STRATEGIC ASSESSMENT. Khofifah Indar Parawansa memutuskan mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Dukungan ini dinilai bisa merepotkan PKB di Jawa Timur.
“Dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran akan merepotkan mesin politik PKB di kubu AMIN, yang saat ini menggantungkan mesin politiknya pada jaringan pesantren dan masyarakat Nahdliyin,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam kepada wartawan, belum lama ini.
Umam menjelaskan tekanan terhadap mesin politik PKB di basis NU, juga semakin kuat ketika elit pengurus PBNU dirasa tidak sejalan dengan kepentingan politik pencawapresan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Meski begitu, konstalasi politik di Jawa Timur masih dinamis. Momentum 1,5 bulan ke depan bisa dimanfaatkan oleh masing-masing paslon untuk konsolidasi kekuatan politiknya.
Umam menambahkan, dua mesin politik yang selama ini mendominasi Jatim, yakni PDIP dan PKB sebagai representasi kekuatan politik abangan dan santri, saat ini terpecah di dua gerbong koalisi yang berbeda.
Umam menyebut dukungan politik Khofifah, jelas akan meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur. Dia menyebut simpul kekuatan politik di Jawa, khususnya Jawa Timur, adalah basis pemilih Nahdliyin.
“Khofifah akan membukakan pintu lebar-lebar bagi timses Prabowo-Gibran untuk penetrasi lebih efektif ke basis-basis pesantren, yang meskipun loyalitas politik terhadap Kiai tidak sekuat dulu, tapi kampanye di jaringan pesantren tetap dibutuhkan untuk megoptimal penguasaan massa riil berbasis santri, alumni pesantren, hingga orang tua santri,” ujar Umam.
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rakamasih yang tertinggi di Pilpres 2024.
Namun, IPO mendapati posisi Prabowo-Gibran itu semakin disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan elektabilitas Prabowo dan Gibran mencapai 42,3 persen. Dedi menyebut capaian elektabilitas tertinggi itu dipengaruh meningkatnya elektabilitas Gibran secara pribadi yang menyumbang 0,8 persen.
Dedi merinci, dari capaian itu, hanya 22,3 persen yang mengaku sangat yakin terhadap paslon nomor urut 2. Sementara yang mengaku yakin 54,8 persen, tidak yakin 15,2 persen, sangat tidak yakin 3,8 persen dan 3,9 persen mengaku tidak tahu.
Dedi menyebut di posisi kedua ditempati paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Jarak elektabilitas AMIN dan Prabowo-Gibran terpaut 7,9 persen.
“Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen,” kata Dedi dalam pemaparannya, Rabu (10/1).
Sebanyak 34,2 persen responden di antaranya mengaku sangat yakin kepada AMIN, kemudian 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin dan 1,4 persen mengaku tidak tahu.
Adapun pada posisi terakhir ditempati paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan 21,5 persen. Dedi menyebut posisi bontot ini dipengaruhi juga oleh elektabilitas Mahfud.
Dari perolehan 21,5 persen itu, responden yang mengaku sangat yakin 26,1 persen. Kemudian 48,3 persen responden mengaku yakin, 16 persen tidak yakin, 3,5 persen sangat tidak yakin dan 5,8 persen mengaku tidak tahu.
Survei IPO dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Jumlah responden mencapai 1.200 orang dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Perdebatan calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di panggung debat yang digelar KPU tampak panas sejak kali pertama.
Pada debat pertama yang bertema hukum, HAM, dan pemerintahan, Anies menyinggung soal pelanggaran etika berat yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Pelanggaran etika berat itu bertalian dengan putusan syarat usia calon wakil presiden yang akhirnya membuat Gibran Rakabuming Raka bisa mendampingi Prabowo. Anies juga mengatakan ada masalah dalam demokrasi di Indonesia.
Prabowo pun menjawab persoalan etika di MK sudah selesai. Menurutnya, apa yang dilakukannya dengan menggandeng Gibran tak bermasalah secara hukum. Prabowo juga mengungkit dukungannya untuk Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Prabowo, Anies tak pantas berbicara soal etika. Ia juga menyindir Anies sebagai sosok yang asal bicara tanpa data dan ambisi menggebu. Menteri Pertahanan itu menilai Anies terlalu teoritis, terutama terkait beberapa permasalahan keamanan yang masih dihadapi Indonesia.
Prabowo sejak debat pertama juga mengeluarkan seloroh yang kontroversial kepada Anies. Mulai dari ‘sorry ye’ pada debat pertama hingga ‘omon omon’ pada debat kedua akhir pekan lalu.
Bahkan, di luar panggung debat, Prabowo sempat menyebut ‘etik endasmu’ yang kemudian diklarifikasi sebagai sebuah lelucon internal.
Saling serang antara Anies dan Prabowo di debat Pilpres 2024 terjadi karena perbedaan narasi yang diusung keduanya.
Demikian menurut pandangan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro. Anies membawa narasi perubahan, sementara Prabowo membawa narasi keberlanjutan.
Agung menyebut hubungan Anies dan Prabowo saat ini tidak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari sikap Prabowo tidak bersalaman dengan Anies usai debat ketiga Pilpres 2024 akhir pekan lalu.
Selain itu, kata dia, perseteruan antara Anies dan Prabowo juga disebabkan faktor elektoral. Berdasarkan beberapa survei, elektabilitas Prabowo-Gibran lebih unggul dari Anies-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Agung berpendapat Prabowo ingin agar Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Namun, Anies ingin memastikan pilpres berlangsung dua putaran, sehingga ia menyerang Prabowo dengan tujuan bisa mendongkrak suara elektoralnya.
Menurutnya, Anies memang sengaja melupakan utang budi politik terhadap Prabowo di Pilkada DKI 2017. Sebab, jika itu dibawa-bawa, maka Anies tidak maksimal dalam berkompetisi di Pilpres 2024.
Agung berkata respons dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran atas serangan Anies pascadebat turut menjadi penentu. Menurutnya, jika TKN tak menyikapi serangan Anies dengan baik, hal itu akan menjadi insentif elektoral bagi Anies.
Agung menyampaikan berdasarkan temuannya di berbagai platform sosial media, Anies mendapat sentimen positif usai debat ketiga Pilpres 2024. Sentimen itu lebih besar dibandingkan Ganjar dan Prabowo.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul berpendapat serangan Anies ke Prabowo secara bertubi-tubi karena elektabilitasnya rendah di berbagai survei.
Sementara elektabilitas Prabowo selalu unggul. Prabowo juga mendapat dukungan dari kekuasaan, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan ayah Gibran. Karena itu, kata dia, wajar Anies menjadikan panggung debat untuk menyerang Prabowo.
Ia menyebut Anies tahu persis kelemahan Prabowo. Anies berhasil membuat Prabowo emosional, sehingga pembahasan mengenai pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional tak menyentuh esensi.
Adib menilai pernyataan Anies yang menyebut Prabowo memiliki lahan lebih dari 340 ribu hektare offside. Ia menilai hal itu di luar konteks pembahasan mengenai pertahanan.
Adib mengatakan ketidaksukaan Prabowo terhadap serangan-serangan Anies terlihat dari beberapa kosa kata yang dilontarkan seperti ‘omon-omon’ dan ‘Pak Anies, Pak Anies’.
Adib pun mengatakan saling serang antara Anies dan Prabowo berdampak pada elektoral. Pemilih rasional yang menganut adat ketimuran bisa bergeser dari Anies lantaran telah menyerang ranah pribadi Prabowo.