STRATEGIC ASSESSMENT- Tulisan kami ini mewakili jutaan anak bangsa Indonesia,mara,geram terhadap peristiwa pembantaian Saudara Kami TNI-POLRI tiap hari dibantai oleh teroris papua dan sampai kapan ini akan terjadi karena tewasnya mereka ada jutaan tangisan mengiringi duka apalagi keluarga yang ditinggalkannya.
Buat Bapak Presiden Ri Jokowi.Menhan Prabowo,Panglima TNI Para Kelapa Staf TNI dan Para Panglima Kodam apa kalian sejahat itukah membiarkan pembantaian ini tiap hari terjadi dan kabar terakhir danramil dibunuh dengan kejiDanramil Dibunuh Teroris Papua apakah kalian tidak punya rasa empati kepada saudara kami TNI-POLRI yang dibantai oleh teroris papua.
Sebenarnya Untuk Hancurkan Teroris Papua Tidak susah Kalau ada keseriusan dari pihak kalian pemangku kewenangan di republik ini,ayo demi bangsa Indonesia yang besar ini bertindaklah habisi teroris pengganggu ketentraman di papua.
Aksi penyerangan kelompok separatisme bersenjata terhadap warga sipil di Papua masih terus berlanjut. Dalam sepekan terakhir sedikitnya enam warga biasa di sejumlah wilayah di Papua menjadi sasaran penembakan, dan pembunuhan, serta korban dari kontak tembak kelompok bersenjata Papua merdeka itu dengan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri. Serangan terhadap warga sipil tersebut bukan cuma terhadap warga pendatang, namun juga memakan korban jiwa dari orang asli Papua (OAP).
Dalam siaran pers resmi Operasi Damai Cartenz, rangkaian penembakan terhadap warga biasa itu terjadi dalam peristiwa yang berbeda. Pun terjadi di wilayah yang berbeda-beda. Akan tetapi Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani mengidentifikasi serangan-serangan tersebut sengaja dilakukan kelompok separatisme. Serangan pertama, terjadi di Kampung Modusit, di Distrik Serambakon, di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada Senin (8/4/2024) malam waktu setempat.
Penyerangan itu, kata Kombes Faizal menyasar Timo Kasipmabin (45 tahun), OAP yang diketahui sebagai Kepala Kampung Modusit. Kombes Faizal menuding, dalang penyerangan tersebut dilakukan oleh Ananias Ati Mimin yang diketahui selaku pemimpin kelompok separatisme di kawasan Bintang Timur. “Korban atas nama Timo Kasipmabin dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ananias Ati Mimin di Kampung Modusit. Korban adalah Kepala Kampung Modusit, yang juga sebagai Satpol PP Kabupaten Pegunungan Bintang,” begitu kata Kombes Faizal, Kamis (11/4/2024).
Menurut Kombes Faizal, Timo Kasipmabin dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata lantaran perannya sebagai petugas pamong praja yang turut membantu aparat keamanan TNI-Polri dalam pengamanan wilayah perkampungannya dari aksi-aksi sepihak kelompok separatisme. Adapun peristiwa kedua, terjadi pada hari yang sama (8/4/2024) di Intan Jaya, Papua Tengah. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengabarkan, dua warga di Pos Bank Papua, dan di Pos BPD menjadi korban tembakan atas serangan separatisme.
Berita duka ini sudah diberitakan banyak media baik dari dalam Negeri bahkan media dunia kenapa kalian pemegang kekuasaan masih diam.
Terutama Terkhusus Kepada Bapak Menhan Presiden Terpilih Kami penulis,kami setia mendukung bapak dari 2014-2024 harapan kami simple selesaikan duka dan pembunuhan yang dilakukan oleh teroris papua.