STRATEGIC ASSESSMENT. Pilpres AS akan dilaksanakan pada 5 November 2024, untuk sementara calon yang digadang-gadang akan bertarung di gelaran Pilpres ke-60 AS tersebut adalah Donald J Trump dan cawapresnya JD Vance dari Partai Republik versus kandidat dari Partai Demokrat yang kemungkinan besar akan diisi oleh Wapres AS saat ini, Kamala Devi Harris yang kepastian dipilih tidaknya akan ditentukan di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada Agustus 2024 di Chicago yang diikuti sekitar 4.700 delegate Partai Demokrat. Hal ini karena Joe Biden mengundurkan diri dari pencapresannya pada 21 Juli 2024, yang sejak 22 Juli 2024 mendukung Kamala Devi Harris maju dalam Pilpres 2024. Biden menyatakan dukungan untuk Harris sebagai capres Partai Demokrat. Biden menyebut keputusan dirinya memilih Harris sebagai Wapres AS sebagai “keputusan terbaik yang pernah diambil” dan menawarkan “dukungan dan sokongan penuh”. Kendati mendapatkan dukungan Biden, Harris belum tentu akan terpilih menjadi capres AS yang diusung Partai Demokrat. Biden sendiri tidak memiliki wewenang untuk memilih pengganti dirinya, karena para delegate Partai Demokrat yang akan melakukan konsolidasi untuk mendukung calon yang baru. Terinformasi dari beberapa sumber informasi terbuka di AS bahwa beberapa delegate dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) telah memilih untuk mendukung Harris sebagai capres yang mewakili partai mereka dalam pemilu tahun ini.
Peristiwa menarik lainnya adalah penembakan Trump pada 13 Juli 2024 mewarnai dinamika Polkam AS menjelang Pilpres. Menurut catatan penulis, AS memiliki sejarah terkait pembunuhan politik, dimana sebanyak 4 Presiden dan 1 kandidat Presiden dibunuh. Keempat Presiden AS yang terbunuh yaitu Abraham Lincoln (1865), James Garfield (1881), William McKinley (1901), dan John F. Kennedy (1963), serta adik Presiden Kennedy, yaitu Robert F. Kennedy dibunuh tahun 1968 saat nominasi Capres Partai Demokrat. Tahun 1975, ada dua percobaan pembunuhan terhadap Presiden Gerald Ford dan Presiden Ronald Reagan tahun 1981, namun masih selamat. Tahun 2011, Anggota Senat Gaby Giffords (Demokrat-Arizona) dan tahun 2017, Anggota Senat Steve Scalise (Republik-Los Angeleas) ditembak namun selamat.
Catatan buruk pernah terjadi dalam Pilpres AS tahun 2020, saat Joe Biden mengalahkan Trump dimana pendukung Trump menyerbu Gedung Putih untuk menggagalkan hasil Pilpres yang diumumkan pada 6 Januari 2021 yang lalu.
Perkembangan strategis jelang Pilpres Amerika Serikat
Dinamika Polkam AS ditengah mempersiapkan Pilpres 2024 diwarnai dengan aksi penembakan kepada mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang maju kembali dalam pencapresan saat dirinya kampanye di Butler, Pennsylvania (13/7/2024). Penembakan yang mengenai telinga kanan Trump dari jarak dekat oleh pelaku yang berusia 20 tahun bisa membawa senjata semi otomatis tipe AR-style 556 bernama Thomas Matthe Crooks, merupakan staf di panti jompo di Pennsylvania yang baru lulus SMA pada 2022. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Crooks selama ini tidak memiliki riwayat kriminal maupun masuk dalam radar aparat keamanan. Crooks tidak terlibat organisasi apa pun dan mengunggah sesuatu yang mencurigakan di media sosialnya. Crooks orang yang pendiam dan pernah menjadi target bullying teman-temannya. Channel NewsAsia memberitakan, Crooks pernah ikut tim penembak senapan di SMA, namun keluar karena dinilai tidak memiliki keahlian menembak. Sejak penembakan terjadi, Secret Service dan sejumlah lembaga keamanan AS tidak luput dari kritikan. Banyak pihak menilai penembakan Trump merupakan kegagalan terbesar Secret Service sejak penembakan Presiden Ronald Regan pada 1981.
