STRATEGIC ASSESSMENT. Presiden Turki, Erdogan melayangkan pernyataan keras terkait perang di Gaza. Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mirip seperti pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Israel tengah mempersiapkan diri untuk perang baru. Hal ini membuat Amerika Serikat (AS) was-was. Ini terkait hubungan Israel dengan tetangganya di Utara, Lebanon, yang terus menerus memanas. Konfrontasi terus terjadi antara Negeri Yahudi itu dengan milisi penguasa Lebanon, Hizbullah, pasca serangan Israel ke Gaza, Palestina.
Anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan keadaan di Utara sangatlah menegangkan. Menurutnya, tidak ada lagi ruang untuk diplomasi dalam menstabilkan situasi.
Hal senada juga dikatakan Kepala Staf Militer Israel Letjen Herzi Halevi. Ia mengatakan pasukan di perbatasan dengan Lebanon, berada dalam kesiapan yang sangat tinggi.
https://s.snackvideo.com/p/p9n7sd0c
Sementara itu, para pejabat AS telah khawatir bahwa serangan balasan Israel di wilayah tersebut dapat meningkat menjadi pertempuran regional yang lebih besar. Meski begitu, Washington sendiri telah melakukan serangkaian serangan udara di Irak terhadap fasilitas yang dikatakan digunakan oleh proksi Iran.
Seorang pejabat Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa Menteri Luar Negeri Anthony J. Blinken berencana mengunjungi Israel pada awal Januari untuk membahas perang di Gaza dan rencana bagaimana wilayah Palestina akan diatur ketika konflik berakhir. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan keempat Blinken ke wilayah tersebut sejak serangan 7 Oktober.
https://s.snackvideo.com/p/UrdqLV3A
Israel berada di bawah tekanan dari negara-negara Eropa dan PBB untuk segera menyetujui gencatan senjata. Namun dengan Hamas dan Israel yang mengutarakan syarat-syarat yang tampaknya sulit untuk diselesaikan di depan umum, para diplomat mengatakan tampaknya kesepakatan untuk gencatan senjata abadi masih jauh dari harapan.
Sejak awal konflik, baik Israel maupun Hamas telah mengeluarkan pernyataan garis keras di depan umum. Bahkan ketika perundingan berlanjut secara pribadi, seringkali melalui pemerintah Qatar, yang menjadi perantara gencatan senjata pada bulan November yang membuka pintu bagi pertukaran sandera dengan tahanan.
Pemerintah Mesir pun diketahui telah mengedarkan proposal yang menyerukan pertukaran sandera dan tahanan lebih lanjut sebagai langkah menuju gencatan senjata permanen. Namun para diplomat memperingatkan bahwa baik Israel maupun Hamas tampaknya tidak setuju.
https://s.snackvideo.com/p/OuoUdb3b
Israel kini kembali dihantui oleh ancaman terowongan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.
Hizbullah disebut memiliki banyak pengalaman dalam bidang pembangunan terowongan.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menemukan terowongan terbesar Hamas yang ternyata lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.
Dilansir dari The Jerusalem Post, pertanyaan itu muncul pekan lalu setelah Israel menemukan terowongan terbesar Hamas.
Pemimpin Komando IDF Utara Mayor Jenderal Uri Gordin berujar kepada anggota dewan di utara bahwa informasi tentang terowongan Hizbullah tak akan dirahasiakan.
https://s.snackvideo.com/p/rvHd1BbF
Gordin menyebut IDF terus mencari infrastruktur musuh di atas dan di bawah tanah. Sementara itu, Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma pada tanggal 18 Desember lalu juga menyinggung ancaman terowongan Hizbullah.
Adapun artikel dari media Israel bernama Maariv menyebutkan detail lain dalam laporan Alma tahun 2021 silam.
“Dalam perkiraan kami, setelah Perang Lebanon Kedua tahun 2006, dengan bantuan Korea Utara dan Iran, [Hibullah] membangun proyek pembentukan jaringan “antarkawasan” di Lebanon,” kata peneliti Alma bernama Tal Beeri.
Para tentara cadangan Israel menyatakan kemarahannya di Knesset setelah mereka terlibat dalam perang di Jalur Gaza dan kurangnya bantuan dari pemerintah.
