STRATEGIC ASSESSMENT. Masjid di Jalur Gaza lagi-lagi menjadi target serangan pasukan Israel. Sebanyak empat masjid yang dilaporkan hancur hanya dalam waktu semalam. Informasi bersumber dari Palestinian News & Information Agency (WAFA). Salah satu masjid yang menjadi sasaran Israel adalah Masjid Al Mustafa di Khan Yunis, Gaza.
Selain itu, pesawat-pesawat tempur pendudukan Israel kembali mengebom Masjid Al-Ikhlas di wilayah al-Aqqad yang terletak di pusat Khan Yunis atau bagian selatan Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Wakaf di Jalur Gaza, Ikrami al-Mudallal, menambahkan bahwa sebelum kedua masjid tersebut, Israel juga menargetkan Masjid Al Sahwa dan Masjid Khalid bin al Walid. Keempatnya berlokasi di Khan Yunis, Gaza.
“Pesawat Israel menghancurkan Masjid Al Sahwa di Khan Yunis dan juga menghancurkan Masjid Khalid bin al Walid,” katanya kepada Anadolu Agency.
Dilaporkan media independen Quds News Network, serangan Israel pada Masjid Khalid bin al Walid dan Masjid Al Sahwa hanya berjarak dalam hitungan menit. Lalu, satu jam setelahnya, pesawat tempur Israel menyerang Masjid Al Ikhlas dan Masjid Al Mustafa.
Berdasarkan hal itu, masjid di Gaza yang hancur akibat serangan Israel bertambah menjadi 59 masjid dan 136 masjid lainnya mengalami kerusakan. Hal ini disebutkan dalam pernyataan Kementerian Dalam Negeri di Gaza.
“Jumlah masjid yang dihancurkan total telah meningkat menjadi 59, ditambah masjid dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda sebanyak 136 masjid dan 3 gereja sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober,” demikian pernyataannya.
Israel mengklaim pejuang Hamas bersembunyi di dalam dan sekitar fasilitas sipil seperti tempat ibadah tersebut. Padahal penargetan fasilitas sipil merupakan pelanggaran dalam aturan perang.
Kementerian Kesehatan setempat mengumumkan bahwa total warga sipil Palestina yang tewas akibat gempuran Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 10.305 orang dan lebih dari 25.000 orang terluka terluka. Termasuk 4.237 korban di antaranya anak- 2.719 orang wanita, dan 631 lainnya adalah warga lanjut usia (lansia).
Serangan terhadap masjid di Jerman meningkat sejak konflik Israel-Hamas yang meletus pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 40 masjid menjadi sasaran tindakan provokasi.
Sekretaris Jenderal Persatuan Islam-Turki untuk Urusan Keagamaan (DITIB) Eyup Kalyon menyebut, tindakan provokasi yang menargetkan masjid menjadi semakin umum terutama sejak konflik Israel dan Hamas Palestina. Dia mengaitkan lonjakan ini dengan wacana publik mengenai umat Islam.
“Masjid-masjid kami dirusak dengan simbol-simbol Neonazi, dan salinan kitab suci kami, Al-Qur’an, dibakar dan dibuang di depan masjid-masjid,” kata Kalyon, seperti dilansir Türkiye Newspaper
“Di negara bagian kami, Nordrhein-Westfalen, total tujuh masjid telah menerima surat-surat yang menghina dan mengancam, bersama dengan potongan daging babi dan halaman-halaman Al-Qur’an yang dibakar. Ini jelas merupakan tindakan provokasi,” imbuhnya.
Kalyon mengatakan, sejak awal tahun 2023 sekitar setengah dari serangan terhadap 81 masjid di seluruh negeri terjadi setelah pecahnya konflik antara Israel dan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Pihaknya meminta pemerintah Jerman untuk memprioritaskan keamanan masjid agar umat Islam dapat menjalankan agama mereka dengan bebas. Ia juga mendesak pemerintah untuk terus melakukan upaya-upaya keamanan untuk masjid, seperti yang diterapkan di tempat ibadah lainnya.
Sementara itu, serangan balasan dari Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 rakyat Palestina di Jalur Gaza, lebih dari 4.000 di antaranya merupakan anak-anak, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan pengepungan Israel yang menutup akses penting, seperti pasokan bahan bakar, makanan, dan listrik. Fasilitas umum termasuk tempat ibadah banyak yang hancur.
Juru bicara Salama Marouf pada konferensi pers di Kota Gaza menyebut, sebanyak 192 masjid rusak dan 56 di antaranya hancur total, termasuk tiga gereja, lapor kantor berita Anadolu.