Sebagian netizen menganggap penembakan ini sebagai insiden yang direncanakan oleh kubu Trump sendiri, salah satu teori konspirasi yang banyak beredar di media sosial tanpa ada bukti nyata. Salah satu komentar pengguna X yang viral menyoroti tindakan pertama yang dilakukan Trump usai dirinya sadar telah tertembak meski meleset. “Minim kepanikan dari para hadirin dan kenapa Trump masih sempat mengangkat kepalan tangannya dan berteriak ke penonton?” bunyi komentar salah satu netizen. Hastag “staged” atau pura-pura pun langsung trending di platform X tidak lama usai penembakan Trump berlangsung. Politikus Partai Republik, Steve Scalise, menuding penembakan Trump seakan dilakukan oleh kubu lawan sang eks presiden. Scalise sendiri pernah menjadi target penembakan pada 2017 lalu oleh seorang aktivis sayap kiri.
Peneliti senior di Pusat Studi AS di Universitas Sydney, Benjamin Reilly, memprediksi penembakan akan semakin “menguntungkan” Trump dalam jajak pendapat pemilu. Ia menilai hasil jajak pendapat “akan bergeser sangat kuat mendukung Trump” menyusul penembakan ini. Selain menguntungkan Trump, Reilly menambahkan penembakan memperbesar peluang Partai Demokrat menggantikan Biden sebagai kandidat capres dari kubu mereka.
Setelah ditembak Crooks, Trump mendapatkan “durian runtuh” dengan miliarder Elon Musk mengutarakan rencana mengucurkan pendanan USD45 juta (Rp729 miliar) perbulan untuk mendukung Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Sumbangan Musk akan dimasukkan ke organisasi politik America PAC, yang fokus mempromosikan agar warga AS mau memberikan hak suaranya di pilpres AS 2024, pengiriman surat suara hingga menampung laporan warga yang menduga ada kecurangan pemilu.
Musk adalah salah satu pundukung terbesar Partai Republik bersama pendiri Palantir, Joe Lonsdale. Selain itu, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Kanada Kelly Craft dan investor cryptocurrency Tyler dan Cameron Winklevoss, juga tercatat sebagai penyokong pendanaan.
Musk adalah orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan bersih USD250 miliar (Rp4.051 triliun). Musk diketahui sudah berkawan akrab dengan Trump terlebih menjelang pilpres 2024. Pada Maret 2024, keduanya bertemu dalam sebuah acara sarapan pagi yang digelar miliarder Nelson Peltz di Florida, Amerika Serikat.
Sumbangan Musk akan disalurkan ke kelompok politik bernama America PAC. Kelompok itu akan fokus pada promosi pendaftaran pemilih, pemungutan suara awal, dan pengiriman surat suara melalui pos di antara penduduk di negara bagian menjelang pemilihan umum bulan November.
Seminggu setelah penembakan terhadap Trump, ternyata terjadi “little strategic surprises” pada 21 Juli 2024 setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan presiden untuk pemilu 5 November 2024.
Dalam surat pengunduran dirinya, Joe Biden memutuskan mundur demi kepentingan partai dan negara. “Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin, demi kepentingan terbaik partai saya dan negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya berfokus pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam surat yang diunggah melalui media sosialnya, @JoeBiden. Biden juga mengeklaim AS telah mengalami kemajuan besar selama tiga tahun kepemimpinannya. Menurutnya, AS kini menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Terbukti dengan turunnya harga obat untuk lansia, perluasan perawatan kesehatan yang terjangkau bagi sebagian warga AS. Capaian lainnya adalah penyediaan perawatan yang dibutuhkan bagi pasien yang terpapar zat-zat beracun, pengesahan undang-undang keselamatan senjata pertama dalam 30 tahun, dan menunjuk wanita Afrika-Amerika pertama di jajaran Mahkamah Agung (MA). Politisi Partai Demokrat itu menuturkan, AS berhasil mengatasi pandemi Covid-19 yang terjadi dan krisis ekonomi terburuk yang terjadi sejak era Great Depression. Keputusan Joe Biden mundur dari Pilpres AS mendapat pujian dari Anggota Parlemen Partai Demokrat. Desakan agar Biden mundur dari Pilpres AS sudah muncul. Hampir tiga per empat anggota parlemen secara terbuka meminta Biden untuk mengakhiri upaya pencalonannya sebagai presiden AS berikutnya.
Performa buruk Biden dalam debat melawan Trump membuat Demokrat mendesaknya untuk mengundurkan diri dari Pilpres AS. Reuters memberitakan, jajak pendapat warga AS juga menunjukkan ketidakpuasan terhadap Biden. Elektabilitas Biden hanya mencapai 43 persen, lebih sedikit dari perolehan Trump yang meraup 46 persen.
Sebagai cawapresnya Trump, James Donald Bowman, 2 Agustus 1984, ia dibesarkan di Middletown, Ohio. Vance merupakan lulusan Ohio State University dan Yale Law School dan bekerja di Korps Marinir, termasuk di Irak.