Seorang tentara Israel, Lior Moshayev, menangis di depan Komite Keuangan Israel di Knesset, yang dihadiri oleh tentara cadangan Israel.
Lior Moshayev adalah tentara yang bertugas di Brigade Golani, pasukan elit Israel yang baru-baru ini ditarik dari Jalur Gaza setelah menderita kerugian besar.
Dalam pidatonya di Knesset, Lior Moshayev bercerita, dia dan saudaranya direkrut oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dia berada di Brigade Golani di Jalur Gaza dan saudaranya berada di Israel utara, yang melawan peluru dan rudal Hizbullah di Lebanon.
Lior Moshayev mengatakan dia tidak menerima satu Shekel (mata uang Isral) pun, padahal dia mempertaruhkan nyawanya dengan tembakan peluru yang melewati kepalanya.
https://s.snackvideo.com/p/3trAdSEZ
Perwakilan otoritas pajak Israel kemudian bertanya padanya, mengapa ia tidak mengajukan klaim kompensasi.
Milisi Yaman, Houthi, mengaku melancarkan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kota pelabuhan Israel Eilat, serta kapal komersial di Laut Merah.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan kelompok itu melakukan serangan drone di Eilat dan “daerah lain di Palestina yang diduduki Israel”, demikian dilansir Al Jazeera.
https://www.instagram.com/reel/C1CqCyZpbNW/?igsh=MWJiNGc3YTV0OHhwMw==
Sarea juga menyebut kelompok itu meluncurkan rudal ke kapal MSC United di Laut Merah, usai kapal itu mengabaikan tiga seruan peringatan.
Perusahaan pelayaran MSC Mediteranian mengonfirmasi bahwa MSC United VIII, yang sedang dalam perjalanan dari pelabuhan King Abdullah di Arab Saudi ke Karachi di Pakistan, mengalami serangan.
Perusahaan itu kini tengah melakukan penyelidikan dan melaporkan kejadian itu kepada koalisi Angkatan Laut yang pimpinan Amerika Serikat di Laut Merah, yang dibentuk demi “mengeroyok” Houthi.
Pernyataan ini juga muncul beberapa jam usai Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UMKTO) juga menerima laporan tentang insiden yang melibatkan kapal di lepas pantai Yaman, terkena serangan drone,
UMKTO melaporkan insiden itu sekitar 111 kilometer di luar pelabuhan Hodeidah Yaman. Sebelumnya Amerika Serikat mengatakan Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal, menargetkan 10 kapal komersial yang memiliki hubungan dengan puluhan negara.
Pasca rentetan kejadian itu, AS baru-baru ini mengumumkan koalisi keamanan untuk melindungi rute pelayaran komersial dari serangan Houthi dan melakukan patroli secara berkala.
Infeksi jamur parah di Jalur Gaza menyebabkan seorang tentara Israel tewas dan 10 tentara Zionis lainnya dirawat di rumah sakit sejak awal Desember ini.
Tentara Israel yang terlibat dalam invasi darat di Gaza, disebut terjangkit infeksi jamur dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari sebelum meninggal, karena “kondisi serius” akibat penyakit tersebut.
Sementara itu, sepuluh tentara lainnya juga didiagnosis menderita beberapa infeksi jamur selama melakukan invasi di Gaza.
Dilansir The New Arab, Kepala Unit Penyakit Menular dan Laboratorium di Pusat Medis Sheba, Profesor Gila Rahav, mengatakan bahwa infeksi jamur tersebut terjadi di tanah lokal di Gaza. Penyebaran jamur itu bahkan disebut tak ada sebelum perang di Gaza.
Rahav menyebut kemungkinan sumber jamur yang terkontaminasi itu berasal dari polusi tanah dari air limbah. Kini penyelidikan tengah dilakukan untuk menentukan apakah jamur ini berasal dari terowongan bawah tanah.
Menanggapi penyebaran jamur ini, Israeli Society for Infectious Diseases bakal mengadakan pertemuan mendesak bersama para ahli epidemiologi dari pasukan Israel dan Kementerian Kesehatan, soal penyakit yang menginfeksi pasukan selama invasi darat di Gaza.
