Kelompok Hizbullah menembakkan lebih dari 60 roket ke sebuah pangkalan militer Israel. Serangan roket itu diklaim sebagai respons atas kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan yang diduga didalangi Tel Aviv di Beirut, Lebanon.
“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Aruri… perlawanan Islamis (Hizbullah-red) menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal yang berbeda-beda,” klaim Hizbullah dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP.
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 40 peluncuran roket dari wilayah Lebanon. Tidak dijelaskan lebih lanjut apakah roket-roket itu memicu kerusakan atau memakan korban jiwa di Israel.
Hanya disebutkan oleh militer Israel bahwa pasukannya menyerang sel yang bertanggung jawab atas peluncuran roket dari Lebanon itu tak lama usai serangan roket menghujani wilayahnya.
Sirene udara dilaporkan berbunyi di kota-kota besar dan beberapa kota kecil di wilayah Israel bagian utara saat serangan roket terjadi. Sirene juga terdengar di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel.
Perbatasan Lebanon dan Israel marak dilanda serangan lintas perbatasan, terutama antara Hibzullah — yang didukung Iran dan sekutu Hamas — dengan pasukan militer Israel. Serangan lintas perbatasan itu meningkat sejak perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada awal Oktober tahun lalu.
Kematian Aruri dalam serangan drone yang diduga didalangi Israel di pinggiran Beirut, markas kuat Hizbullah, pada Selasa (2/1) waktu setempat telah memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.