STRATEGIC ASSESSMENT. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku bahwa timnya telah dihubungi oleh para investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ganjar mengatakan para investor itu tengah mencermati dan menunggu mengenai kondisi politik Indonesia.
Hal itu diungkap Ganjar saat menyambangi IKN, Kalimantan Timur. Ganjar berbincang dan menyatakan gagasannya mengenai skema pembiayaan IKN.
“Ya mulai banyak lah para investor, negara-negara sahabat mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita. Itu sebenarnya untuk menunjukkan, kira-kira nanti dari kandidat capres ini akan ke mana terhadap mereka-mereka,” ujar Ganjar.
Ganjar berbicara mengenai skema pendanaan IKN. Menurutnya aset negara yang kelak dibangun di IKN Nusantara sebaiknya menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN sebagai sumber pembiayaan.
“Kalau IKN saya berpikirnya bisa mengajak (investor), bisa, tapi tidak wajib, karena scheme-nya tidak tunggal. Ini membangun ibu kota loh. Kalau bangun ibu kota seoptimal mungkin kita menggunakan kekuatan sendiri,” ucapnya.
Namun, Ganjar menyatakan tak menutup skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha maupun investor.
“Tapi ketika kemudian ada private sector yang nantinya memungkinkan untuk kita ajak paling ivestor kita menawarkan di sana. Umpama di tengah ibu kota ada nanti ekosistem yang akan didukung. Itu nanti sampai ke Balikpapan, sampai ke Samarinda, jadi ada industri yang tumbuh disini,” jelasnya.
Kembali kepada para investor, lanjut Ganjar, mereka hanya membutuhkan satu hal, yakni kepastian. Ganjar lantas berbicara mengenai visinya bersama cawapresnya, Mahfud Md, yaitu perihal pemberantasan korupsi hingga penegakan hukum.
“Mereka itu hanya butuh satu saja kok, kepastian hukum dan ini problem besar,” sebut Ganjar.
“Maka ketika saya bersama Pak Mahfud, Insyaallah ini jadi energi buat kami buat Indonesia. Karena kami mempunyai komitmen yang sama untuk memberantas korupsi, untuk membuat kepastian hukum dan menegakkannya,” imbuhnya.
“Tidak hanya Pak Jokowi saya ajak diskusi karena yang lain juga pernah punya pemikiran serupa. Jadi para presiden-presiden yang pernah menjabat ini layak untuk diajak diskusi semuanya apalagi Pak Jokowi,” kata Ganjar. Ganjar berbicara perihal kedekatannya dengan Jokowi. Mantan Gubernur Jateng ini mengatakan juga pernah berdiskusi dengan Jokowi mengenai mega proyek itu.
Di sisi lain, Ganjar menegaskan dia bakal meneruskan proyek IKN. Ganjar menegaskan lawatannya di Kalimantan Timur kali ini merupakan bukti dari komitmennya.
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapatkan kritik dari banyak pihak. Pengusaha buka suara terkait kritikan tersebut. Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, pihaknya berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan mega proyek itu.
“Kadin Indonesia sejak awal mendukung sepenuhnya IKN. Itu clear,” tegas Yukki dalam dalam agenda Media Briefing Rapimnas Kadin 2023 “Pemilu Damai, Ekonomi Tumbuh, Menuju Indonesia Emas 2045” di Swissotel PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Pengusaha bidang logistik itu menjelaskan, sikap ini ditunjukkan pihaknya sebab Kadin adalah salah satu organisasi yang sejak awal sudah mengawal pembangunan IKN Nusantara.
Bersama pemerintah, Yukki mengatakan Kadin memperkenalkan IKN Nusantara ke berbagai investor. Yukki bahkan mengatakan, bahwa ia dan jajaran Kadin sudah keliling dunia untuk memperkenalkan IKN Nusantara ke berbagai investor internasional.
“Saya, bu Shinta, sudah keliling dunia termasuk Januari dan Februari tahun lalu di Davos (World Economic Forum). Forum APEC di amerika juga kita sampaikan itu,” imbuhnya.
Selain hal itu, Yukki mengatakan bahwa pembangunan IKN juga diperlukan sebagai solusi bagi pemerataan pembangunan Indonesia. Dalam 20-30 tahun ke depan, ia juga mengaku tidak bisa membayangkan kondisi Jakarta jika masih berstatus sebagai ibu kota negara.
Sementara soal pemerataan pertumbuhan ekonomi, Yukki menjelaskan pemerintah dan pihaknya pun juga mengupayakan hal tersebut dengan hilirisasi industri, hilirisasi sumber daya alam, dan lain sebagainya.
“Saya bilangnya Kadin Indonesia mendukung sepenuhnya IKN. Saya tidak bilang sepakat atau tidak sepakat (terhadap pernyataan tersebut),” imbuhnya.
Sebelumnya, salah satu calon presiden menyampaikan kritik terhadap IKN Nusantara. Pembangunan IKN ini dinilai akan lebih dirasakan oleh para aparatur negara ketimbang rakyat itu sendiri.
Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra buka suara soal heboh kritik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Khususnya pernyataan soal ibu kota akan tetap di Jakarta bila Anies Baswedan jadi Presiden.
Ridwan sendiri menanggapi kritik itu dengan santai. Menurutnya, sejauh ini hanya ada satu kubu pasangan calon presiden saja yang mengeluarkan isu tak mau melanjutkan rencana pindah ibu kota.
“Yang bilang nggak mau lanjut kan cuma satu ya,” sebut Ridwan ketika ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023). Ridwan mengaku tak khawatir dengan pernyataan tak mau meneruskan rencana pindah ibu kota. Pasalnya, sudah ada landasan hukum kuat untuk pengembangan IKN di Kalimantan Timur. Undang-undangnya juga sudah ada.
Ridwan juga menilai tidak mudah membatalkan rencana pembangunan IKN. Apalagi sudah banyak proyek puluhan triliun yang berjalan. Sangat mubazir bila dibatalkan.
“Saya sih nggak (khawatir) ya, kan udah ada UU-nya ada aturannya. Saya kira uang banyak itu puluhan triliun masak mau dibuang gitu aja. Swasta kan udah mulai garap. Nggak gampang untuk batalkan itu, apalagi UU-nya udah ada. Posisi udah hebat masak mau dibatalkan, saya kira orang Kalimantan juga marah kalau itu batal,” papar Ridwan.
“Nggak mungkin lah dibatalkan menurut saya, logikanya nggak ada,kita ya bangun tenang tenang aja. Pemilu anggap aja pesta, nggak usah khawatir,” lanjutnya.
DI sisi lain Ridwan menduga pernyataan miring soal IKN hanya sekadar mencari perhatian saja.
“Pernyataan itu buat populer aja, biar aja udah. Nggak usah khawatir lah lebih banyak yang mau meneruskan dibandingkan yang nggak. Yang bilang nggak juga jangan jangan cuma bicara soal politik kan. Cuma mungkin nau berbeda atau apa kali,” pungkas Ridwan.
Sebagai informasi Pakuwon Jati sudah memiliki satu proyek besar di IKN yaitu superblok. Proyek tersebut diberi nama Pakuwon Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun. Nantinya akan ada hotel, mal, hingga apartemen di kompleks pengembangan seluas 7,2 hektare tersebut.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anises Baswedan kembali ditanya tanggapannya tentang keberlanjutan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pertanyaan ini disampaikan oleh Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal.
Dino mengatakan, IKN merupakan proyek besar yang saat ini telah menjadi agenda utama diplomasi Indonesia. Lebih lanjut, ia menanyakan pandangan Anies tentang IKN serta tentang keterlibatan asing di dalamnya.
“Bagaimana pandangan tentang ini? Should it be part of diplomacy, big agenda, atau ini dalam negeri, kita jaga sendiri dengan kemampuan kita?” kata Dino, dalam acara CIFP 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anies pun melontarkan pertanyaan kepada Dino dan seluruh hadirin. “Mungkin tanya sama para Dubes (Duta Besar) juga di sini. Ada rencana pindahin kantor embassy-nya atau nggak ya?,” ujar Anies, disambut gelak tawa para hadirin.
Lebih lanjut, ia pun menceritakan pengalamannya bertemu dengan seorang wanita paruh baya dua tahun lalu. Pada kala itu, wanita tersebut melontarkan pertanyaan yang sama dengan Dino. Anies pun mengembalikan pertanyaan tersebut kepada sang wanita, yaitu bagaimana tanggapannya tentang IKN.
“Pak kalau saya, di rumah saya ini anak-anak saya masih perlu uang untuk sekolah, masih harus membiayai kredit motor, masih harus biayai kebutuhan rumah tangga, keuangan saya terbatas, masa saya ambil kredit untuk ambil rumah baru? Saya masih harus menyelesaikan kebutuhan rumah tangga saya. Dalam situasi begitu, masa saya malah bikin rumah baru?” ujar Anies, menyampaikan jawaban sang wanita kepadanya.
“Itu pernyataan beliau. Simpel sekali, tapi itu sama seperti pertanyaan barusan. Dalam situasi kita masih harus menyelesaikan PR-PR urgent, nampaknya itu yang harus diselesaikan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, menyangkut keterlibatan asing dalam proyek IKN menurutnya, akan lebih bermanfaat bila disalurkan untuk kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan hingga pendidikan. Anies menilai, kebutuhan tersebut lebih urgent dibandingkan dengan membangun sebuah kota baru.
“Karena kalau kita lihat manfaat untuk pembangun faskes akan dirasakan oleh seluruh rakyat. Tapi kalau di ini (IKN), akan dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang perlu kita lakukan ialah negara bekerja untuk rakyat,” kata Anies.
“Ini kan fasilitas untuk penyelenggara negara, itu semua. Jadi saya lihat yang harus didukung kalau berbicara dukungan internasional, maka bagaimana kerja sama internasional untuk membangun infrastruktur untuk kebutuhan dasar rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, Anies sendiri telah beberapa kali menyampaikan kritik terhadap proyek pembangunan IKN. Pada pekan lalu, ia sempat menyebut pembangunan IKN tidak akan menghasilkan pemerataan tapi justru ketimpangan.
“Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya,” kata Anies, menjawab pertanyaan panelis, dalam acara tersebut, Rabu (22/11) lalu.
Terkait IKN, Anies menyebut jika tujuannya memeratakan Indonesia, maka yang harus dilakukan yakni membangun kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar di Indonesia. Karena itu, Anies menilai apa yang dilakukan pemerintah dengan membangun IKN justru bermasalah. Dia menilai langkah yang dilakukan pemerintah tidak nyambung dengan tujuannya.
Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) menyebut ucapan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia soal keraguan investor IKN adalah omong kosong.
Mulanya, Bahlil menyebut investor sekarang ragu menanamkan modalnya di ibu kota anyar Indonesia imbas pernyataan kubu AMIN yang tak ingin melanjutkan IKN.
Namun, menurut Co-Captain 2 Timnas AMIN Thomas Lembong, investor memang sudah meragukan IKN Nusantara sedari awal dibangun.
“Itu (ucapan Bahlil) nonsense (omong kosong) lah. Investor kan sudah ragu dari awal, bukan ragu sekarang. Ya kan?” jelas Thomas usai Diskusi Publik Timses Capres Cawapres di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Ia menyindir berbagai kesepakatan alias Letter of Intent (LOI) dari investor asing yang tak kunjung terealisasi. Pria yang akrab disapa Tom juga mengkritik dalih Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut ingin mengutamakan investor lokal di IKN.
“Sekarang dibilang ‘Oh kita fokus ke investor lokal saja dulu’, tapi faktanya lebih dari 90 persen uang yang digelontorkan untuk IKN kan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saat ini. Jadi saya kira kepercayaan investor yang lemah itu dari dulu, dari awal (pembangunan IKN), bukan mulai dari sekarang (setelah pernyataan AMIN),” tegasnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memang tidak menyebut secara gamblang siapa capres yang dimaksud. Kendati, dari ketiga peserta Pilpres 2024, hanya Anies-Muhaimin yang memberikan impresi negatif untuk megaproyek di Kalimantan Timur itu.
Salah satu pengusung AMIN, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan tegas mengatakan akan mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Bahkan, ini menjadi janji kampanye partai itu jika AMIN menang.
Bahlil merespons perlawanan terhadap IKN itu dengan membentuk media center Indonesia Maju. Ia mengatakan tujuan pembentukan ‘tim’ itu untuk meluruskan dan memberikan klarifikasi kepada publik, terutama isu terkait ekonomi dan investasi.
“Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya itu melahirkan keraguan bagi investor,” ucap Bahlil di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
“Oh iya (soal IKN), iya dong. Masa tiba-tiba mau bilang batalkan, ya kami harus mampu menjawab itu dengan baik,” sambungnya.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjawab kritik Calon Presiden Anies Baswedan terhadap proyek ibu kota baru. Anies sebelumnya menyinggung manfaat IKN di Kalimantan Timur lebih dirasakan oleh aparatur negara ketimbang rakyat.
Namun, Bambang menampik hal itu dan menyebut bahwa IKN adalah milik bersama. Pihaknya ingin agar IKN memberikan manfaat bagi semua pihak.
“Kan tadi sudah dijawab sama Prof Bambang (Bambang Brodjonegoro), bahwa ini semua kan memang milik kita bersama. Jadi kita inginkan bahwa semua ini tentu akan memberikan manfaat kepada semua pihak. Karena nusantara didesain sebagai kota untuk semua,” ujarnya saat ditemui di Media Center Indonesia Maju, Jakarta.
Kritik Anies terhadap IKN dilontarkan saat berbincang dengan Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal di acara CIFP 2023. Anies menilai, Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah yang lebih mendesak untuk diselesaikan, ketimbang membangun sebuah kota dengan anggaran jumbo.
“Karena kalau kita lihat manfaat untuk pembangun faskes akan dirasakan oleh seluruh rakyat. Tapi kalau di ini (IKN), akan dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang perlu kita lakukan ialah negara bekerja untuk rakyat. Ini kan (IKN) fasilitas untuk penyelenggara negara, itu semua,” kata Anies, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Lebih lanjut, ia pun menceritakan pengalamannya dua tahun lalu bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Pada kala itu, wanita tersebut melontarkan pertanyaan tentang IKN. Ia pun balik bertanya kepada sang wanita tentang bagaimana tanggapannya terhadap IKN.
“Pak kalau saya, di rumah saya ini anak-anak saya masih perlu uang untuk sekolah, masih harus membiayai kredit motor, masih harus biayai kebutuhan rumah tangga, keuangan saya terbatas, masa saya ambil kredit untuk ambil rumah baru? Saya masih harus menyelesaikan kebutuhan rumah tangga saya. Dalam situasi begitu, masa saya malah bikin rumah baru?” ujar Anies memperagakan jawaban sang wanita itu.
Ia berpandangan, wanita tersebut menjawab dengan sangat bijak. Menurutnya, jawaban tersebut menjadi satu ilustrasi yang simpel namun mirip dengan kondisi Indonesia dan proyek IKN itu sendiri.