
STRATEGIC ASSESSMENT. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menegaskan, seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CPNS) dan PPPK tak akan terpengaruh orang dalam. Hal ini terbukti dari kerabat sejumlah pejabat negara yang tak lolos seleksi.
Adapun kerabat yang dari pejabat negara yang tak lolos seleksi ialah anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anak dari Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto. Menurut Anas, kondisi ini membuktikan kalau seleksi murni dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dan tanpa adanya unsur orang dalam.
“Sudah banyak contohnya waktu itu putranya Kepala BKN saja nggak lolos, ya to? Putranya Kepala BKN itu yang bikin soal loh, nggak lolos. Dulu putrinya Pak Presiden saja nggak lolos,” katanya, ditemui di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, ia juga mengingatkan kembali untuk tidak percaya terhadap tawaran jalur belakang ataupun bocoran-bocoran soal yang beredar. Apalagi, tawaran yang menjamin bahwa peserta akan lolos seleksi.
“Karena tidak ada satupun yang bisa, karena tesnya ini sangat transparan. Mereka mengerjakan di dalam, hasilnya langsung keluar di luar. Kan ada orang yang bilang ‘udah kamu ikut aja, nanti aku urus’. Padahal memang masuk anak itu. Jadi jangan percaya jika ada orang menjanjikan,” ujarnya.
“Jadi ini tidak ada satupun yang bisa bantu meloloskan di dalam sistem CAT (Computer Assisted Test). Inilah kesempatan negara ini memberikan kesempatan ke semua anak-anak Indonesia, anaknya pejabat maupun masyarakat di desa-desa untuk punya kesempatan yang sama,” sambungnya.

Adapun pada seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023 ini, Kementerian PANRB menetapkan sebanyak 572.496 formasi, untuk formasi 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN, dan pemerintah daerah 493.634 ASN. Anas mengatakan, seleksi tahun ini lebih mengutamakan untuk PPPK 80%. Sedangkan untuk fresh graduate akan lebih banyak di tahun depan.
“Tahun depan kita akan perbanyak untuk fresh graduate. Sekarang akan totalnya 560 ribuan yang diperebutkan. Tapi yang udah submit 2,4 juta yang daftar. Jadi persaingannya gede banget, di harapkan bisa didapatkan SDM yang berkualitas dunia,” kata Anas.
Selain itu, seleksi CASN di tahun depan rencananya juga akan dilaksanakan lebih sering, yakni bisa sampai 3 kali dalam setahun. Anas mengatakan, pihaknya sedang menggodok Peraturan Pemerintah (PP) untuk merealisasikannya.
“Siklusnya akan dipercepat. Kalau dulu setahun sekali, setelah Undang-Undang PP-nya bisa saja setahun bisa 3 kali nggak seperti sekarang. Sehingga kalau kosong nggak harus nunggu lama. Karena selama ini kosong nunggu lama, jadi orang rekrut honorer,” jelasnya.