Dari sana, ia bergabung dengan perusahaan investasi Silicon Valley sebelum kembali ke Ohio untuk meluncurkan organisasi nirlaba bertujuan untuk mengembangkan pengobatan kecanduan opioid yang mungkin “diskalakan secara nasional”.
Nama Vance dikenal publik melalui karya memoarnya yang terbit pada 2016 berjudul “Hillbilly Elegy”. Yakni, sebuah kisah tentang keluarganya di Appalachian dan kehidupan sederhana di Rust Belt, yang menyuarakan rasa benci kaum pekerja di pedesaan Amerika yang terpinggirkan.
Kala itu, memoarnya sukses menyentuh hati rakyat kelas pekerja Amerika yang tengah bergulat dengan stagnasi ekonomi, kecanduan narkoba, dan keterasingan budaya.
Dari situ, nama Vance mulai populer hingga menarik perhatian Trumpworld ketika bukunya diambil oleh putra tertua mantan presiden, Don Jr. yang kini menjadi teman dekat dan pengagum Vance.
Pada tahap awal karir politik Trump, Vance menyebutnya sebagai “penipu total”, “bencana moral”, dan “Hitlernya Amerika”. Namun seperti banyak anggota Partai Republik yang mencari relevansi di era Trump, Vance akhirnya mengubah nada bicaranya.
Vance mengatakan, ia terbukti salah dengan kinerja Trump saat menjabat dan berkembang menjadi salah satu pembela Trump yang paling gigih. Vance mendapat penghargaan atas perubahan haluannya selama upayanya untuk mendapatkan kursi terbuka di Senat pada tahun 2022. Vance terpilih menjadi anggota Senat pada tahun 2022 dan sejak itu menjadi salah satu pendukung setia agenda “Make America Great Again” yang diusung mantan presiden tersebut.
Sebagai seorang senator, Vance telah menunjukkan kesediaan untuk bekerja di berbagai bidang. Dia dan Senator senior Ohio Sherrod Brown, dari Partai Demokrat, telah bekerja sama dalam sejumlah isu penting bagi negara bagian tersebut. Termasuk, memperjuangkan pendanaan untuk fasilitas chip senilai $20 miliar yang sedang dibangun Intel di pusat Ohio dan memperkenalkan undang-undang keselamatan kereta api sebagai tanggapan terhadap kebakaran tersebut. Penggelinciran kereta barang tahun 2023 di Palestina Timur, Ohio.
Vance adalah pendukung setia Israel dan menawarkan pandangan dunia “Amerika Pertama dengan pengecualian Israel”. Vance termasuk orang pertama yang menyalahkan pemerintahan Biden karena diduga memberdayakan Hamas untuk melakukan serangan 7 Oktober 2023.
Di mata beberapa negara, Trump tampaknya masih memiliki citra positif. Hal ini terungkap dalam pernyataan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov (22 Juli 2024) mengatakan Kremlin terus memonitor perkembangan di AS maupun di negara-negara lain di dunia, dia mengatakan bahwa Moskow tidak mengharapkan langkah positif apa pun dari pemerintahan AS terhadap Rusia sebelum berakhirnya masa jabatan Biden. Peskov menegaskan masa depan hubungan Rusia-AS sangat penting bagi Moskow, mengingat Washington sedang melalui “periode terburuk dalam sejarah”. “Sejauh ini, tidak ada kontribusi (Harris) terhadap hubungan kita,” kata Peskov.
Trump juga dinilai positif berdasarkan hasil liputan VoA di Beijing dengan mewawancarai beberapa penduduk Tiongkok. Alan penduduk Beijing, mengatakan, “Berbicara sebagai mahasiswa China pada umumnya, saya lebih memilih Trump. Meskipun dia mungkin terlalu berlebihan, setidaknya dia melakukan itu demi kebaikan negaranya.” Kebijakan Trump terhadap China tidak bisa diprediksi. Hari ini dia melancarkan serangan tajam, tetapi besok dia melakukan diplomasi pribadi yang berisiko tinggi. “Kalian tahu, banyak perselisihan antara Amerika Serikat dan China. Dan sekarang hubungan kami sangat mesra,” sebutnya.
Di China, Trump mendapat julukan yang kalau diterjemahkan sebagai ‘Rekan Seperjuangan Dalam Membangun Bangsa.’ Pada dasarnya, ini menyiratkan bahwa Trump sebenarnya membantu China dengan merusak citra global AS.” Penduduk Beijing, Tao, mengatakan, “Ini menarik. Banyak hal yang Trump lakukan sebenarnya sejalan dengan kepentingan China.” Sedangkan menurut Huang, “Trump sangat blak-blakan. Dia terkadang melakukan sesuatu dengan cara yang tampaknya secara objektif membantu China.”
