1994.
Skuadron ke-69 memperoleh pesawat tempur F-15 pada tahun 1998 dan menggunakan pesawat tempur ini dalam operasi teroris seperti serangan terhadap pangkalan T-4 di Suriah pada tahun 2018 (yang menyebabkan matinya 7 pasukan Iran di Suriah) dan operasi pembunuhan Ibrahim Aqeel, komandan tinggi Hizbullah, berpartisipasi pada 20 September 2024.