Ia menambahkan, 192 fasilitas medis dan kesehatan rusak dan 32 ambulans hancur, sementara 113 lembaga kesehatan rusak parah dan 16 rumah sakit serta 32 puskesmas tidak dapat digunakan.
Sekitar 222.000 unit tempat tinggal juga terkena dampaknya. Sekitar 10.000 bangunan hancur total dan 40.000 unit tempat tinggal hancur akibat pendudukan Israel.
House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS) mengecam Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina, terkait komentarnya yang kritis soal perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Jazeera, mayoritas anggota DPR AS mendukung resolusi yang isinya mengecam Tlaib, anggota DPR AS dari Partai Demokrat dan mewakili negara bagian Michigan selama tiga periode, dalam voting.
Sebanyak 234 suara mendukung kecaman untuk Tlaib, dengan 188 suara lainnya menolak. Terdapat empat anggota DPR AS dari Partai Republik yang menolak untuk mengecam Tlaib. Sedangkan tiga anggota DPR AS dari Partai Demokrat dan satu anggota lainnya dari Partai Republik memilih abstain.
Sementara itu, sebanyak 22 anggota DPR AS dari Partai Demokrat, yang merupakan rekan separtai Tlaib, bergabung dengan mayoritas anggota dari Partai Republik dalam mendukung resolusi tersebut.
Resolusi yang diajukan oleh anggota DPR AS dari Partai Republik, Rich McCormick, yang mewakili Georgia ini menuding Tlaib telah ‘mempromosikan narasi palsu soal serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan menyerukan penghancuran negara Israel’.
Kecaman oleh mayoritas anggota DPR AS ini menjadi bentuk hukuman untuk Tlaib, dan merupakan satu langkah di bawah pengusiran. Langkah serupa yang diajukan oleh anggota DPR AS dari Partai Republik lainnya, pekan lalu, berujung kegagalan setelah Partai Demokrat berhasil memblokirnya.
Tlaib berulang kali mengecam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan 1.400 orang. Namun dia juga mengkritik dukungan AS untuk Israel dan gempuran tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 10.000 orang selama sebulan terakhir.
Menjelang voting digelar oleh DPR AS, Tlaib membela posisinya dengan mengatakan dirinya ‘tidak akan dibungkam’ dan tidak akan membiarkan kata-katanya diputarbalikkan.
Pasukan Israel dan kelompok Hamas melakukan pertempuran jarak dekat di kota Gaza. Sementara itu, ribuan warga sipil melarikan diri ke Gaza selatan untuk menghindari terjebak di area konflik.
Dilansir Reuters, militer Israel mengatakan pasukannya telah maju ke wilayah jantung kota Gaza, benteng utama Hamas dan kota terbesar di wilayah pantai tersebut. Sementara itu, Hamas menyebut kelompok pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar.
Pejuang bersenjata Hamas pada hari Rabu merilis sebuah video yang menunjukkan pertempuran di jalanan yang intens di samping gedung-gedung yang dibom di Kota Gaza.
Tank-tank Israel mendapat perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan. Hal itu berdasarkan sumber Hamas yang didukung Iran dan kelompok militan jihad Islam yang terpisah.
Wakil pemimpin Hizbullah, kelompok militan kuat di Libanon yang didukung Iran mengatakan pembunuhan warga sipil oleh militer Israel di Gaza berisiko menimbulkan perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Sheikh Naim Qassem mengatakan kepada BBC bahwa “perkembangan yang sangat serius dan berbahaya dapat terjadi di wilayah tersebut, dan tidak ada yang bisa menghentikan dampaknya”.
Orang nomor dua Hizbullah itu berbicara dalam sebuah wawancara di Beirut, ketika Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 10.000 orang telah terbunuh di sana.
Gempuran Israel ini menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang 1.000 di antara mereka adalah warga sipil.
Dia menegaskan eskalasi apa pun akan terkait dengan tindakan Israel. “Setiap kemungkinan pasti ada responsnya, katanya.
Hizbullah, “Partai Tuhan” punya banyak opsi. Kelompok Islam Syiah itu yang digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Inggris, AS dan Liga Arab adalah kekuatan politik dan militer terbesar di Libanon.
Sejauh ini tanggapan mereka terhadap pertikaian di Gaza adalah dengan memperkuat peringatan, namun secara hati-hati memperhitungkan tindakan mereka.
