STRATEGIC ASSESSMENT. Camat Jatiasih Ashari memenuhi panggilan Bawaslu Kota Bekasi, terkait laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN di Pemilu 2024, Selasa (9/1/2024).
Ashari, termasuk di antara camat yang dilaporkan ke Bawaslu Kota Bekasi usai ASN dan aparatur foto bersama sambil memamerkan jersey nomor 2 secara serentak di Stadion Patriot Candrabhaga, Jumat (29/12/2023). “Jumlah pertanyaannya 31,” kata Ashari kepada awak media usai memberikan keterangan kepada Bawaslu Kota Bekasi, Selasa (9/1/2024).
Ashari mengaku terkait materi pertanyaan yangbditanyakan kepadanya, dia belum dapat mengungkapkan karena itu bagian dari klarifikasi yang dilakukannya kepada Bawaslu.
Dia mengklaim, terkait foto bersama yang dilakukan dalam proses olahraga pada Jumat (29/12/2023) tersebut hanya silaturahim antar aparatur kecamatan se-Kota Bekasi.
“Terkait foto itu, masuk materi Bawaslu. Nanti Bawaslu yang akan menyampaikannya apa yang menjadi klarifikasi dari hasil komunikasi saya,” terangnya.
Selanjutnya, sambung Azhari, dirinya menghormati proses selanjutnya. Dan memastikan aksi pamer jersey nomor punggung 2 itu tidak ada perintah atasan.
Pimpinan Cabang (Pincab) Bank Jabar dan Banten (bjb) Kota Bekasi Bayu Novi Putra Utama memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi, Selasa (9/1/2024).
Bayu datang ke Bawaslu Kota Bekasi memenuhi undangan untuk klarifikasi terkait laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN, dalam perkara foto bersama ASN di stadion Patriot Candrabhaga pada Jumat (29/12/2023). Dalam foto tersebut, sejumlah camat memamerkan jersey nomor 2 secara serentak.
Bayu mengatakan, apa yang menjadi materi klarifikasi dalam perkara yang dilaporkan sudah disampaikannya ke Bawaslu Kota Bekasi. Bayu mengaku sudah menjelaskan sebelumnya, bahwa pihaknya hanya mendapatkan jersey dari panitia dan jersey itu sebanyak 25 nomor punggung.
Sebuah baliho bergambar Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membuat heboh.
Bawaslu Kabupaten Sukoharjo menemukan baliho bergambar Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi bersama dengan salah Prabowo-Gibran terpasang di tiga lokasi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Rochmad Basuki mengatakan, pihaknya menemukan baliho Dandim Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi itu pada, Selasa 9 Januari 2024. Tiga titik pemasangan baliho tersebut yakni di area persawahan wilayah Kecamatan Bendosari dan Sukoharjo Kota.
Rochmad menyebut, Letkol Czi Slamet Riyadi sudah memberikan klarifikasi terkait baliho tersebut ke kantor Bawaslu Sukoharjo.
Menurut Rochmad, Dandim 0726/Sukoharjo memastikan bahwa pihaknya netral. Berdasarkan penelusuran, baliho tersebut tertancap area persawahan, tepatnya dua di Bendosari dan satu di Sukoharjo kota.
Pihaknya, lanjut Rochmad, sudah mengerahkan jajaran di 12 kecamatan untuk menyisir lagi apakah ada baliho-baliho serupa.
Camat Pondokmelati Heni Setiowati mengaku dicecar 32 pertanyaan oleh Bawaslu Kota Bekasi, dalam perkara dugaan pelanggaran netralitas ASN.
Heni Setiowati diperiksa Bawaslu Kota Bekasi selama dua jam, Rabu (10/1/2024). Di hari yang sama, Bawaslu Kota Bekasi mendengarkan keterangan Camat Rawalumbu Nia Aminah Kurniawati.
Usai menjalani pemeriksaan, Camat Pondokmelati Heni Setiowati mengaku telah memberi klarifikasi dalam perkara dugaan pelanggaran netralitas ASN.
“Tugas saya ke sini untuk mengklarifikasi di Bawaslu Kota Bekasi sudah saya penuhi,” ucap Heni kepada wartawan di Bawaslu, Rabu (10/1/2024).
“Saya menjelaskan supaya bisa secara utuh, jelas, bukan dari satu foto yang dinarasikan oleh orang yang tidak hadir di sana,” lanjutnya.
“Yang jelas tugas saya menjelaskan rangkaian kegiatan itu dari awal sampai selesai sudah saya informasikan. Terima kasih ya,” tandas Heni sambil bergegas masuk mobil meninggalkan kantor Bawaslu.
Camat Pondokgede Zainal Abidin Syah mengaku kaget foto bersama saat kompetisi sepakbola antar kecamatan se-Kota Bekasi, Jumat (29/12/2023) viral dan jadi urusan Bawaslu Kota Bekasi.
“Saya tidak sadar, karena kondisinya main bola. Kemudian jeda simbolis dan main bola lagi. Jadi tidak sadar. Ya artinya tidak disengaja hal-hal seperti itu. Jadi viral saya kaget,” ungkap Zainal usai memberi keterangan di kantor Bawaslu Kota Bekasi, Selasa (9/1/2014).
Zainal mengaku mendapat sekitar 30 pertanyaan dari Bawaslu dan berlangsung selama dua jam. Pertanyaan yang diajukan Bawaslu, imbuh Zainal, lebih banyak terkait jersey nomor 2 yang jadi sorotan dalam foto bersama.
Terkait dugaan dukungan ke paslon tertentu dalam foto bersama itu, Zainal mengklaim tidak tahu menahu. Dan menyerahkan kepada panitia dalam pembagian jersey tersebut.