STRATEGIC ASSESSMENT. Situasi mencekam terjadi di Rumah Sakit Al Quds di Gaza. Pasukan beserta tank milik militer Israel kini hanya berjarak 20 meter dari rumah sakit. Dilansir dari Al Jazeera, tank tersebut menembaki fasilitas di rumah sakit. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan terdapat 14.000 pengungsi di dalam Rumah Sakit Al Quds yang panik ketakutan.
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan para dokter di dalam Rumah Sakit Al Quds dalam kondisi memprihatinkan. Sejumlah pengungsi juga dilaporkan terluka. “Beberapa pengungsi terluka ketika mereka menjadi sasaran langsung pasukan Israel,” kata Nebal Farsakh kepada Al Jazeera.
“Situasinya sangat berbahaya. Kami sangat mengkhawatirkan tim medis kami, 500 pasien, dan 14.000 pengungsi,” katanya.
Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza sejak Kamis (9/11) juga telah menutup sebagian besar layanannya. Hal ini lantaran habisnya pasokan bahan bakar.
Rumah Sakit Al-Quds juga disebut menahan pemboman yang dilakukan Israel di sekitar kompleks medis sejak Minggu pekan lalu waktu setempat. Rumah sakit tersebut terletak di lingkungan Tal al-Hawa dan dijalankan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Organisasi tersebut mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan sebagian besar layanan. Hal ini dilakukan untuk menjatah penggunaan bahan bakar.
“Untuk menjatah penggunaan bahan bakar dan memastikan tingkat layanan minimum dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.
Setidaknya 11.078 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas kini mencapai lebih dari 1.200 orang.
Kabar memilukan muncul usai pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Al-Shifa di kota Gaza. Dua bayi prematur di rumah sakit itu dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir dari Al Arabiya News, Al-Shifa merupakan rumah sakit terbesar di Gaza. Rumah sakit itu mengalami pemadaman listrik yang berdampak pada perawatan dua bayi di dalam inkubator.
“Akibat kekurangan listrik, kami dapat melaporkan bahwa unit perawatan intensif neonatal berhenti berfungsi. Dua bayi prematur telah meninggal dan ada risiko nyata terhadap kehidupan 37 bayi prematur lainnya di rumah sakit Al-Shifa, kata kelompok dokter Israel dalam sebuah pernyataan.
Selama lima pekan perang di Gaza, tidak ada bahan bakar yang masuk. Hal itu berdampak buruk pada banyak rumah sakit dan klinik yang mengandalkan generator.
“Rumah sakit dikepung, tidak ada pilihan untuk membawa masuk jenazah dan orang-orang yang terluka tergeletak di luar. Tidak ada pergerakan masuk atau keluar rumah sakit,” kata Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel.
Militer Israel membantah adanya pengepungan di Rumah Sakit Al-Shifa. Namun, kamera dari jurnalis AFP merekam tembakan keras dan ledakan yang terdengar pada Sabtu (11/11) di dekat Rumah Sakit Al-Shifa. “Gambaran yang kita lihat sekarang di Shifa bukan lagi bencana kemanusiaan – ini adalah hukuman mati kolektif,” kata Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel.
Situasi di Gaza saat ini memang makin mencekam. Pasukan beserta tank milik militer Israel kini hanya berjarak 20 meter dari rumah sakit.
Dilansir dari Al Jazeera, tank tersebut menembaki fasilitas di rumah sakit. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan terdapat 14.000 pengungsi di dalam Rumah Sakit Al Quds yang panik ketakutan.
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan para dokter di dalam Rumah Sakit Al Quds dalam kondisi memprihatinkan. Sejumlah pengungsi juga dilaporkan terluka. “Beberapa pengungsi terluka ketika mereka menjadi sasaran langsung pasukan Israel,” kata Nebal Farsakh kepada Al Jazeera.
“Situasinya sangat berbahaya. Kami sangat mengkhawatirkan tim medis kami, 500 pasien, dan 14.000 pengungsi,” katanya.
Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza sejak Kamis (9/11) juga telah menutup sebagian besar layanannya. Hal ini lantaran habisnya pasokan bahan bakar.
Sepekan setelah melancarkan operasi darat ke dalam Gaza, pasukan Israel dilaporkan sudah secara total mengepung kota utama wilayah kantong pantai Palestina tersebut.