Ketika serangan Israel menewaskan seorang perempuan dan tiga anak di Libanon selatan pada hari Minggu, Hizbullah menggunakan roket Grad untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut sehingga menewaskan seorang warga sipil Israel.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam bahwa setiap kematian warga sipil di Libanon akan mengakibatkan kematian lain di seberang perbatasan. Namun, dia tidak mengancam Israel dengan perang habis-habisan.
Meskipun berkeras bahwa “semua pilihan ada di meja, kelompok militan ini membatasi diri pada serangan lintas perbatasan, yang sebagian besar menyerang militer Israel. Lebih dari 60 personelnya telah tewas, namun kelompok tersebut memiliki lebih banyak pendukung untuk menggantikan mereka yang tewas dalam pertempuran.
Salah satu personel Hizbullah yang dimakamkan di Beirut minggu ini adalah anggota kelima dari keluarganya yang meninggal demi kelompok itu.
Hizbullah adalah sebuah partai politik Islam Syiah sekaligus kelompok paramiliter di Libanon yang didukung Iran dan dipimpin oleh Hassan Nasrallah sejak 1992. Hizbullah berarti Partai Tuhan.
Hizbullah muncul sebagai kekuatan untuk membela kelompok Syiah yang secara tradisional tidak berdaya di Libanon selatan, meskipun akar ideologisnya sudah ada sejak kebangkitan Islam Syiah di Libanon pada tahun 1960-an dan tahun 1970-an.
Kemunculannya tidak lepas dari bantuan keuangan dan militer Iran selama pendudukan Israel di Libanon pada awal 1980-an
Setelah Israel menarik diri pada tahun 2000, Hizbullah menolak melucuti senjatanya dan terus memperkuat sayap militernya, Perlawanan Islam (Islamic Resistance).
Perlahan tapi pasti, Hizbullah menjadi perantara kekuasaan dalam sistem politik Libanon dan secara efektif memperoleh hak veto di kabinet.
Hizbullah selama bertahun-tahun dituduh melakukan serangkaian pemboman dan persekongkolan, terutama yang menyasar Israel dan AS.
Kelompok ini ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh negara-negara Barat, Israel, negara-negara Teluk Arab dan Liga Arab (AL). Sebagai sekutu setia Presiden Suriah Bashar al-Assad, Hizbullah mengirimkan ribuan militan untuk berperang demi Assad selama perang saudara di Suriah yang dimulai pada tahun 2011.
Dukungan Hizbullah terbukti sangat menentukan dalam membantu pasukan pro-pemerintah Suriah mengembalikan wilayah yang dikuasai pemberontak, khususnya di sepanjang perbatasan pegunungan Libanon.
Israel sering menyerang sasaran di Suriah yang terkait dengan Iran dan militan Hizbullah, namun jarang mengakuinya.
Keterlibatan Hizbullah di Suriah telah memperparah ketegangan sektarian di Libanon.
Dukungannya terhadap presiden Suriah yang berasal dari sekte Alawi Syiah dan hubungan kuatnya dengan Iran juga menebalkan permusuhan antara Hizbullah dengan negara-negara Teluk Arab, yang dipimpin oleh rival utama Iran, Arab Saudi.
Menyusul serangan mendadak kelompok militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang, Hizbullah dan Israel saling baku tembak di sepanjang perbatasan.
Ketika Israel melancarkan serangan udara balasan ke Gaza yang menewaskan ribuan orang, kelompok Hizbullah mengatakan bahwa mereka “sepenuhnya siap untuk berkontribusi dalam pertempuran melawan Israel.
Kekuatan militer, keamanan, dan politik Hizbullah serta layanan sosial yang diberikannya telah membangun reputasi kelompok ini sebagai ‘negara di dalam negara’, menyaingi lembaga-lembaga pemerintah, dan menuai kritik keras dari para pesaingnya.
Dalam beberapa hal, kemampuan Hizbullah sekarang melebihi kekuatan tentara Libanon, yang digunakan melawan Israel pada perang tahun 2006.
Beberapa warga Libanon menganggap Hizbullah sebagai ancaman terhadap stabilitas negaranya, namun kelompok ini tetap populer di kalangan komunitas Syiah.
Asal muasal Hizbullah sulit dipastikan. Namun cikal bakalnya bermula setelah Israel menginvasi Libanon selatan sebagai respons terhadap serangan militan Palestina pada 1982.
Ketika itu, para pemimpin Syiah mendukung respons militan memisahkan diri dari gerakan Amal yang terkemuka. Organisasi baru, Islamic Amal, menerima banyak dukungan militer dan organisasi dari Garda Revolusi Iran yang berbasis di Lembah Bekaa. Mereka muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian membentuk Hizbullah.
