STRATEGIC ASSESSMENT. China buka suara terkait ketegangan di Timur Tengah baru-baru ini pasca serangan Amerika Serikat (AS) ke wilayah Yaman untuk melawan Houthi. Ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Mao Ning mengatakan China prihatin dengan kejadian serangan ini. Beijing berharap eskalasi pasca konflik ini dapat cepat diredam.
“Kami menghimbau pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, untuk mencegah konflik meluas,” tambahnya dikutip Malay Mail.
AS dan Inggris secara resmi melakukan serangan langsung ke wilayah Yaman. Langkah ini dilakukan kedua negara untuk menggempur kelompok Houthi yang telah melakukan serangan ke beberapa kapal dagang di Laut Merah.
Houthi mengaku serangan ke kapal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran antara milisi penguasa Gaza, Hamas, dengan Tel Aviv. Selain kapal Israel, kelompok pro-Iran itu menyebut akan menyerbu kapal-kapal negara-negara sekutu Tel Aviv.
AS diketahui telah menjadi sekutu utama Israel di Timur Tengah. Negeri Paman Sam itu juga telah memberikan Tel Aviv akses terhadap beberapa senjata buatannya. Serangan ini telah berdampak pada jalur pelayaran Eropa-Asia. Raksasa perkapalan dunia seperti Maersk, Evergreen, Mediterranean Shipping Company (MSC), Ocean Network Express (ONE), Hapag Lloyd, dan Hyundai Merchant Marine (HMM) telah memilih cara ini. Terbaru, perusahaan pelayaran kakap China, Cosco Shipping, juga memilih cara serupa.
Selain pelayaran, konflik ini membuat harga minyak lompat 1% pada awal perdagangan pagi hari ini. Ini melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya karena ketegangan memang telah memuncak dalam beberapa pekan terakhir.
Dengan situasi ini, Mao menambahkan menekankan bahwa wilayah Laut Merah adalah jalur penting bagi logistik internasional dan perdagangan energi. Maka itu, keamanannya menjadi tanggung jawab semua pihak.
Sebelumnya respons keras diberikan Rusia dan Iran. Moskow menuntut Dewan Keamanan (DK) PBB mengadakan pertemuan darurat karena tindakan AS sementara Iran menyebut AS dkk melanggar kedaulatan Yaman dan mengalihkan isu sebenarnya yakni serangan Israel ke Gaza.