STRATEGIC ASSESSMENT. Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengaku ingin bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri jika diberi kesempatan. Menurut Tarmizi al Hagu, rencana atau keinginan Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri adalah momen yang bagus.
“Baguslah rencana pertemuan itu, kan bisa membangun komunikasi, setidaknya komunikasi untuk parlemen dari kedua ketua partai itu, juga untuk mencairkan kebekuan akibat majunya Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto,” ujar wartawan senior di Banda Aceh kepada Redaksi (26/10/2023) seraya mengulangi dengan menegaskan pada intinya bagus pertemuan itu.
Sementara di Meulaboh, Aceh Barat, politisi senior Aceh Barat, Meurah Ali berpendapat sebaliknya bahwa rencana silaturrahmi politik adalah hal yang biasa-biasa saja, namun yang bersangkutan menanyakan tapi apa urgensinya dua rival yang sedang bertarung berebut kekuasaan ingin bertemu.
Sedangkan di Jakarta, Ridwan Darmawan berpendapat sebuah keinginan tentu sesuatu yang hak sifatnya boleh boleh saja, dan tidak ada yang melarang, hanya saja tentu Megawati Soekarnoputri mempunyai pertimbangan tersendiri untuk menerima tamu, terlebih tentu saat-saat sekarang ini yang sedang disibukkan dengan persiapan masuk masa krusial tahapan Pemilu 2024, konsolidasi internal dan eksternal untuk pemenangan Pilpres 2024 tentu jauh lebih penting.
“Keputusan Prabowo menggandeng Gibran yang notabene masih kader PDI Perjuangan juga tentu menjadi pertimbangan Megawati Soekarnoputri, karena secara etika Politik, hal itu tentu sangat menciderai pakem politik yang selama ini di pegang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” ujar aktifis Gerak 98 seraya menambahkan, Megawati Soekarnoputr sangat fasih bagaimana menghormati partai politik lain, bagaimana berhubungan yang setara dan seimbang serta menghormati juga kedaulatan politik masing-masing partai politik.
“Oleh karenanya saya agak pesimistis keinginan Prabowo Subianto bertemu Megawati Soekarnoputri dapat terlaksana. Tapi tentu sebagai negarawan sejati, Megawati Soekarnoputri mungkin mempunyai pikiran lain, sehingga pertemuan sebagaimana diinginkan Prabowo Subianto dapat terlaksana,” prediksi Ridwan Darmawan.