Sebaliknya Korea Utara (Korut) dalam pernyataan yang dirilis media pemerintah Pyongyang menyatakan negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut “tidak peduli” siapa pun yang menang pilpres AS. Dalam tulisan kolom tanpa nama penulis yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) pada 23 Juli 2024, disebutkan bahwa Korut “tidak peduli” dengan siapa pun pemenang pilpres AS pada November mendatang, meskipun salah satu capresnya, Donald Trump, memiliki hubungan dekat dengan Kim Jong Un. “Meskipun ada pemerintahan yang berkuasa di AS, iklim politiknya, yang dibingungkan oleh pertikaian kedua partai, tidak akan berubah, dan oleh karena itu, kami tidak peduli dengan hal ini,” cetus tulisan kolom yang dirilis KCNA tersebut. “Dialog mengenai upaya jahat dan dialog semacam itu sebagai perpanjangan dari konfrontasi, tidak perlu dilakukan sejak awal,” imbuh tulisan kolom itu.
Sementara, dari latar belakang dan profil calon kuat lawan Trump yaitu Kamala Devi Harris tidak boleh dipandang sebelah mata. Kamala Devi Harris lahir di Oakland, California pada 20 Oktober 1964 silam. Ia dibesarkan di lingkungan yang mayoritas penduduknya adalah orang Afrika-Amerika di Berkeley. Ibu Harris, Shyamala, beremigrasi dari India untuk kuliah di University of California, Berkeley, tempat ia bertemu dengan ayah Harris yang kelahiran Jamaika, Donald. Shyamala meniti karier sebagai peneliti kanker payudara yang terkenal, sementara Donald menjadi profesor ekonomi di Universitas Stanford.Orang tua Harris bercerai saat ia berusia tujuh tahun, dan pada usia 12 tahun ia pindah bersama ibu dan saudara perempuannya ke Montreal, Quebec, Kanada. Ia belajar berbicara bahasa Prancis selama berada di Quebec dan menunjukkan naluri politiknya yang berkembang dengan mengorganisasi protes terhadap pemilik gedung yang tidak mengizinkan anak-anak di lingkungannya bermain di halaman.
Kamala bersekolah di Westmount High School di Quebec, tempat ia mendirikan grup tari bersama seorang teman. Kembali ke Amerika Serikat untuk masuk ke Howard University di Washington, D.C., ia terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa seni liberal dan bergabung dengan tim debat, dalam perjalanannya meraih gelar sarjana seni dalam ilmu politik dan ekonomi. Kamala kemudian mendaftar di University of California, Hastings College of the Law, dan memperoleh gelar J.D. pada tahun 1989.
Setelah diterima di State Bar of California pada tahun 1990, Harris memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County. Ia menjadi pengacara pengelola Career Criminal Unit di Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco pada tahun 1998, dan pada tahun 2000 ia diangkat menjadi kepala Divisi Komunitas dan Lingkungan, di mana selama waktu itu ia mendirikan Biro Peradilan Anak pertama di negara bagian tersebut.
Pada tahun 2003, Harris mengalahkan petahana Terence Hallinan, mantan bosnya, untuk menjadi jaksa wilayah San Francisco. Kamala kemudian mengalahkan Jaksa Wilayah Los Angeles County Steve Cooley untuk jabatan Jaksa Agung California pada November 2010, menjadikannya orang Afrika Amerika pertama dan wanita pertama yang memegang jabatan Jaksa Agung California.
Pada November 2016, Kamala mengalahkan Anggota Kongres Loretta Sanchez untuk kursi Senat AS dari California, sehingga menjadi wanita Afrika-Amerika kedua dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang masuk Senat.
Kamala sebelumnya menikah dengan pengacara Doug Emhoff di Santa Barbara, California pada 22 Agustus 2014. Ia adalah ibu tiri dari kedua anak Emhoff, Ella dan Cole, yang memanggilnya dengan panggilan “Mamala”.
Kamala menerbitkan dua buku pada awal tahun 2019: The Truths We Hold: An American Journey yang merefleksikan hubungan pribadi dan pendidikannya, dan Superheroes Are Everywhere, memoar lain yang disajikan dalam bentuk buku bergambar untuk anak-anak. Ia pertama kali menjadi penulis pada tahun 2009 dengan Smart on Crime: A Career Prosecutor’s Plan to Make Us Safer, yang mengeksplorasi filosofi dan ide-idenya untuk reformasi peradilan pidana di AS.
