STRATEGIC ASSESSMENT. Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara optimistis terhadap perkembangan pembangunan IKN, dan tengah mempersiapkan pemindahan awal pada September 2024.Jadi, ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut akan segera menyambut kepindahan aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di pemerintah pusat.
“Kami optimis dan bersiap untuk pemindahan awal September 2024 nanti, menyambut Aparatur Sipil Negara di ibu kota baru ini,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi DPR RI.
Thomas mengungkapkan progres pembangunan IKN Nusantara telah mencapai 84 persen. Dia menyatakan keyakinannya bahwa semua target pembangunan akan tercapai sesuai rencana, dan berharap seluruh target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mendorong penggunaan IKN. Menurut Undang-Undang IKN, seluruh kebutuhan listrik tahunan IKN akan dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panel surya atap.“Bisa juga dari angin ataupun air, serta disampaikan juga pada kami hari ini penggunaan hidrogen juga nanti akan dimaksimalkan di sini dan bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya usai memimpin kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke IKN.
Dia menambahkan, kapasitas PLTS dan panel surya atap di IKN masing-masing akan mencapai 10 megawatt dan 30 megawatt, namun perlu dukungan listrik cadangan yang saat ini masih terkoneksi ke IKN.
Eddy juga menyoroti signifikansi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam infrastruktur konstruksi yang jumlahnya besar, terutama untuk proyek-proyek berbasis teknologi tinggi.Dia mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan TKDN itu di masa mendatang, dengan target minimal 40 persen, khususnya untuk PLTS, sejalan dengan perkiraan penggunaan yang semakin luas di kawasan IKN.Selain itu, dia mendorong IKN untuk menjadi teladan pembangunan berkelanjutan dengan konsep green city, termasuk pengembangan bangunan ramah lingkungan yang dapat diadopsi sebagai model di seluruh kota di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyiapkan 16 ton garam yang akan disemai di langit Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), untuk mengendalikan potensi hujan berintensitas lebat di wilayah itu.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan IKN menjadi salah satu daerah di Kaltim yang berpotensi diguyur hujan dengan ketebalan antara 200 – 300 milimeter/bulan berdasarkan hasil analisa dasarian bulan Juni ini.
Sementara di saat yang bersamaan pengerjaan pembangunan sejumlah proyek strategis antara lain Bandara VVIP dan jalan tol di daerah setempat masih berlangsung dan harus cepat diselesaikan.
Oleh karena itu, kata dia, BMKG mencoba mengendalikan dengan penyemaian garam atau zat NaCl dalam rangkaian Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang berlangsung hingga 23 Juni 2024, dengan harapan hujan tidak menghambat proses pembangunan tersebut.
Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan dalam pelaksanaan OMC sejauh ini sudah dilakukan sepuluh sorti penerbangan yang menyemai garam tersebut ke gumpalan awan penghujan dengan total 21 jam 25 menit penerbangan oleh armada pesawat Casa 212-400 dengan registrasi A-2114 milik Skadron 4 TNI AU.
Seto menjelaskan pemilihan wilayah penyemaian diprioritaskan pada daerah upwind atau arah datangnya angin masa udara yang meliputi wilayah Selat Makassar, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser. Hal demikian bertujuan supaya awan hujan tidak masuk ke daerah target yaitu area dilaksanakannya kegiatan pembangunan.