Israel terus melancarkan serangan-serangan di Jalur Gaza. Seorang pakar independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bombardir yang meluas dan sistematis terhadap perumahan dan infrastruktur sipil di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza selama sebulan ini, telah menghancurkan atau merusak 45 persen dari seluruh unit perumahan di wilayah Palestina itu, kata pakar independen PBB itu, Balakrishnan Rajagopal. Dia memperingatkan bahwa kehancuran tersebut menimbulkan “harga yang sangat besar bagi nyawa manusia”.
Pelapor khusus PBB soal hak atas perumahan yang layak tersebut, menekankan bahwa bombardir yang sistematis dan meluas terhadap perumahan, obyek-obyek sipil dan infrastruktur, dilarang keras berdasarkan hukum internasional.
“Melakukan permusuhan dengan pengetahuan bahwa itu akan secara sistematis menghancurkan dan merusak perumahan dan infrastruktur sipil, menjadikan seluruh kota – seperti Kota Gaza – tidak dapat dihuni oleh warga sipil adalah kejahatan perang,” kata Rajagopal, seperti dikutip AFP dan Channel News Asia
Ketika tindakan seperti itu “ditujukan terhadap penduduk sipil, maka tindakan tersebut juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan”, ujarnya.
Israel melancarkan bombardir besar-besaran di Jalur Gaza setelah kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober. Menurut para pejabat Israel, Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang, dalam serangan itu.
Wakil Perdana Menteri (PM) Belgia mendesak pemerintah Belgia untuk menerapkan sanksi terhadap Israel dan menyelidiki pengeboman rumah sakit dan kamp pengungsi di Gaza.
“Sudah waktunya memberikan sanksi terhadap Israel. Hujan bom tidak manusiawi,” kata Wakil PM Petra De Sutter kepada surat kabar Nieuwsblad.
De Sutter mengatakan Uni Eropa harus segera menangguhkan perjanjian asosiasinya dengan Israel, yang bertujuan untuk kerja sama ekonomi dan politik yang lebih baik.
Wakil PM Belgia itu juga mengatakan larangan impor produk-produk dari wilayah Palestina yang diduduki harus diterapkan, dan pemukim yang melakukan kekerasan, serta politisi, tentara yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harus dilarang memasuki Uni Eropa.
Pada saat yang sama, ujarnya, Belgia harus meningkatkan pendanaan bagi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda untuk menyelidiki bombardir Israel sambil memotong aliran uang ke Hamas.
Dengan perang yang kini memasuki bulan kedua, para pejabat PBB dan negara-negara G7 meningkatkan seruan untuk jeda kemanusiaan guna membantu meringankan penderitaan di Gaza. Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 10.000 orang telah tewas, 40 persen di antaranya adalah anak-anak.
Belakangan ini heboh masyarakat memboikot sejumlah produk yang disebut pro dengan Israel. Hal ini buntut Israel yang terus menerus menyerang Palestina.
Menanggapi ramainya pemboikotan produk pro Israel, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan hal tersebut dikembalikan kepada pilihan masyarakat.
Zulhas mengatakan posisi pemerintah saat ini mengecam serangan Israel kepada Palestina. Ia menyebut serangan yang terus menerus itu merupakan pelanggaran berat.
Dia mengatakan dirinya akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menemui Presiden AS Joe Biden. Pertemuan itu dilakukan untuk membahas sikap barat terkait dengan serangan Israel ke Palestina.
Sebagai informasi, ajakan untuk memboikot produk perusahaan yang pro-Israel semakin mengemuka. Di Malaysia, masyarakatnya dikabarkan mulai menggelorakan tindakan itu secara terbuka.
Masyarakat Malaysia ramai-ramai menggaungkan dorongan untuk memboikot terhadap sejumlah perusahaan dan produk yang terafiliasi dengan Israel. Hal ini disebut sebagai wujud negara itu terhadap Palestina.
Dilansir dari The Straits Times, aksi besar-besaran pro-Palestina diketahui dilangsungkan di negara tersebut. Sejumlah selebriti bahkan mengatakan di media sosial bahwa masyarakat perlu melakukan aksi-aksi lain yang lebih berdampak.
Media sosial di Indonesia juga ramai terkait postingan ajakan boikot produk pro Israel. Sejumlah brand atau produk yang digemakan untuk diboikot di antaranya Starbucks, McDonald’s, KFC, PepsiCo, Netflix hingga Walt Disney.
Foto: AP/Oded Balilty