Untuk calon Wapresnya, sejumlah nama sedang “diclearance” oleh Partai Demokrat untuk mendampingi Kamala Devi Haris, antara lain :
Josh Shapiro, Gubernur Pennsylvania. Sebagai bintang yang sedang naik daun di Partai Demokrat, Shapiro dipandang sebagai pesaing utama untuk peran cawapres Harris.
Lahir di Kansas City, Missouri, dan dibesarkan di Pennsylvania, pengacara terlatih ini menjabat sebagai jaksa agung negara bagiannya dari tahun 2017 hingga 2023, menangani kasus-kasus kontroversial seperti dugaan pelecehan seksual di Gereja Katolik, dan menolak larangan perjalanan mantan Presiden Trump terhadap orang-orang dari negara-negara Islam.
Pria berusia 51 tahun ini menjadi gubernur Pennsylvania tahun lalu, berjanji untuk melindungi hak aborsi dan menolak seruan untuk mengerahkan Garda Nasional untuk mengatasi masuknya migran ke negara bagian tersebut.
Shapiro, seorang Yahudi, adalah pendukung kuat upaya Israel untuk melenyapkan Hamas dan menyalahkan beberapa demonstrasi pro-Palestina di universitas-universitas yang disebut memicu anti-Semitisme di kampus.
Profilnya semakin meningkat awal bulan ini, setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump di rapat umum di Pennsylvania. Shapiro dipuji karena mampu mengatasi politik partisan, dan menggambarkan pendukung Trump Corey Comperatore, yang terbunuh dalam insiden penembakan, sebagai “sesama warga Pennsylvania”.
Gubernur Pennsylvania dilaporkan didukung oleh donor Wall Street yang yakin dia akan membantu Harris memenangkan swing state yang akan memainkan peran penting dalam perebutan Gedung Putih.
“Saya mengenal Kamala Harris selama hampir dua dekade – kami berdua adalah jaksa, kami berdua membela supremasi hukum, kami berdua berjuang untuk rakyat dan memberikan hasil,” kata Shapiro dalam sebuah pernyataan di Minggu.
Mark Kelly, senator Arizona. Mantan astronot dan kapten Angkatan Laut AS ini telah memposisikan dirinya sebagai seorang moderat di negara perbatasan yang diperebutkan dengan sengit dan berada di garis depan perdebatan nasional mengenai imigrasi. Lahir di New Jersey dari dua petugas polisi, pria berusia 60 tahun ini menetap di Tucson setelah pensiun dari NASA dan Angkatan Laut. Ia menjadi pendukung utama pengendalian senjata setelah istrinya, mantan anggota Kongres Gabrielle Giffords, ditembak di kepala pada tahun 2011.
Sebagai senator, Kelly fokus pada kekeringan yang melanda Amerika Barat, serta keamanan nasional dan militer. Rekam jejaknya sebagai pilot uji coba yang melakukan 39 misi tempur dalam Perang Teluk sebanding dengan kredibilitas militer yang sangat dibanggakan dari pasangan Trump, JD Vance, yang bertugas di Irak sebagai koresponden tempur.
Roy Cooper, Gubernur Carolina Utara. Cooper telah mengenal Harris selama lebih dari satu dekade, bekerja dengannya saat Harris menjabat sebagai jaksa agung negara bagian dan Harris menjabat posisi yang sama di California.
Pada tahun 2007, sebagai Jaksa Agung, penduduk asli Carolina Utara ini membatalkan tuntutan terhadap tiga mantan pemain lacrosse Universitas Duke yang dituduh melakukan pelecehan seksual oleh penari layanan pendamping. Cooper menyatakan mereka “tidak bersalah”. Para pemain lacrosse menggugat Duke, dan menerima ganti rugi.
Saat ini, pria berusia 67 tahun itu sedang menyelesaikan masa jabatan keduanya sebagai gubernur negara bagian tersebut, yang memilih Trump pada tahun 2016 dan 2020. Dalam pemilu terakhir, Biden kalah di negara bagian tersebut dengan selisih kurang dari dua poin persentase.
Cooper mendapat pujian dari Partai Demokrat karena fokusnya yang kuat pada pembangunan ekonomi, dan atas kerja samanya dengan Partai Republik untuk menciptakan lapangan kerja di negara bagian tersebut. Dia juga memprioritaskan pendanaan pendidikan publik, kenaikan gaji guru, perluasan Medicaid, dan penanganan perubahan iklim. Kamala Harris menyebut Cooper sebagai “teman baik”. Memilihnya dapat menghasilkan suara elektoral yang sangat dibutuhkan Partai Demokrat untuk merebut North Carolina.