Sejumlah pengamat militer menyebut, hasil yang diraih Israel sejauh ini masuk Gaza untuk membasmi Hamas, diraih dengan susah payah. Kondisi ‘berdarah-darah’ potensial akan lebih dialami Tentara Pertahanan Israel (IDF) seiring semakin intensifnya pertempuran di wilayah berkontur perkotaan.
“Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengepung Kota Gaza dari udara, darat, dan laut,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari. Dia mengatakan pasukan Israel terus merangsek maju dalam pertempuran.
Dia mengklaim IDF mampu menghancurkan infrastruktur Hamas, dan membunuh anggota kelompok tersebut, serta menghilangkan terowongan milik kelompok pejuang pembebasan Palestina tersebut.
Menurut laporan intelijen sumber terbuka dan pemetaan posisi dari Institute for the Study of War, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington yang memantau konflik, IDF telah mendekati kota tersebut melalui berbagai cara.
Pasukan Israel beroperasi di sudut timur laut dan barat laut Gaza, dan di selatan, IDF telah secara efektif membagi jalur tersebut menjadi dua bagian dengan membuat irisan yang membentang dari perbatasan ke Laut Mediterania.
Selama beberapa hari terakhir, ketika pasukan Israel mendekati Kota Gaza, mereka menghadapi serangkaian ancaman berbeda dari Hamas saat terlibat dalam pertempuran di dalam wilayah kantong tersebut.
Serangkaian ‘kejutan’ dari Hamas itu berupa macam-macam cara perang gerilya kota.
Di antaranya, kata IDF, adalah rudal anti-tank, alat peledak improvisasi (IED), granat yang dilemparkan ke arah pasukan, dan penyergapan yang dilakukan melalui jaringan terowongan bawah tanah.
Militer Israel telah merilis foto dan video yang menunjukkan infanteri dan kendaraan lapis baja beroperasi di lokasi yang tidak dipublikasikan di seluruh jalur tersebut.
Hamas, sementara itu, juga telah menerbitkan beberapa video ke media sosial yang menunjukkan baku tembak sengit, tembakan roket, dan serangan drone terhadap pasukan Israel dan kendaraan lapis baja berat. Sejauh ini, sekitar dua lusin tentara Israel – dan sejumlah militan Hamas – dilaporkan tewas sejak awal invasi darat.
Dengan Kota Gaza yang kini sudah terkepung dan serangan lebih dalam akan segera terjadi, jumlah korban bisa terus meningkat.
Letjen Herzi Halevi, kepala staf IDF, mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukannya telah beroperasi di dalam Kota Gaza selama beberapa hari dan telah terlibat dalam “pertempuran jarak dekat” dengan militan Hamas.
Pakar perang mengatakan pertempuran di kota ketika pasukan Israel bergerak lebih dalam ke kota tersebut kemungkinan akan menghasilkan situasi sangat sulit bagi IDF.
IDF akan terpaksa menghadapi lebih banyak jebakan, serangan mendadak ala gerilya, dan labirin terowongan bawah tanah yang rumit dan masif.
Para pemimpin dan mantan militer AS saat ini telah memperingatkan kalau operasi darat IDF bisa lebih sulit daripada pertempuran terberat melawan ISIS.
Operasi IDF menjadi lebih rumit karena lebih dari 200 sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu semakin tertekan menyusul sejumlah sekutu Israel yang mulai berbalik arah mengkritik hingga mengecam agresi Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu. Amerika Serikat, sebagai sekutu terdekat Israel, mulai melayangkan kritik paling kerasnya sejauh ini terkait agresi militer ke Jalur Gaza imbas perangnya dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.
Saat sedang berkunjung ke India, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyerukan Israel agar tetap melindungi warga sipil di Gaza di saat agresi militernya kian membabi buta ke wilayah yang dikuasai Hamas itu.
“Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh, terlalu banyak yang menderita di masa lalu,” ucap Blinken seperti dikutip Reuters.
Namun, dalam kesempatan itu pula Blinken tetap menegaskan kembali dukungan AS terhadap aksi militer AS untuk memastikan Gaza “tidak dapat lagi digunakan sebagai wadah meluncurkan aksi terorisme.”
Selain AS, Prancis juga mulai mengkritik agresi militer Israel ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu korban jiwa dalam sebulan terakhir.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Israel harus berhenti membombardir Gaza dan membunuh warga sipil.
Komentar Macron itu menjadi yang paling keras saat ini dilontarkan negara sekutu Israel. Prancis, kata Macron, jelas-jelas mengutuk tindakan teroris Hamas, ke Israel.
