STRATEGIC ASSESSMENT. Populi Center merilis hasil survei kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebanyak 80,0% responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi. Survei bertajuk ‘Peluang Pemilu Satu Putaran’ ini dirilis, Rabu (7/2/2024). Survei dilakukan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2024, jumlah responden 1.500 yang tersebar di 38 Provinsi secara proporsional berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Data menunjukkan bahwa sebesar 80% (sangat puas 12,7%, puas 67,3%) masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo,” bunyi keterangan survei. Selain itu, responden diminta memberi penilaian tentang demokrasi di bawah pemerintahan Jokowi. Hasilnya, 75,1% masyarakat menilai demokrasi saat ini baik.
“Data menunjukkan bahwa total sebesar 75,1% masyarakat menilai baik (sangat baik 6,3%, baik 68,8%) pelaksanaan demokrasi di Indonesia, sementara yang menilai buruk sebesar 20,9% (buruk 17,5%, sangat buruk 3,4%). Sisa angka sebesar 5% menyatakan tidak memahami pertanyaan ini,” katanya.
Sementara, berdasarkan survei Litbang Kompas, masing-masing kandidat memperoleh penilaian baik dari responden dengan skor lebih dari 7. Penilaian ini merujuk jawaban 68,7 persen dari responden yang menonton debat saat survei berlangsung. Rata-rata margin of error penelitian saat debat ±6,93 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Dalam survei tersebut, publik menilai kemampuan ketiga capres menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, penguasaan masalah, serta penampilan kandidat di atas panggung. Penampilan pakaian, sikap, dan ekspresi yang ditunjukkan setiap capres juga masuk dalam penilaian publik.
Hasilnya, Anies Baswedan mendapatkan skor 7,5 dalam hal menjawab pertanyaan, 7,4 dalam penguasaan topik, dan 7,9 dalam penampilan di atas panggung. Rata-rata skor Anies dalam debat Pilpres 2024 kelima adalah 7,6. Apabila dibandingkan dengan debat pertama dan ketiga, responden menilai Anies menunjukkan peningkatan. Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu diganjar skor rata-rata 7,2 saat debat pertama dan 7,5 dalam debat ketiga.
Sementara itu, responden memberi Prabowo Subianto skor 7,0 dalam hal menjawab pertanyaan, 7,0 dalam penguasaan topik, dan 7,4 dalam penampilan di atas panggung. Skor rata-rata Prabowo dalam debat kali ini adalah 7,1. Publik menilai Prabowo menunjukkan peningkatan saat tampil debat. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu diberi skor rata-rata 6,6 dalam debat pertama dan 7,0 dalam debat ketiga.
Ganjar Pranowo diberi skor 7,3 untuk kemampuan menjawab pertanyaan, 7,4 untuk penguasaan topik, dan 7,4 untuk penampilan di atas panggung debat. Publik memberi Ganjar skor rata-rata 7,3. Skor rata-rata Ganjar dalam debat Pilpres 2024 kelima sedikit menurun dibanding debat ketiga yang mencapai 7,5. Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mendapatkan penilaian lebih baik dibanding skor debat pertama 7,0.
Adapun tema debat capres terakhir atau debat Pilpres 2024 kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Sebagian besar (88 persen) responden mengaku pilihan capresnya masih tetap sama seperti sebelum debat berlangsung. Pengakuan ini terlihat meningkat sedikit dibandingkan dengan debat keempat yang mempertemukan setiap cawapres.
Litbang Kompas mewawancara sebanyak total 1.002 responden dari seluruh Indonesia pada lima kesempatan debat Pilpres 2024.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, rata-rata margin of error penelitian untuk setiap kali debat ±6,93 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pengambilan sampel dimungkinkan terjadi. Pengumpulan pendapat sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap sikap itu ditunjukkan pada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Misalnya, Anies kerap menyampaikan kalimat,”Pak Prabowo yang saya hormati.”
Padahal, kata-kata itu tak nampak pada dua debat capres sebelumnya di mana Anies lebih sering menjawab pertanyaan atau menanggapi statemen Prabowo secara langsung. “Anies tak ingin membangun sentimen negatif dengan tak menyerang secara agresif. Selain itu, Anies juga tak lagi menyampaikan pertanyaan menohok atau pun sindiran ke Prabowo.