Andy Beshear, Gubernur Kentucky. Beshear adalah Gubernur Partai Demokrat yang populer di negara bagian dengan warna merah tua yang memilih Trump dengan selisih lebih dari 25 poin persentase pada tahun 2020.
Gubernur Kentucky, yang mulai menjabat pada tahun 2019, memiliki reputasi dalam bekerja dengan baik dengan kedua partai, menyediakan lapangan kerja di Kentucky, mendukung pendidikan publik, dan memperluas akses layanan kesehatan.
Pria berusia 46 tahun ini, yang sering menyebutkan iman Kristennya, telah mendesak Partai Demokrat untuk mengikuti formula kemenangannya dengan berfokus pada permasalahan sehari-hari masyarakat Amerika, mulai dari pekerjaan bergaji tinggi hingga pendidikan dan layanan kesehatan.
Sebagai gubernur, ia juga memveto undang-undang yang melarang aborsi dan layanan yang mendukung gender bagi remaja transgender, meskipun veto tersebut dikesampingkan oleh badan legislatif yang didominasi Partai Republik.
Gretchen Whitmer, Gubernur Michigan. Lahir dan besar di ibu kota negara bagian Lansing, Whitmer yang berusia 52 tahun memasuki rumah gubernur pada tahun 2019.
Dia telah membangun basis yang kuat di negara bagian yang diperebutkan ini, menjalankan platform pembicaraan langsung dan isu-isu inti, berkampanye dengan slogan, “Perbaiki jalan-jalan sialan ini!”
Kritiknya terhadap tanggapan federal terhadap pandemi COVID-19 mendapat kecaman dari Trump, yang menyebutnya sebagai “wanita dari Michigan”.
Di tengah pandemi, ekstremis sayap kanan melakukan protes di luar kantornya dengan “Swastika. Bendera konfederasi. AR-15s”, kenangnya dalam memoar terbarunya, True Gretch.
Pasangan Harris-Whitmer akan mewakili pasangan pertama yang seluruhnya perempuan dalam pemilihan presiden AS, memberikan kontras yang sangat kontras dengan pasangan Trump-Vance yang semuanya laki-laki dan semuanya berkulit putih.
JB Pritzker, Gubernur Illinois. Miliarder JB Pritzker adalah kekuatan utama dalam partai tersebut, karena ia memanfaatkan sumber daya keuangannya sendiri yang terkait dengan jaringan hotel keluarganya – Hyatt Hotels – untuk membantu upaya kampanye Biden. Seorang pengacara dengan pengalaman politik puluhan tahun, Pritzker sebelumnya memimpin kampanye kepresidenan Hillary Clinton pada tahun 2008.
Pria berusia 59 tahun ini bukan hanya seorang gubernur, tetapi juga tokoh pengganti Biden dalam kampanyenya, berupaya menggalang dukungan. Dia menyebut gerakan sayap kanan Trump sebagai “kanker” yang menyebar ke seluruh bagian Partai Republik.
Meskipun negara bagian asal Pritzker, Illinois, merupakan basis pendukung Partai Demokrat, wilayah ini merupakan persimpangan utama bagi wilayah Midwest, sangat dekat dengan negara bagian utama seperti Wisconsin.
Pete Buttigieg, Menteri Transportasi AS adalah dokter hewan Angkatan Laut adalah lulusan Oxford dan Harvard. membangun basis penggemar yang kuat di kalangan pemilih Partai Demokrat selama pemilihan pendahuluannya pada tahun 2020 melawan Biden dan Harris, dan memenangkan kaukus Iowa.
Mantan Walikota South Bend, Indiana yang berusia 42 tahun kemudian mendukung Biden dan terpilih untuk bergabung dengan pemerintahan mendatang pada tahun 2021 – pria gay pertama yang memegang posisi kabinet.
Tim Walz, Gubernur Minnesota akan mencatatkan rekor mengalahkan Partai Republik di negara bagian Midwestern. Walz terpilih sebagai gubernur Minnesota pada tahun 2018 dan memenangkan pemilihan kembali pada tahun 2022. Seorang veteran Garda Nasional Angkatan Darat AS, pria berusia 60 tahun ini menjabat sebagai salah satu ketua komite peraturan Konvensi Nasional Partai Demokrat. Sebagai gubernur, ia mengawasi persetujuan negara atas hak aborsi, melindungi layanan yang meneguhkan gender, dan memperkenalkan makanan sekolah gratis bagi siswa. Walz dapat membantu meningkatkan dukungan bagi Partai Demokrat di wilayah Midwest.