“Namun, meski mengakui hak Israel untuk melindungi diri, kami mendesak mereka (Israel) untuk menghentikan pengeboman di Gaza ini,” papar Macron.
Spanyol juga mulai lantang menentang agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina. Menteri Sosial Spanyol Ione Belarra menyerukan komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi ke Israel yang dinilainya tengah “merencanakan genosida” di Gaza.
“Negara Israel harus menghentikan genosida terencana ini terhadap warga Palestina,” kata Belarra pada Rabu pekan ini seperti dikutip Al Jazeera.
“Mengapa kita bisa memberikan pelajaran tentang hak asasi manusia dalam konflik lain dan tidak di sini ketika dunia menyaksikan kengerian ini? Kematian ribuan anak, para ibu-ibu berteriak putus asa karena menyaksikan pembunuhan anak-anaknya,” ucap Belarra lagi.
Belarra bahkan menyindir negara-negara besar yang seakan tutup mata atas kebrutalan yang terjadi di Jalur Gaza. “Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa. Tampaknya kemunafikan yang ditunjukkan oleh Komisi Eropa tidak dapat diterima,” kata Belarra. Jumat (10/11), jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina bertambah menjadi 11.078 orang
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 4.506 korban tewas merupakan anak-anak. Selain itu, 27.490 warga dilaporkan luka-luka.
Alih-alih meredam gempuran ke Gaza, Israel terus melancarkan invasi darat dan udara ke wilayah itu hingga menargetkan sejumlah rumah sakit. Juru Bicara Kemenkes Palestina Ashraf al-Qudra mengungkapkan 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi.
Ada beberapa negara Amerika Latin yang saat ini telah mendukung kemerdekaan Palestina. Beberapa diantaranya bahkan telah memutuskan hubungannya dengan Israel. Hal ini gegara serangan Israel yang masih membabi-buta ke Jalur Gaza, Palestina.
Banyaknya korban jiwa dalam pertempuran tersebut membuat sejumlah negara ini memberikan reaksi. Terkini, seperti disebutkan bahwa Bolivia berani memutus hubungan diplomatik dan menarik duta besarnya dari Israel.
Venezuela mempunyai riwayat panjang dalam hubungannya dengan Israel. Sejak awal pendirian negara Israel, mereka menjadi salah satu negara yang langsung menjalin hubungan diplomatik. Bukan hanya itu saja, Venezuela juga mendukung keanggotaan Israel di PBB.
Melansir dari Middle East Monitor, hubungan tersebut berubah total ketika Presiden Hugo Chavez menjabat. Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sejak tanggapan pengeboman di Jalur Gaza pada tahun 2008-2009. Bukan hanya itu, mereka juga mengusir duta besar Israel dan stafnya sampai menutup kantor kedutaan di Caracas. Setelah itu, Venezuela beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina dan memberikan akses untuk membuka kedutaan besar.
Bolivia merupakan salah satu negara terbaru yang memperlihatkan dukungan tegas terhadap kemerdekaan Palestina. Beberapa waktu yang lalu, mereka baru saja mengumumkan bahwa Bolivia memutus hubungan diplomatik dengan Israel akibat serangan ke Gaza.
Bukan hanya itu saja, Bolivia juga turut memanggil duta besarnya dari Tel Aviv untuk berkonsultasi lebih lanjut atas permasalahan tersebut. Menanggapi hal ini, pihak Israel malah menyebut bahwa Bolivia telah menyerah terhadap terorisme.
Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini karena simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan. Tapi, kondisi ini berubah seiring berjalannya waktu. Melihat tingkah Israel yang melenceng,Castro memutuskan hubungan baiknya.
Dari Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan militer bagi PLCO. Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro bahkan saat pidato PBB menyebut bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap Palestina.
Negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan dengan Israel adalah Chile. Presiden Gabriel Boric telah mengumumkan bahwa pihaknya sudah memanggil pulang duta besarnya di Israel untuk sementara waktu. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu protes atas munculnya itu pelanggaran hukum kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Lebih jauh, Boric juga menyerukan gencatan senjata di antara kedua belah pihak untuk menghindari korban jiwa.
Kolombia juga turut mengambil tindakan tegas atas Israel. Mereka telah memanggil pulang duta besarnya untuk Israel karena negara Yahudi tersebut telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang tidak bisa diterima oleh mereka.