Sebelumnya beberapa badan kesehatan dan lingkungan hidup internasional telah memperingatkan bahwa agresi Israel di Gaza akan menyebabkan krisis kesehatan dan bencana lingkungan, akibat masalah limbah di wilayah Palestina.
Pemerintah Gaza juga memperingatkan soal risiko ini, usai wilayah utara Gaza kini dibanjiri air limbah pada 4 Desember, karena stasiun pompa mengalami kehabisan bahan bakar di tengah blokade Israel.
Otoritas Gaza mendesak untuk dilakukannya penyelidikan internasional terhadap Israel. Hal ini dilakukan usai Pemerintah di Gaza, Palestina, menuduh Israel mencuri organ tubuh dari jasad warga Palestina.
Dilansir Anadolu Agency, kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan pemeriksaan jenazah mengungkapkan bahwa bentuk jenazah yang diserahkan Israel berubah secara signifikan akibat pencurian organ vital dari jenazah.
Otoritas Gaza menyebut bahwa tentara Israel menyerahkan jenazah tanpa nama dan menolak menyebutkan secara spesifik dari mana jenazah itu berasal.
Tidak hanya itu, mereka menuding tentara Israel mengulangi tindakan serupa selama perang yang sedang berlangsung di Gaza. Tentara Istael juga disebut menggali jenazah dari kuburan.
Pernyataan tersebut mengkritik apa yang dikatakannya sebagai ‘sikap diam organisasi-organisasi internasional yang beroperasi di Gaza, termasuk Komite Internasional Palang Merah, terhadap kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel)’. Pihak berwenang Israel belum mengomentari tuduhan tersebut.
“PBB telah memberi tahu kami sebelumnya tentang kedatangan sejumlah syuhada ke Jalur Gaza, yang diperkirakan berjumlah sekitar 80 jenazah,” kata Direktur Rumah Sakit Mohammed Yousef El-Najar di Rafah, Marwan Al-Hams.
Akun Instagram milik penulis dan aktivis populer asal Amerika Serikat, Shaun King, dilaporkan telah dihapus Meta karena banyak memposting konten-konten mendukung Palestina.
King membuat video pengumuman dengan mengatakan bahwa akun Instagram-nya yang telah memiliki lebih dari 6 juta pengikut telah dihapus. Video ini pun diunggah melalui akun Instagram milik temannya Wissam Nassar (@wissamgaza) yang merupakan jurnalis asal Palestina.
“Meta, Facebook, Instagram, mereka telah memutuskan untuk menghalangi kita yang berjuang untuk hak asasi manusia dan martabat warga Palestina. Saya tidak akan berdiri untuk itu,” ujar King dalam video yang dibagikan melalui akun temannya di Instagram sebagaimana dikutip detiKINET dari Al Arabiya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penduduk Gaza dalam bahaya besar. Kelaparan akut hingga keputusasaan melanda wilayah Palestina tersebut.
Dilansir AFP, WHO mengatakan pihaknya mengirimkan pasokan ke dua rumah sakit pada hari Selasa – satu di utara dan satu di selatan – dengan 21 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza tidak lagi berfungsi sama sekali.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk meringankan bahaya besar yang dihadapi penduduk Gaza dan membahayakan kemampuan pekerja kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang mengalami luka parah, kelaparan akut, dan berisiko parah terkena penyakit.
“Kebutuhan akan makanan terus meningkat di seluruh Jalur Gaza, sementara orang-orang yang kelaparan kembali menghentikan konvoi kami hari ini dengan harapan dapat menemukan makanan,” tulis keterangan WHO.
“Kemampuan WHO untuk memasok obat-obatan, perlengkapan medis, dan bahan bakar ke rumah sakit semakin dibatasi oleh kelaparan dan keputusasaan orang-orang dalam perjalanan menuju, dan di dalam, rumah sakit yang kita jangkau,” lanjut pernyataan tersebut.
Selain itu, Tedros menyampaikan pihaknya berharap lebih banyak makanan tiba di seluruh Gaza. Menurutnya, kelangsunga operasi WHO sangat bergantung pada itu.
“Keamanan staf kami dan kelangsungan operasi bergantung pada lebih banyak makanan yang tiba di seluruh Gaza dalam waktu dekat,” kata Tedros.