Wes Moore, Gubernur Maryland. Moore menjadi gubernur kulit hitam pertama di Maryland pada tahun 2023. Veteran Angkatan Darat AS berusia 45 tahun, mantan sarjana Rhodes dan penulis buku terlaris New York Times memiliki latar belakang yang menarik. Ayahnya meninggal ketika dia masih muda, pulang terlalu dini dari rumah sakit karena infeksi yang dapat diobati.
Seorang pembicara yang kuat, Moore telah berjuang untuk memberantas kemiskinan anak, memimpin Robin Hood Foundation. Sasaran kebijakan besarnya termasuk beralih ke energi bersih 100 persen.
Dia menjadi perhatian nasional setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key yang mematikan di Maryland pada Maret 2024.
Namun, Moore secara terbuka menyatakan bahwa dia ingin tetap menjadi gubernur Maryland, dengan mengatakan bahwa dia masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan.[4]
Bloomberg pada 23 Juli 2024 mengabarkan, salah satu miliarder yang menjadi pendonor Harris ialah George Soros. “Georger Soros memberikan dukungan kepada Kamala Harris,” kata juru bicara miliarder tersebut kepada surat kabar the Wall Street Journal. Putra Soros, Alex, juga secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada Harris. Dia mendorong Partai Demokrat untuk bersatu agar bisa mengalahkan Donald Trump, calon presiden dari kubu Republik.
Selain keluarga Soros, sejumlah miliarder lainnya juga mendukung Harris di antaranya investor terkemua Trey Beck, taipan properti Rick Caruso, dan produser film Jamie Patricof. Ada juga Pendiri Evercore Inc Roger Altman, President Lizard Inc Ray McGuire, Kepala Eksekutif Marc Lasry.[5]
Penanganan Isu Global
Sejak dulu, siapapun yang menjadi Presiden AS akan ditunggu kiprah dan policynya terkait penanganan beberapa isu global di masa kepemimpinannya. Siapapun yang menang di Pilpres AS 5 November 2024 apakah Donald Joseph Trump ataukah Kamala Devi Harris akan menghadapi sejumlah isu global antara lain hubungan AS dengan Tiongkok dan Taiwan; perang Gaza, perang Russia dan Ukraina, isu terorisme dan isu ultranasionalis di AS sendiri. Langkah mereka akan membuat ‘world fewer atau tidak” akan menarik di nantikan. Berikut “flash brief” isu-isu global dimaksud.
Tensi antara AS dan Tiongkok yang merupakan dua negara ekonomi terkuat di dunia mencuat dan memanas beberapa tahun belakangan ketika militer Tiongkok melakukan agresi yang dinilai membahayakan Taiwan dan kampanye Washington untuk memotong Tiongkok terkait high-tech chips. Ketika Biden menggunakan pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping di San Francisco tahun 2023 untuk memperkuat hubungan kedua negara, masyarakat AS memprotes membanjirnya ekspor murah Tiongkok ke AS.
Sementara itu, Wapres AS Harris pernah bertemu Xi Jinping disela-sela acara KTT di Thailand dan belum pernah berkunjung ke Tiongkok. Menurutg Hu Xijin, mantan Pempred the Global Times dalam Medsos X atau Twitter miliknya menulis Biden tercatat sebagai Presiden AS pertama sejak Presiden Jimmy Carter yang tidak pernah berkunjung resmi kenegaraan ke Beijing. Kamala Haris kata Drew Thompson, a senior fellow at the Lee Kuan Yew School of Public Policy in Singapore harus segera mempelajari kebijakan Tiongkok.
Harris dalam KTT ASEAN di Indonesia tahun 2023, menyatakan ada keinginan untuk memproteksi kepentingan nasional AS dan memastikan “AS menjadi pemimpin peraturan global dan melawan pihak-pihak yang tidak sepakat” Dalam kesempatan tersebut, Kamala Harris menyebut Beijing melakukan “bullying” terkait upaya mereka mengontrol akses di Laut Tiongkok Selatan the South China Sea), dan Harris mengunjungi Palawan di Philippina, sebuah pulau yang berjarak sangat dekat dengan wilayah sengketa antara Tiongkok dengan beberapa negara tetangganya. Menurut Zhu Junwei, mantan peneliti di tentara Tiongkok (the People’s Liberation Army) yang sekarang menjadi Direktur Penelitian AS di Grandview Institution, apakah Trump atau Harris atau Republicans dan Democrats dimata Tiongkok adalah sama.