Langkah ini dilakukan oleh Kolombia sejak beberapa waktu lalu. Sebelum itu, Presiden Gustavo Petro juga memperingatkan bahwa negaranya bisa saja memutuskan hubungan diplomatik jika pasukan Israel tak kunjung menahan serangan terhadap Gaza.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal pentingnya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam penyelesaian konflik di Gaza, Palestina. Jokowi juga mendesak adanya gencatan senjata yang dilakukan Israel. Hal itu disampaikan Jokowi saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC) di Riyadh, Arab Saudi. Jokowi menekankan OKI harus berada di posisi depan dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
“OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Jokowi dalam keterangan yang dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Jokowi menilai penyelenggaraan KTT OKI sangat dibutuhkan di tengah konflik Israel-Palestina saat ini. Dia juga menilai dunia seolah tidak berdaya atas kekejaman yang dilakukan Israel kepada masyarakat sipil Palestina.
“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini,” ungkapnya.
Jokowi mendesak Israel segera melakukan gencatan senjata. Dia juga menyinggung Israel yang menggunakan narasi self defense untuk melakukan pembunuhan kepada masyarakat sipil Palestina.
“Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi ‘self defense’ dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata,” tegasnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan akan terus melakukan diplomasi agar konflik Israel-Palestina bisa diakhiri. Dia mengatakan segera membahas hasil KTT OKI dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden,” pungkas Jokowi.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas merespons komite Palestina yang dideklarasikan bacawapres Koalisi Perubahan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan sejumlah kiai. Menurutnya, jika maksud dan tujuannya untuk menolong dan mendukung Palestina, maka baik.
“Iya, tinggal dilihat saja maksudnya Komite Palestina, dibuat untuk apa, terus tujuannya apa. Kalau tujuannya baik, menolong, memberikan pertolongan kepada bangsa Palestina, memberikan support pada bangsa Palestina yang hari ini mendapat perlakuan zalim karena agresi Israel, ya itu baik-baik saja. Semua iktikad-upaya baik untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina itu baik,” ujar Yaqut setelah membuka Kejuaraan Wing Chun Nasional di UIN Walisongo, Semarang.
Yaqut tak menjawab lugas saat ditanya apakah dirinya akan mendukung Komite Palestina yang dideklarasikan Cak Imin itu. Dia hanya menyebut bahwa itu baik.
Seperti diketahui, ada tiga misi yang termaktub dalam Komite Palestina, pertama, melaksanakan misi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina dengan mendorong semua pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata. Kedua, mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan seutuhnya bagi bangsa Palestina. Ketiga, memperjuangkan kebebasan dan jaminan keamanan bagi umat Islam beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Cak Imin mengatakan Komite Palestina merupakan komitmen bangsa Indonesia dalam membela dan memperjuangkan kebebasan bagi bangsa Palestina.
“Ini sudah menjadi komitmen negara dan kewibawaan umat Islam Indonesia, betul-betul diharapkan dan ditunggu menjadi solusi utama. Karena kewibawaan PBB sudah tidak ada, kewibawaan OKI posisi OKI sudah gagal total,” kata Cak Imin.
Polisi membenarkan adanya peristiwa cekcok antara sekuriti atau petugas keamanan dengan seorang pengendara sepeda motor (pemotor) lantaran si pemotor tak terima si petugas keamanan mencopot bendera Palestina yang terpasang di kendaraannya. Meski begitu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Erna Ruswing Andari menyebut kalau kejadian tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak. “Untuk kejadian yang viral sudah diselesaikan secara musyawarah,” ucap dia kepada wartawan, Kamis 9 November 2023.
Meski begitu, Komisaris Polisi Erna Ruswing Andari menyebut kalau kejadian tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak. “Untuk kejadian yang viral sudah diselesaikan secara musyawarah,” ucap dia kepada wartawan, Kamis 9 November 2023.
Pihak manajemen memastikan tindakan tersebut adalah inisiatif spontan dari security yang bersangkutan dan bukan menjadi kebijakan Summarecon.
“Saat ini anggota Security tersebuttelah dinon-aktifkan. Yang bersangkutan telah menyadari kekeliruannya dan sudah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada Kurir tersebut, dengan didampingi pihak kepolisian dan disaksikan oleh beberapa organisasi kemasyarakatan, ” tulis manajemen dalam keterangan di akun Instagram resminya.