Sikap itu berbeda dengan debat pertama dan ketiga capres. Bagi Adi, semestinya debat capres terakhir sebelum Pilpres 2024 berlangsung dimanfaatkan Anies untuk semakin menunjukkan perbedaannya dengan Prabowo maupun capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Sayangnya, lanjut dia, sikap itu tak ditunjukkan dengan cenderung bermain aman dan kurang bersikap kritis seperti dua debat sebelumnya. “Sebenarnya debat terakhir mestinya (Anies) gaspol.
Jangan takut kelihatan mengkritik dan berbeda, yang penting elegan,” tutur dia. Di sisi lain, Adi menduga sikap Anies yang bermain aman ditujukan untuk mempengaruhi konstituen yang sampai saat ini masih gundah atau undecided voters.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan memunculkan narasi yang dapat menimbulkan sentimen negatif agar dapat mempengaruhi ceruk pemilih yang belum menentukan pilihannya. “Persis, pemilih yang oleng sepertinya disasar Anies. Pemilih oleng ini mesti hati-hati mendekatnya,” imbuh dia.
Berdasarkan survei Litbang Kompas Desember 2023 menunjukkan jumlah undecided voters masih cukup tinggi dengan angka 28,7 persen.
Berdasarkan survei nasional terbaru Charta Politika yang digelar 4-11 Januari 2024 elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan angka 42,2 persen, disusul Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 28 persen, dan Anies-Muhaimin 26,7 persen. Dalam survei ini diketahui sebanyak 3,1 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Melihat persaingan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin elektabilitasnya relatif berimbang.
Hal ini tentu pertarungan sengit akan terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin untuk mendapatkan tiket masuk putaran 2 Pilpres 2024 mengingat dari tiga paslon belum ada yang mencapai 51 persen.
Berdasarkan survei nasional yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 10-11 Januari 2024, terungkap elektabilitas Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud. Secara nasional elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan angka 47 persen, disusul Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 23,2 persen, dan Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 21,7 persen. Masih ada 8 persen responden yang belum menunjukan pilihannya.
Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia yang digelar 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran berada di urutan pertama dengan angka 45,79 persen, disusul Anies-Muhaimin 25,47 persen, dan Ganjar-Mahfud di posisi tiga dengan elektabilitas 22,96 persen. Dari temuan tersebut menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas dari pasangan Anies-Cak Imin. Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami stagnasi, dan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas.
Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang digelar periode 13-18 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran 43,7 persen, Anies-Muhaimin 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen.
Lembaga Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei elektabilitas peserta Pilpres 2024 menjelang 14 Februari. Hasilnya, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli pasangan lainnya. Survei ini digelar pada 4-7 Februari 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Populasi survei adalah seluruh WNI yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia minimal berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Survei dilakukan melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic-random sampling)dengan margin of error ± 2,83%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknis wawancara melalui telepon (telesurvei) dengan pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50% laki-laki dan 50% perempuan serta 60% penduduk pedesaan dan 40% penduduk perkotaan. Survei juga dilengkapi dengan penelusuran data percakapan warganet (netizen) melalui media monitoring dari berbagai platform media sosial.
“Hasil survei Polstat Indonesia menunjukkan bahwa seandainya pilpres dilaksanakan saat ini, pasangan Prabowo-Gibran akan keluar sebagai pemenang dengan tingkat keterpilihan 52,8%. Kemudian diikuti oleh pasangan Anies-Cak Imin dengan elektabilitas 26,5% dan Ganjar-Mahfud Md 18,2%, sementara sebanyak 2,5% responden belum dapat menentukan pilihan (undecided voters),” kata Direktur Riset Polstat Apna Permana dalam konferensi pers, Kamis (8/2/2024).
Apna menyampaikan apabila tren elektabilitas seperti ini terus berlanjut, maka peluang Pilpres 2024 satu putaran semakin besar. Hal ini, kata dia, selaras dengan hasil survei terkait keinginan publik agar Pilpres 2024 berjalan satu putaran nyaris 70%.
“Dengan demikian, jika trend elektabilitas ini bertahan terus hingga 14 Februari 2024 nanti maka Pilpres 2024 akan berlangsung dalam satu putaran saja. Sebagaimana diinginkan oleh mayoritas publik, Pilpres 2024 cukup berlangsung dalam satu putaran saja,” ujarnya.