Menurut Evelyn Chang dan Sonia Heng, peneliti Goldman Sachs, jika Donald Trump menang di Pilpres, dia akan merencanakan 60% tarif atas produk Tiongkok, sehingga berpotensi menjadi “major downside growth risk/risiko pertumbuhan menurun secara keseluruhan” kepada Tiongkok. Perekonomian Tiongkok sebesar 4.7% pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5%. Bagaimanapun juga, beberapa analis mempercayai Tiongkok akan memperoleh hasil perdagangan yang positif jika Trump menjadi Presiden AS, karena memberikan “transactional nature.”.
Cawapres Partai Republik Vance mengatakan, selain perang Ukraina, Tiongkok adalah “isu nyata” bagi AS dan menciptakan “ancaman terbesar”. Sementara Menkeu AS, Janet Yellen menyatakan, kebijakan Tiongkok memperkuat kapasitas industrinya dan teknologinya dapat menyebab AS kehilangan banyak pekerjaan. Merespons pernyataan Vance, Jubir Kemenlu Tiongkok Lin Jian menyatakan, kami selalu menentang Tiongkok dijadikan salah satu isu dalam Pilpres AS.”
Selain isu Tiongkok, Presiden AS tetap akan menghadapi ancaman terorisme domestik dalam bentuk far-right extremism setelah 3 tahun kejadian penyerbuan pendukung Trump ke Gedung Putih pada 6 Januari 2021. Ideologi far-right saat ini mendominasi terorisme domestik di AS dalam bentuk kekerasan ras dan etnis. Veteran perang AS menurut studi Kemhan AS tahun 2021, berpotensi tergabung dalam kelompok ekstrimis. Data dari New America menunjukkan sejak tragedi 9/11, kelompok ekstrimis yang bergabung dalam ideologi far-right seperti white supremacy, anti-government, dan anti abortion ideologies, telah menyumbang sejumlah korban tewas di dataran AS.
Perang Gaza dan Timur Tengah jelas juga akan menjadi atensi Presiden AS berikutnya. Menurut pembuat kebijakan AS terkait Timur Tengah, Brett McGurk, ada kebijakan disebut dengan doktrin Biden (a “Biden Doctrine”) yang berisi prinsip-prinsip umum petunjuk kebijakan AS di Timteng, dimana program nuklir Iran dan operasi konter terorisme di Timteng menjadi concernnya. Selain itu, doktrin Biden juga focus kepada menjaga kebebasan pelayaran internasional melalui laut Timteng seperti Selat Hormuz dan Bab al Mandab, serta menolak salah satu negara mendominasi wilayah tersebut baik melalui pembangunan militer atau ancaman lainnya. AS dibawah Trump maupun Harris tetap menjadikan Israel dan Arab Saudi sebagai sekutu utamanya di Timteng, mungkin policy sedikit berbeda akan diberlakukan Harris jika menang. Kamala Harris menurut sumber Wall Street Journal akan mengganti penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin. Harris “pada akhirnya mungkin akan lebih menyelaraskan dirinya dengan elemen progresif” dari Partai Demokrat dan memberikan beberapa syarat mengenai dukungan AS untuk Israel. Harris sebagai “pendukung paling bersemangat di tingkat senior pemerintahan saat ini untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza,” mengutip sebuah bagian dari pidatonya di Selma, Alabama pada bulan Maret ketika dia mengkritik “kondisi tidak manusiawi” di daerah kantong Palestina. Harris telah menunjukkan “empati yang jauh lebih besar” terhadap rakyat Palestina daripada Biden atau anggota Gedung Putih lainnya. Mencalonkan Harris mungkin akan membantu Partai Demokrat yang terdiri dari warga Arab-Amerika, pemilih muda, dan kaum progresif, kata sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya kepada NBC, karena Harris tidak terkait dengan dukungan Biden untuk Israel.[8]
Sementara untuk penanganan perang Russia vs Ukraina, jelas AS baik dibawah Trump atau Kamala Devi Harris akan tetap mendukung eksistensi Ukraina dan kepentingan NATO ke depan, meskipun massa kepresidenan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah expired. Ukraina tetap dipandang AS sebagai proxy agent sekaligus penerima hutang terbanyak selama perang mereka dengan Russia. Bagaimanapun juga, Vladimir Putin dan para pemimpin yang seaspirasi dengan Putin seperti Kim Jong Un patut dijatuhkan oleh AS dan sekutunya, kecuali dengan Xi Jinping tampaknya AS masih mempertimbangkan serius.